Kemampuan Memecahkan Masalah secara Efektif

Banyuwangi sebelum dilatih fungsi pengarahan rendah, padahal fungsi pengarahan sangat penting diimplementasikan secara konsisten untuk meningkatkan kinerja. Aplikasi dari fungsi kepemimpinan sebagai penentu arah dalam pelayanan keperawatan dapat dilihat pada metode penugasan pada metode tim sebagaimana dinyatakan Swanburg 2000, dimana perawat profesional kepala tim perawat, perawat pelaksana dan tenaga kesehatan lainnya dalam satu tim untuk memberikan perawatan pada sekelompok klien. Dimana perawat untuk memberikan perawatan pada sekelompok klien. Dimana perawat profesional bertugas sebagai ketua tim yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan dan merencanakan asuhan keperawatan. Keuntungan dalam metode ini adalah pelayanan yang profesional, tanggung jawab dan tanggung gugat jelas, pelayanan tidak terkotak-kotak, kepuasan pasien tinggi. Sedangkan kerugian metode ini yaitu tenaga perawat harus mencukupi, perlu pelatihan teknik yang benar, perlu kemampuan yang baik dari ketua tim untuk menangani konflik yang muncul dalam tim.

b. Kemampuan Memecahkan Masalah secara Efektif

Hasil penelitian tentang aspek kemampuan memecahkan masalah secara efektif dalam kepemimpinan yang paling dominan dilakukan adalah kepala ruangan berkonsultasi dengan perawat pelaksana tentang hambatan asuhan keperawatan yang dinyatakan sering oleh 17,5 responden, namun ditemukan 68,4 yang menyatakan kepala ruangan tidak pernah mampu menyelesaikan masalah pelaksanaan asuhan keperawatan. Kelemahan kemampuan kepala ruangan sebagai pimpinan dari perawat pelaksana di RSUD Padangsidimpuan dalam memecahkan masalah secara efektif diakibatkan kurangnya keterampilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala ruang yaitu mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah. Kemampuan memecahkan masalah secara efektif akan optimal dilakukan kepala ruangan, jika dilakukan diskusi antara kepala ruangan dengan perawat pelaksana saat terjadi masalah. Dalam diskusi tersebut, kepala ruangan harus mencari fakta secara lengkap tentang permasalahan yang ada, kemudian mengkaji penyebabnya serta mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Kondisi yang terjadi di RSUD Padangsidimpuan menunjukkan kurangnya respon dari kepala ruangan terhadap masalah yang dihadapi perawat pelaksana dalam pelaksanaan tugasnya, padahal dalam konsep kepemimpinan keperawatan dengan jelas disebutkan bahwa salah satu fungsi kepala ruangan dalam hal pengarahan adalah membimbing bawahan perawat pelaksana yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. Akibat dari lemahnya kepemimpinan kepala ruangan di RSUD Padangsidimpuan pada aspek kemampuan memecahkan masalah secara efektif adalah terganggunya pelaksanaan asuhan keperawatan karena masalah yang ada pada perawat pelaksana tidak diselesaikan secara efektif oleh kepala ruangan, bukan saja kepada kurang optimalnya pelayanan keperawatan kepada pasien. Upaya menyesaikan masalah yang dihadapi perawat pelaksana perlu didukung oleh manajemen RSUD Padangsidimpuan melalui Kepala Bidang Keperawatan dengan membuat suatu pertemuan rutin antara perawat pelaksana dengan kepala ruangannya sebagai sarana untuk mendiskusikan segala permasalahan yang dihadapinya. Untuk melaksanakan hal yang demikian tentunya dibutuhkan seorang kepala ruangan yang mampu berperan sebagai auditor internal serta memahami konsep pengelolaan masalah secara bijak. Selanjutnya kembali kepada pimpinan RSUD Padangsidimpuan untuk mengkaji tentang kemampuan setiap kepala ruangan sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Jika pimpinan RSUD Padangsidimpuan menemukan kepala ruangan yang tidak memiliki kemampuan yang dimaksud, maka pimpinan perlu mengambil kebijakan, apakah memberikan pelatihan kepemimpinan atau melakukan pergantian kepala ruangan. Hasil penelitian tentang kemampuan memecahkan masalah secara efektif yang masih lemah belum sesuai dengan konsep kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan menurut Swanburg 2000 yaitu ketrampilan hubungan antar manusia belum mampu diwujudkan oleh kepala ruangan di RSUD Kota Padangsidimpuan. Kemampuan memecahkan masalah secara efektif sebagai perilaku kepemimpinan kepala ruang perawatan relevan dengan fungsi kepemimpinan sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam teori kepemimpinan kontigensi Thoha, 2006. Dalam fungsi kepemimpinan ini dijelaskan bahwa setiap organisasi dalam usaha pencapaian tujuan harus : menyatukan persepsi yang tepat tentang organisasi tersebut, adanya pemahaman bebagai kebijaksanaan yang ditempuh oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuannya serta mencegah timbulnya salah pengertian tentang arah yang ditempuh oleh organisasi. Keseluruhan hal yang diuraikan di atas merupakan bentuk dari k Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia. Untuk mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan, pasien membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan keterampilan tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta pekerja keperawatan non profesional. Pimpinan yang mampu menyelesaikan masalah dengan efektif dan menciptakan kondisi untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif dengan membentuk suasana yang dapat diterima oleh bawahan, sehingga bawahan tidak merasa terancam dan ketakutan. Untuk dapat melakukan hal tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu memahami tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional. Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan penerapan pengaruh dan bimbingan yang ditujukan kepada semua staf keperawatan untuk menciptakan kepercayaan dan ketaatan sehingga timbul kesediaan melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. emampuan kepala ruang perawatan memecahkan masalah secara efektif dalam proses pelayanan keperawatan di rumah sakit.

c. Ketegasan Sikap dan Komitmen dalam Pengambilan Keputusan

Dokumen yang terkait

Persepsi Pasien Umum Tentang Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Gayo Lues Tahun 2014

0 35 80

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 44 117

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

8 115 135

Persepsi Pasien Umum Tentang Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Gayo Lues Tahun 2014

3 38 80

Hubungan Gaya Kepemimpinan Manajer Keperawatan Terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 16

Hubungan Gaya Kepemimpinan Manajer Keperawatan Terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Gaya Kepemimpinan Manajer Keperawatan Terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 9

Hubungan Gaya Kepemimpinan Manajer Keperawatan Terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 1 40

Hubungan Gaya Kepemimpinan Manajer Keperawatan Terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

0 0 4

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 0 17