Klasifikasi Ikan Karang Habitat Ikan Karang

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Karang

Klasifikasi ikan karang menurut Kuiter 1992, sebagai berikut : Phylum : Cordata Klas : Osteichtyes Ordo : Perciformes Famili : Lutjanidae, Scaridae, Pomacentridae, dst Genus : Lutjanus, Scarus, dst Spesies : Lutjanus johni, dst Menurut Adrim 1993 diacu oleh Nasution 2001 mengelompokkan ikan karang dalam tiga kategori yaitu : 1 Kelompok ikan target, yaitu ikan yang mempunyai manfaat sebagai ikan konsumsi, seperti famili Serranidae, Lutjanidae, Haemulidae dan Lethrinidae; 2 Kelompok ikan indikator, yaitu ikan karang yang dinyatakan sebagai indikator kelangsungan hidup terumbu karang. Hanya satu famili yang termasuk kelompok ikan indikator yaitu famili Chaetodontidae. 3 Kelompok ikan utama mayor, yaitu ikan yang berperan dalam rantai makanan, seperti ikan dari famili Pomacentridae, Scaridae, Acanthuridae, Caesionidae, Labridae, Siganidae, Mullidae dan Apogontidae. Menurut Terangi 2004, pengelompokan ikan karang berdasarkan peranannya terdiri dari : 1 Ikan target adalah ikan yang merupakan target penangkapan atau dikenal dengan ikan ekonomis penting atau ikan konsumsi seperti famili Serranidae, Lutjanidae, Kyphosidae, Lethrinidae, Acanthuridae, Mullidae, Siganidae, Labridae dan Haemulidae; 2 Ikan indikator dikenal sebagai ikan penentu terumbu karang karena erat hubungannya dengan kesuburan terumbu karang seperti famili Chaetodontidae kepe-kepe. 3 Ikan lain Mayor familiy adalah ikan yang terdapat dalam jumlah yang banyak dan banyak dijadikan sebagai ikan hias air laut seperti famili Caesionidae, Scaridae, Pomacentridae, Apogonidae, dan lain-lain. 2.2 Karakteristik Ikan Karang 2.2.1 Ikan target Dalam Terangi 2004, di kemukakan karakteristik dari berbagai famili ikan karang sebagai berikut : 1 Serranidae Famili ini biasanya dikenal dengan sebutan grouper, rock cods, coral trout, kerapu, sunu, lodi. Terdiri dari beberapa sub famili seperti Anthiniinae anthias, Ephinephelinae, Gramministinae soapfish dan Pseudogrammitinae podges. Biasanya hidup soliter jarang ditemukan berpasangan, dan bersembunyi di gua-gua atau di bawah karang. Ukuran panjang sampai 2 m dengan berat mencapai 200 kg. Tergolong karnivora pemakan ikan, udang dan crustacea. Beberapa spesies dari famili ini diantaranya Anyperodon leucogramminicus, Cephalopholis miniata, Epinephelus quoyanus dan Plectropomus maculates. Subfamili Anthiinae disebut basslets, sea-perch, nona manis. Biasanya berukuran kecil, mempunyai warna terang, merah, orange, kuning dan biru. Hidup pada daerah tubir di terumbu karang dan jauh dari pantai atau daerah yang mempunyai kadar garam tinggi dan selalu bermain di atas celah-celah karang. 2 Lutjanidae Famili ini dikenal dengan sebutan snappers, seabass, kakap, jenahan, jambihan dan samassi. Hidup di perairan dangkal sampai laut dalam. Bentuk tubuh memanjang, agak pipih, badan tinggi dan mempunyai gigi taring. Warna merah, putih kuning kecokelatan dan perak. Sebagian hidup bergerombol dan sebagai predator ikan, crustacea dan plankton feeders. Bentuk berbeda antar yang dewasa dengan yang kecil. Contoh Lutjanus kasmira, L. biguttatus, L. sebae, dan Macolor niger. 3 Lethrinidae Famili ini dikenal dengan sebutan emperor, asual, asuan, gotila, gopo, ketamba lencam, mata hari, ramin dan sikuda. Sering ditemukan di daerah berpasir dan patahan karang rubbel pada daerah tubir, warna tubuh bervariasi antar jenis, tetapi ada beberapa jenis dapat berubah dengan cepat hampir mirip dengan Lutjanidae tapi memiliki kepala agak runcing, panjangnya bisa mencapai 1 meter. Cara makan karnivora dengan memakan bermacam hewan di pasir dan patahan karang rubbel. 