Tingkah laku ikan karang di luar dan di dalam Bubu .1 Pola renang

4.3.8 Tingkah laku ikan karang di luar dan di dalam Bubu 4.3.8.1 Pola renang Pola renang ikan karang di luar dan di dalam bubu berbeda-beda menurut jenis ikan Tabel 27. Beberapa pola renang yang diperlihatkan oleh berbagai jenis ikan karang yang diamati meliputi : 1. Ikan karang yang memiliki pola renang soliter seperti Thalassoma lunare, Chaetodon kleinii, Centropyge bicolor, Zebrasoma scopas, Cantherhines pardalis, Scarus ghobban, Cheilinus diagrammus, Cirrithicthys sp, Naso tuberosus, Sargosentron sp, dan Dascyllus albisella. 2. Ikan karang yang memiliki pola renang bergerombol seperti Amblyglyphidodon curacao, Chromis lepidolepis, dan Ctenochaetus striatus. 3. Ikan karang yang memiliki pola renang berpasangan Chaetodon kleinii, C. melanotus, Chrysiptera talboti, dan Cheilinus trilobatus. Dari uraian di atas terlihat bahwa jenis ikan karang yang melakukan pola renang ikan secara soliter lebih dominan 59 bila dibandingkan dengan pola renang ikan yang bergerombol dan berpasangan. Namun ada beberapa jenis ikan yang mempunyai pola renang ganda seperti Chaetodon kleinii memiliki pola renang soliter dan berpasangan. Tabel 27 Pola renang ikan karang di luar dan di dalam bubu Pola Renang No Jenis Ikan Soliter Bergerombol Berpasangan 1. Thalassoma lunare 2. Chaetodon kleinii 3. Amblyglyphidodon curacao 4. Centropyge bicolor 5. Zebrasoma scopas 6. Chrysiptera talboti 7. Chromis lepidolepis 8. Cheilinus diagrammus 9. Ctenochaetus striatus 10. Cantherhines pardalis 11. Cirrithicthys sp 12. Cheilinus trilobatus Tabel 27 Lanjutan Pola Renang No Jenis Ikan Soliter Bergerombol Berpasangan 13. Naso tuberosus 14. Chaetodon melanotus 15. Sargocentron sp 16. Dascyllus albisella 17. Scarus ghobban Total 10 3 4 Proporsi 59 18 25

4.3.8.2 Pola gerak

Pola gerak setiap ikan karang di luar dan di dalam bubu yang diamati di dalam keramba disajikan pada Gambar 31 dan Lampiran 14. Beberapa tingkah laku ikan karang di luar bubu yang sampai akhir pengamatan tidak pernah masuk ke dalam bubu diantaranya : 1. Siganus argenteus : ikan ini bersifat soliter, bergerak dan berlindung di atas bubu sambil diam. Ikan ini sering berubah warna mirip bunglon. Ketika berada pada substrat maka warna tubuh akan berubah. Saat warna tubuh berubah pada matanya sering mengeluarkan selapur lendir putih bening. 2. Scarus schlegeli : ikan ini bersifat soliter, dimana pada siang hari bergerak hanya di dasar bubu dan berdiam diri. 3. Epinephelus macrodon : ikan ini bersifat soliter, bergerak dan berlindung di dasar bubu, dan kelihatan baru aktif bergerak setelah hari menjelang sore. Ikan kerapu ini termasuk jenis ikan yang pergerakannya lambat. Hal ini dapat di lihat dari pola gerakannya yang dilakukan di dalam keramba. 4. Canthigaster valentini dan C. solandri : kedua ikan ini bersifat soliter, bermain di depan bubu lalu masuk dari samping kiri atau kanan ke dalam mulut bubu dan berputar-putar dalam mulut bubu, kemudian keluar. 5. Epinephelus fasciatus : ikan ini bersifat soliter, berenang di samping dasar bubu. 6. Coradion chrysozonus : ikan ini bersifat soliter, bergerak pada sudut-sudut dinding bubu sambil bergerak naik turun. Gambar 31 Pola gerak PG ikan karang di luar dan di dalam bubu dalam ruang tertutup Keramba. PG16. Dascyllus albisella PG17. Scarus ghobban PG1. Thalassoma lunare PG2. Chaetodon kleinii PG3. Amblyglyphidodon curacao PG4. Centropyge bicolor PG5. Zebrasoma scopas PG6. Chrysiptera talboti PG7. Chromis lepidolepis PG8. Cheilinus diagrammus PG9. Ctenochaetus striatus PG10. Cantherhines pardalis PG11. Cirrithicthys sp PG12. Cheilinus trilobatus PG13. Naso tuberosus PG14. Chaetodon melanotus PG15. Sargocentron sp

4.3.8.3 Lama waktu ikan karang masuk ke dalam bubu dan meloloskan diri

Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan jenis ikan karang yang masuk dan meloloskan diri dari alat tangkap bubu disajikan pada Lampiran 15. Ternyata ikan masuk ke alat tangkap bubu membutuhkan lama waktu berbeda-berbeda. Dari data tersebut dapat dikelompokkan jenis-jenis ikan karang berdasarkan lama waktu hadir di luar dan di dalam bubu sebagai berikut: 1 Kisaran waktu antara 0 – 50 menit terdiri dari Thalassoma lunare, Chaetodon kleinii dan Centrpyge bicolor. 2 Kisaran waktu 50 – 100 menit terdiri dari Chaetodon kleinii, Amblyglyphidodon curacao, Zebrasoma scopas, Cantherhines pardalis, dan Ctenochaetus striatus. 3 Kisaran waktu 100 – 150 menit terdiri dari Chromis lepidolepis, Ctenochaetus striatus, Cantherhines pardalis, dan Scarus ghobban. 4 Kisaran waktu 150 menit terdiri dari Chrysiptera talboti, Cheilinus diagrammus, Ctenochaetus striatus, Cantherhines pardalis, Cirrhithicthys sp, Cheilinus trilobatus, Naso tuberosus, Chaetodon melanotus, Sargocentron sp, dan Dascyllus albisella. Dari data tersebut terlihat bahwa ikan yang terespons lebih cepat masuk ke dalam bubu adalah Thalassoma lunare, Chaetodon kleinii dan Centropyge bicolor. Selanjutnya jenis ikan yang meloloskan diri dari dalam bubu dengan catatan waktu tercepat antara 0 – 50 menit adalah Chaetodon melanotus dan Sargocentron sp, sedangkan 50 – 100 menit adalah Chromis lepidolepis, dan lebih dari 100 menit adalah Thalassoma lunare dan Chaetodon kleinii. 4.4 Pembahasan 4.4.1 Rumpon sebagai atraktor pengumpul ikan