e. Evaluasi Tindakan Keperawatan
Dari kelima aspek dalam asuhan keperawatan, ditemukan persentase terendah 10,5 yang melakukan evaluasi tindakan keperawatan, yaitu mengevaluasi
kemampuan seluruh pasien setelah diberi tindakan keperawatan kepada pasien dan mengevaluasi kemampuan keluarga pasien tentang merawat pasien.
Sesuai dengan konsep dan fungsi evaluasi dalam teori manajemen adalah untuk mengukur kesesuaian pelaksanaan kegiatan keperawatan dengan pedoman
asuhan keperawatan yang berlaku di rumah sakit serta untuk mengetahui kendala atau hambatan yang dihadapi perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan
keperawatan. Kurangnya pelaksanaan kegiatan evaluasi berdampak kepada kurang berkembangnya pelayanan keperawatan di RSUD Padangsidimpuan.
Keseluruhan asuhan keperawatan di RSUD Kota Padangsidimpuan sebagai indikator kinerja perawat pelaksana belum terlaksana secara optimal. Hal tersebut
menunjukkan bahwa konsep asuhan keperawatan profesional sebagaimana disebutkan Nursalam 2007 belum dipahami dan diimplementasikan secara baik oleh perawat
pelaksana. Setiap tahapan asuhan keperawatan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat terpisah satu dengan lainnya.
Kinerja perawat pelaksana yang kurang terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan tidak terlepas dari karakteristik perawat pelaksana itu sendiri, misalnya
faktor: umur, pendidikan dan masa kerja. Faktor umur menentukan sejauhmana kematangan seorang perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Perawat pelaksana di RSUD Kota Padangsidimpuan paling banyak berumur 21 - 28
tahun 47.4 dan ditemukan kinerja tidak baik, dengan demikian perawat pada usia produktif namun kinerjanya rendah perlu diperhatikan tingkat kompetensinya dalam
pelayanan keperawatan. Tingkat pendidikan perawat pelaksana sebanyak 96.5 yang tamatan
Akademi Keperawatan D.III belum menunjukkan kinerja yang baik dalam asuhan keperawatan. Kondisi tersebut menunjukkan kemampuan perawat yang tamat
Akademi Keperawatan belum mampu memenuhi tuntutan pasien yang membutuhkan pelayanan di rumah sakit, sehingga faktor pendidikan perawat perlu ditingkatkan
sehingga di masa yang akan datang pelayanan keperawatan di rumah sakit dilakukan oleh perawat dengan tingkat pendidikan Ners Sarjana Keperawatan profesi.
Masa kerja dari perawat pelaksana terkait dengan pengalaman dalam melaksanakan asuhan keperawatan, jika perawat pelaksana telah bekerja cukup lama
kemungkinan dapat memahami berbagai karakter pasien sehingga mempunyai kiat tersendiri atau cara memberikan pelayanan keperawatan. Hasil penelitian ditemukan
sebanyak 54.4 dengan masa kerja 5-10 tahun dan kinerjanya tidak baik. Sehubungan dengan sistem pelayanan asuhan keperawatan di rumah sakit merupakan
pekerjaan yang monoton sehingga dapat menimbulkan rasa bosan dalam bekerja. Upaya menanggulangi masalah tersebut maka manajemen rumah sakit hendaknya
mempertimbangkan masa kerja perawat dalam membuat kebijakan tentang sistem rotasi antar unit pelayanan.
5.2 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di RSUD Kota Padangsidimpuan