4 Acanthuridae Famili ini dikenal dengan sebutan surgeons, botana, maum, marukut, kuli pasir. Duri berbisa terdapat pada pangkal ekor berjumlah 1 dan 2, sangat tajam seperti pisau operasi, kulit tebal dengan sisik halus. Termasuk golongan herbivora dan hidup di daerah karang dangkal, contoh : Naso vlamingii, Zebrasoma scopes. 5 Mullidae Famili ini dikenal dengan sebutan goatfishes, biji nangka, kambing - kambing . Warna umumnya merah, kuning dan keperak-perakan, mempunyai jenggot barbell, dan mencari makan di dasar perairan atau pasir. Contoh : Parupeneus bifasciatus, Upeneus tragula. 6 Siganidae Famili ini dikenal dengan sebutan rabbit fishes, baronang, cabe, lingkis, samadar. Tubuh lebar dan pipih ditutupi sisik halus, warna bervariasi, pada punggung terdapat bintik-bintik putih, coklat, kelabu atau keemasan, duri-duri sirip berbisa, beracun menyebab perih bila tertusuk durinya dan ukuran berkisar 30 - 45 cm. Makanan umumnya rumput laut dan alga. 7 Haemullidae Famili ini dikenal dengan sebutan sweetlips, tiger, grunts, bibir tebal. Ditemukan pada gua-gua karang, kulit halus dan licin, warna dan bentuk tubuh berubah dalam pertumbuhan. Ukuran medium sampai 90 cm. Contoh : Plectrorincus orientalis . 8 Labridae Khusus genus Cheilinus, Choerodon dan Hemigymnus, ketiga genus ini dinamakan wrasses raksasa karena mempunyai ukuran agak besar medium size 20 -130 cm, aktif pada waktu siang hari diurnal, ikan yang sulit untuk didekati pemalu, sering ditemukan pada air yang bersih dan pada tubir karang di kedalaman 10 – 100 m. Makanannya moluska, bulu babi, udang kecil dan invertebrata. Contoh: Thallasoma sp, Cheilinus undulatus, Epibulus insidiator, Choerodon anchorago, Cheilinus fasciatus, Labroides sp. 9 Nemipteridae Famili ini dikenal dengan sebutan spinecheeks, monocle-bream, pasir-pasir, aloumang, ijaputi, palosi pumi dan ronte. Berwarna terang, sering ditemukan pada dasar perairan berpasir dan patahan-patahan karang rubble, kelihatan selalu diam, tapi bila terusik berenang dengan cepat. Agresif pemakan invertebrata, ikan kecil, udang, kepiting dan cacing Benthic feeders, hidup soliter dan bergerombol dan bersifat diurnal dan malam beristirahat di antara karang - karang. Ada perbedaan antara kecil dengan yang telah dewasa. 10 Priacanthidae Famili ini dikenal dengan sebutan b ig eyes, belanda mabuk, mata besar. Ciri- cirinya bermata besar umumnya merah, sebagian hidup di laut dalam dan pada siang hari bersembunyi di gua-gua karang. Untuk identifikasi di bawah air sulit karena antar spesies mirip, sebaiknya diambil spesimen. 11 Carangidae Famili ini dikenal dengan sebutan gabua, putih, kue. Termasuk ikan perenang cepat, tergolong ikan pelagis, biasanya hidup bergerombol schooling, bersifat karnivora waktu kecil makan zooplanton, dengan ukuran tubuh bisa mencapai 2 meter. 12 Sphraenidae Famili ini dikenal dengan sebutan baracuda, alu-alu. Termasuk perenang cepat, hidup bergerombol schooling, dan giginya tajam.

2.2.2 Ikan indikator 1 Chaetodontidae

Famili ini dikenal dengan sebutan butterfly, daun-daun, kepe-kepe. Umumnya berpasangan, sebagian hidup bergerombol, ukuran tubuh kurang dari 6 inchi, tubuh bulat dan pipih, dan gerakan lamban atau lemah gemulai. Cara makan di atas karang seperti kupu-kupu. Warna tubuh umumnya cemerlang dari kuning, putih dengan tompel hitam dan pola bergaris pada mata. Makanan polip karang, algae, cacing dan invebterata lain. Aktif di siang hari diurnal dan mata selalu ditutupi strip hitam.

