BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepemimpinan
2.1.1 Pengertian Kepemimpinan
Pada hakekatnya pengertian kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain. Dengan kata lain kepemimpinan dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain untuk menggerakkan orang- orang tersebut agar dengan penuh pengertian dan senang hati bersedia mengikuti
kehendak pemimpin tersebut. Kepemimpinan manajerial ditandai dengan sifat manajerial dan keterampilan manajerial yang mengarah ke pemberdayaan
. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok
untuk pencapaian tujuan. Bentuk pengaruh tersebut dapat secara formal seperti tingkat manajerial pada suatu organisasi. Karena posisi manajemen terdiri atas
tingkatan yang biasanya menggambarkan otoritas, seorang individu bisa mengasumsikan suatu peran kepemimpinan sebagai akibat dari posisi yang ia pegang
pada organisasi tersebut dan terdapat enam ciri yang terlihat dari seorang pemimpin yaitu : 1 ambisi dan energi, 2 hasrat untuk memimpin, 3 kejujuran dan integritas, 4
kepercayaan diri, 5 kecerdasan, dan 6 pengetahuan yang relevan dengan tugas pekerjaannya Robbins, 2006.
Menurut Stoner 1996, kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh terhadap kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling
berhubungan tugasnya. Selanjutnya menurut Terry 2000, kepemimpinan adalah aktivitas untuk memengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan.
Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh kepada bawahan. yang didasarkan
pada kemampuan seorang pimpinan untuk mengarahkan bawahannya dalam mencapai tujuan organisasi.
2.1.2 Fungsi Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dapat diterapkan yang mengandung beberapa konsep dasar penting dimana fungsi kepemimpinan dijalankan. Beberapa konsep itu antara
lain leadership is an art of giving; motivational leadership; entrepreneurship; managing time, stress, and conflict; dan planned change oleh pemimpin visioner dan
futuristic Swansburg Swansburg, 1999; Rocchiccioli Tilbury, 1998. Kelima konsep ini hanya sebagian dari berbagai konsep yang mewarnai kepemimpinan
kontemporer. Kepemimpinan merupakan seni untuk seorang pemimpin melayani orang lain leadership is an art of giving, memberikan apa yang dimiliki untuk
kepentingan orang lain. Sebagai pemimpin, ia menempatkan dirinya sebagai orang yang bermanfaat untuk orang lain. Untuk itulah diperlukan sosok pemimpin yang
mampu secara konsisten memberikan motivasi kepada orang lain dan memiliki kualitas kunci Rocchiccioli Tilbury, 1998 meliputi kemampuan akan
pengetahuan dan ketrampilan memimpin dan teknis, mengkomunikasikan ide secara efektif, percaya diri, komitmen tinggi, pemahaman tentang kebutuhan orang lain,
memiliki dan mengatur energi, serta kemampuan mengambil tindakan yang dirasakan perlu untuk memenuhi kepentingan orang banyak.
Dalam kemampuan mengantisipasi bargaining, ini masa depan, pemimpin yang menjalankan terhadap fungsi kepemimpinannya memerlukan kemampuan yang
efektif secara internal maupun eksternal Chowdury, 2003. Kemampuan untuk pemimpin melakukan upaya peningkatan, memperkenalkan kepada pasar siapa diri
dan organisasinya serta menilai berbagai asupan dan umpan balik dari lingkungan sebagai hal yang penting dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, pemimpin
seperti ini perlu untuk mengenali lebih mendalam masyarakat dimana ia memimpin baik didalam maupun diluar. Ia juga selayaknya mengenali keinginan lingkungan
tentang keluaran yang dihasilkan organisasi melalui kepemimpinannya. Seorang pemimpin keperawatan tidak akan berhasil melakukan fungsinya apabila tidak
memiliki kemampuan mengatur waktu, mengendalikan stress baik yang dialaminya maupun orang lain bawahan, dan juga mengatasi konflik yang terjadi baik internal
maupun eksternal, baik individual, maupun kelompok managing time, stress, and conflict.
Demikian pula ketika seorang pemimpin melihat terjadinya konflik dalam bekerja, ia seyogyanya memiliki pengetahuan dasar tentang konflik dan pendekatan
untuk menyelesaikannya tanpa harus mengorbankan salah satu pihak yang berkonflik. Konsep kelima yang cukup penting adalah kemampuan kepemimpinan yang
melibatkan ketrampilan menginisiasi perubahanpembaharuan secara terrencana planned change.
Kepemimpinan memerlukan seseorang pemimpin yang mampu membawa perubahanpembaharuan tanpa menimbulkan kecemasan dan ketidak pastian situasi
akibat perubahanpembaharuan tersebut pada orang yang terlibat didalamnya. Konsep ini seyogyanya mendasari sifat kepemimpinan yang visioner dan futuristik. Hal ini
karena pemimpin yang berorientasi ke masa depan dan mengetahui pilihan masa depan yang terbaik untuk bawahannya akan mampu membawa
perubahanpembaharuan kedalam kehidupan kerja para bawahannya dengan sebaik- baiknya melalui perencanaan yang matang dan waktu yang tepat.
2.1.3 Ciri-Ciri Pemimpin yang Ideal