dihadapi perawat pelaksana dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, 25 orang 43,9 responden menyatakan kepala ruangan jarang dan tidak pernah
memprioritaskan penyelesaian masalah asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien, 33 orang 57,9 responden menyatakan kepala ruangan tidak pernah
menyelesaikan masalah pelaksanaan asuhan senantiasa untuk kepentingan pasien, 39 orang 68,4 responden menyatakan kepala ruangan tidak pernah mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapi perawat pelaksana dalam asuhan keperawatan.
c. Ketegasan Sikap dan Komitmen dalam Pengambilan Keputusan
Indikator tentang ketegasan sikap dan komitmen dalam pengambilan
keputusan meliputi 4 pertanyaan dengan jawaban responden seperti pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Kepemimpinan Berdasarkan Ketegasan Sikap dan Komitmen dalam
Pengambilan Keputusan di RSUD Kota Padangsidimpuan
No Ketegasan Sikap dan Komitmen dalam
Pengambilan Keputusan Jawaban
Jumlah Sering Jarang
Tidak Pernah
n n
n n
1 Apakah kepala ruangan bersikap tegas kepada setiap perawat pelaksana supaya
mematuhi peraturan dalam bekerja ? 7 12.3 46 80.7 4 7.0 57 100.0
2 Apakah kepala ruangan bersikap tegas memprioritaskan hasil kerja
dibandingkan kesesuaian prosedur kerja? 3 5.3 31 54.4 23 40.4 57 100.0
3 Apakah kepala ruangan membuat aturan tegas tentang prestasi kerja ?
5 8.8 21 36.8 31 54.4 57 100.0 4 Apakah kepala ruangan membuat aturan
yang tegas tentang sanksi bagi perawat pelaksana yang melakukan kesalahan?
4 7.0 12 21.1 41 71.9 57 100.0 Berdasarkan Tabel 4.5 tentang indikator ketegasan sikap dan komitmen dalam
pengambilan keputusan diketahui sebanyak 46 orang 80,7 responden menyatakan
kepala ruangan jarang bersikap tegas kepada setiap perawat pelaksana supaya mematuhi peraturan dalam bekerja, 31 orang 54,4 responden menyatakan kepala
ruangan jarang bersikap tegas dalam dalam memprioritaskan hasil kerja dibandingkan kesesuaian dengan prosedur kerja, 31 orang 54,4 responden menyatakan kepala
ruangan tidak pernah membuat aturan yang tegas tentang penghargaan prestasi kerja yang ditunjukkan perawat pelaksana, 41 orang 71,9 responden menyatakan kepala
ruangan tidak pernah membuat aturan yang tegas tentang sanksi bagi perawat pelaksana yang melakukan kesalahan tindakan dalam pelayanan asuhan keperawatan.
d. Kemampuan Menjadi Media dalam Penyelesaian Konflik Kinerja
Indikator tentang kemampuan menjadi media dalam penyelesaian konflik
kinerja meliputi 4 pertanyaan dengan jawaban responden seperti pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Kepemimpinan Berdasarkan Kemampuan Menjadi Media dalam
Penyelesaian Konflik Kinerja di RSUD Kota Padangsidimpuan
No Kemampuan Menjadi Media dalam
Penyelesaian Konflik Kinerja Jawaban
Jumlah Sering Jarang
Tidak Pernah
n n
n n
1 Apakah kepala ruangan melakukan penyelesaian masalah yang dihadapi
dalam pembagian tugas keperawatan? 6 10.5 40 70.2 11 19.3 57 100.0
2 Apakah kepala ruangan memperlakukan seluruh perawat pelaksana secara sama
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan? 5 8.8 31 54.4 21 36.8 57 100.0
3 Apakah kepala ruangan menyelesaikan masalah antar kelompok shift kerja ?
2 3.5 21 36.8 34 59.6 57 100.0 4 Apakah kepala ruangan membantu
perawat pelaksana yang mengalami kesulitan dalam asuhan keperawatan ?
0 0.0 15 26.3 42 73.7 57 100.0 Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui sebanyak 40 orang 70,2 responden
menyatakan kepala ruangan jarang melakukan penyelesaian masalah yang dihadapi
perawat pelaksana dalam pembagian tugas keperawatan, 31 orang 54,4 responden menyatakan kepala ruangan jarang memperlakukan seluruh perawat pelaksana secara
sama tidak membeda-bedakan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, 34 orang 59,6 responden menyatakan kepala ruangan tidak pernah melakukan penyelesaian
masalah yang dihadapi perawat pelaksana antar timkelompok shift kerja, 42 orang 73,7 responden menyatakan kepala ruangan tidak pernah membantu perawat
pelaksana yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
e. Keterampilan dalam Komunikasi dan Advokasi