2.2.3 Ikan famili utama mayor 1 Pomacentridae

Famili ini dikenal dengan sebutan damselfish, betok laut, dakocan. Mempunyai banyak genus. Badan pipih dan nampak dari samping bulat. Ikan kecil terbanyak di terumbu karang. Makanan plankton, invetebrata, dan alga. Sebagian ada yang bersimbiosis dengan anemon Amphiprion. Contoh : Cromis sp, Pomacentrus sp, Abudefduf sp, Dascyllus sp dan Amphiprion sp 2 Caesionidae Famili ini dikenal dengan sebutan fusilier, ekor kuning, sulih, suliri, sunin. Genus Caesio berenang cepat, warna umumnya biru, kuning bagian belakang dan perak. Sering ditemukan di luar karang tubir karang. Makanannya zooplankton. Contoh: Pterocaesio sp, dan Caesio sp. 3 Scaridae Famili ini dikenal dengan sebutan parrotfishes, kakaktua, bayam. Gigi hanya dua atas dan bawah seperti kakak tua, warna kebanyakan biru dan hijau, sering ditemukan bergerombol, kadang-kadang ditemukan sedang memakan karang keras dan sulit untuk diidentifikasi karena banyak yang mirip. Sering mencari makan di perairan dangkal waktu pasang tinggi. 4 Holocentridae Famili ini dikenal dengan sebutan squirrel, swanggi, baju besi, sirandang, murjan, olelo, mahinai. Hidup di bawah gua-gua karang, biasanya berpasangan, kadang-kadang juga bergerombol, kulit dan sisik keras, kepala dan sirip berbisa dan banyak yang mirip antar spesies. Warna tubuh merah, perak dan mempunyai tompel dan garis. 5 Pomacanthidae Famili ini dikenal dengan sebutan anggel, injel, betmen, napoleon, anularis. Warna mencolok dan cantik dengan ukuran tubuh dewasa antara 30 - 39 cm. Warna dan bentuk tubuh berubah selama pertumbuhan. Hidup soliter sendiri dan berpasangan. Hampir mirip dengan kepe-kepe, tapi lebih tebal dan di bawah tutup insang berduri dan makanannya alga dan spongs. Contoh: Centropyge sp, Pomachantus sp. 6 Apogonidae Famili ini dikenal dengan sebutan cardinal, beseng, belalang, seriding, capungan. Banyak ditemukan pada ranting karang, bulu babi dengan ukuran tubuh kecil antara 5 -15 cm, agak buntek, sirip-sirip transparan, warna kuning, merah, coklat, putih transparan sebagian berbintik dan bergaris. Contoh : Apogon cyanosoma, Cheilodipterus artus. 7 Scorpaenidae Famili ini dikenal dengan sebutan scorpion, lepu, linga-linga, lapo. Ikan ini penuh dengan duri yang berbisa 3 - 5 duri, bergerak lambat. Termasuk ikan predator, menangkap ikan yang lewat di depanya. Makanannya udang, kepiting, ikan-ikan kecil, warna umumnya cokelat, merah, putih, hitam dan kuning. Di Indo-Pasifik ada 80 genus, dari 350 spesies dan semua memiliki duri beracun. 8 Balistidae Famili ini dikenal dengan sebutan triger, cepluk, papakulu, pakol, mendut, gogot. Kulit tebal, bentuk seperti bola ruqby, mulut kecil dengan gigi yang kuat, hidup soliter, jika malam hari bersembunyi di lubang-lubang karang. Makanan kepiting, moluska, bulu babi, sponge, hydroids, coral dan algae. Bagi penyelam harus hati-hati, karena ada spesies yang menyerang penyelam ketika ikan itu sedang bertelur dan sirip keras dan kaku. 9 Aulostomidae Famili ini dikenal dengan sebutan shimpfish, pisau-pisau. Ditemukan bergerombol pada karang bercabang, berenang secara vertikal, dan juvenil bermain pada bulu babi. 10 Phempheridae Famili ini dikenal dengan sebutan keeled sweeper . Warna umumnya cokelat kekuningan, bentuk tubuh sepeti segi tiga dan spesies kebanyakan mirip. Ditemukan pada gua-gua karang dan ukuran tubuh antara 15 - 25 cm. 11 Tetraodontidae Famili ini dikenal dengan sebutan puffers, Ostraciidae disebut boxfhise dan Monacanthidae disebut leather jackets. Ada yang punya mata palsu, bentuk tubuh agak runcing, dan fleksibel bisa seperti balon. Hidup soliter dan aktif pada waktu malam, memiliki organ racun dan perenang lambat dan potensial bagi predator. Habitat beragam seperti lumpur, pasir dan karang. 12 Zanclidae Famili ini dikenal dengan sebutan morish idol. Hidup pada terumbu karang, berhidung panjang dan sirip dorsal panjang, warna tubuh kuning dan belang hitam. 13 Ephippidae Famili ini dikenal dengan sebutan batfishes, platak. Bentuk seperti kelelawar, perenang lambattenang. Makanan algae, invertebrata ubur-ubur dan plankton . 2.3 Pola Distribusi dan Kebiasaan Makan Ikan Karang 2.3.1 Pola distribusi ikan karang Beberapa studi mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kehadiran ikan struktur komunitas dan kelimpahan ikan di suatu komunitas terumbu karang antara lain : tinggi rendahnya presentase tutupan karang hidup, zona habitat dan peubah fisik seperti arus, kecerahan dan suhu Bell dan Galzin, 1985 diacu oleh Tamimi dan Bengen, 1993. Distribusi ikan karang dikelompokan menjadi 2 bagian antara lain 1 distribusi vertikal ikan karang; dan 2 distribusi harian ikan karang. Menurut Harmelin-Vivien 1979 diacu oleh Marschiavelli 2001 mengemukakan bahwa ikan-ikan karang dapat dikelompokkan berdasarkan distribusi vertikal sebagai berikut : 1 Spesies ikan karang yang hidup di dalam sedimen seperti famili Gobiidae, Ophichtidae, Trichonotidae, dst; 2 Spesies ikan karang yang hidup di permukaan sedimen, seperti famili Torpedinidae, Nemipteridae, Bothidae, Soleidae, Mullidae, Sydnathidae, dst; 3 Spesies ikan karang yang hidup di dalam gua-gua karang, seperti famili Serranidae, Apogonidae, Holocentridae, Pomacanthidae, Malacanthidae, dst; 4 Spesies ikan karang yang hidup di permukaan terumbu karang, seperti famili Pomacentridae, Bleniidae, Synodonthidae, Monacanthidae, dst; 5 Spesies ikan karang yang hidup di sekitar terumbu karang, seperti famili Labridae, Chaetodontidae, Scaridae, Acanthuridae, Balistidae, Zanclidae, dst; 6 Spesies ikan karang yang hidup di kolom air, seperti famili Tylosuridae, Carangidae, Sphyraenidae, Clupeidae, dst. Pola distribusi harian ikan karang dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu ikan-ikan diurnal dan nokturnal. Ikan diurnal ikan siang merupakan kelompok terbesar di ekosistem terumbu karang. Termasuk kelompok ikan diurnal adalah famili Pomacentridae, Labridae, Acanthuridae, Chaetodontidae, Serranidae, Pomacanthidae, Lutjanidae, Balistidae, Cirrhitidae, Tetraodontidae, Bleniidae, dan Gobiidae. Mereka makan dan tinggal di permukaan karang serta memakan plankton yang lewat di atasnya. Allen dan Steene 1990 diacu oleh Syakur 2000. Pada malam hari ikan-ikan diurnal akan masuk dan berlindung di dalam terumbu dan digantikan oleh ikan-ikan nokturnal ikan malam. Pada malam hari mereka keluar mencari makan, dan di siang hari ikan-ikan ini masuk ke gua-gua atau ke celah-celah karang. Termasuk ikan nokturnal seperti famili Holocentridae, Apogonidae, Haemulidae, Muraenidae, Scorpaenidae, Serranidae, dan Labridae. Selain ikan diurnal dan nokturnal, jenis ikan lain yang sering melintasi ekosistem terumbu karang seperti famili Scombridae, Sphyraenidae, Caesionidae, dan ikan hiu.Pola tingkah laku ikan karang berdasarkan sifat dan habitat hidup dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Pola tingkah laku ikan karang berdasarkan sifat dan habitat hidup KelompokiIkan Sifat Hidup Habitat hidup No Famili Target Indikator Mayor Soliter Bergerombol Berpasangan Dalam sedimen Permukaan sedimen Dalam gua-gua Permukaan terumbu Sekitar terumbu Kolom air 1 Gobiidae + 2 Ophichtidae + 3 Trichonotidae + 4 Torpedinidae + 5 Nemipteridae + + + 6 Bothidae + 7 Soleidae + 8 Mullidae + + 9 Sydnathidae + 10 Serranidae + + 11 Apogonidae + + 12 Holocentridae + + + 13 Pomacanthidae + + + + 14 Malacanthidae + 15 Pomacentridae + + 16 Bleniidae + 17 Synodonthidae + 18 Monacanthidae + 19 Labridae + + 20 Chaetodonthidae + + + + 21 Scaridae + + + 22 Acanthuridae + + 23 Balistidae + + + 24 Zanclidae + + 25 Tylosuridae + 26 Carangidae + + + 27 Sphyraenidae + + 28 Clupeidae + 29 Ostraciontidae 30 Tetraodontidae + + 31 Canthigasteridae 32 Haemulidae + Tabel 1 Lanjutan KelompokiIkan Sifat Hidup Habitat hidup No Famili Target Indikator Mayor Soliter Bergerombol Berpasangan Dalam sedimen Permukaan sedimen Dalam gua-gua Permukaan terumbu Sekitar terumbu Kolom air 33 Priacanthidae + 34 Muraenidae 35 Scorpaenidae + 36 Synodontidae 37 Carcharhinidae 38 Lamnidae 39 Sphraenidae + 40 Lutjanidae + + 41 Cirrhitidae 42 Scombridae 43 Caesionidae + 44 Ephippidae + 45 Diodontidae 46 Palinuridae 47 Diogonidae 48 Xanthidae 49 Siganidae + 50 Lethrinidae + 51 Aulostomidae + + 52 Phempheridae + 53 Kyphopsidae Sumber : Terangi 2004; Harmelin-Vivien 1979 diacu oleh Marschiavelli 2001 Keterangan : + : tergolong

2.3.2 Kebiasaan makan ikan karang

Terangi 2004, mengatakan bahwa pengelompokan ikan karang berdasarkan periode aktif mencari makan sebagai berikut : 1 Ikan diurnal aktif pada siang hari seperti famili Holocentridae, Chaetodontidae, Pomacentridae, Scaridae, Acanthuridae, Bleniidae, Balistidae, Pomacanthidae, Monachantidae, Ostracionthidae, Tetraodontidae, Canthigasteridae, dan beberapa dari suku Mullidae; 2 Ikan nokturnal aktif pada malam hari seperti famili Holocentridae, Apogonidae, Haemulidae, Priacanthidae, Muraenidae, Serranidae dan beberapa dari suku Mullidae; dan 3 Ikan crepuscular aktif diantara seperti famili Sphyraenidae, Serranidae, Carangidae, Scorpaenidae, Synodontidae, Carcharhinidae, Lamnidae, Spyraenidae, dan beberapa dari Muraenidae. Menurut Pentury et al. 1995, mengatakan bahwa berdasarkan cara makannya, ikan karang dapat dikelompokkan menjadi pemakan benthos benthic feeder, benthos dan midwaters feeders famili Pomadasydae, serta pemakan plankton plankton feeder. Selanjutnya menurut waktu makan maka ikan karang dapat digolongkan menjadi ikan yang mencari makan pada siang hari diurnal dan ikan yang mencari makan pada malam hari nokturnal. Menurut Mc Connaughey dan Zottoli 1983 diacu oleh Syakur 2000 mengemukakan ikan yang tergolong herbivora adalah ikan yang aktif di siang hari diurnal, sedangkan ikan karnivor umumnya mencari makan pada malam hari nokturnal. Menurut hasil penelitian Iskandar dan Mawardi 1996 mengemukakan ikan- ikan yang termasuk ikan diurnal D seperti famili Pomacentridae, Caesionidae, Synodontidae, Ephippidae, Chaetodontidae, Pomacanthidae, Labridae, Scaridae, Acanthuridae dan Diodontidae, sedangkan tergolong ikan nokturnal seperti famili Lutjanidae, Holocentridae, Palinuridae, Diogonidae dan Xanthidaae dan jenis ikan yang bersifat rangkap diurnal dan nokturnal dari famili Cirrhitidae, Serranidae, dan Holocentridae dari genus Pterois sp. Aktivitas makan dari ikan diurnal dimulai sejak penetrasi cahaya matahari cukup menerangi kolom perairan di sekitar terumbu karang. Di pagi hari aktivitas ikan belum begitu tinggi, akan tetapi semakin siang semakin tinggi aktivitasnya. Sebaliknya pada sore hari saat penetrasi cahaya mulai berkurang maka aktivitas makan pun berkurang dan di saat menjelang matahari terbenam ikan-ikan tersebut mulai menghilang menuju tempat persembunyian. Aktivitas ikan nokturnal mencari makan dimulai saat hari mulai gelap. Ikan-ikan tersebut digolongkan sebagai ikan soliter di mana aktivitas makan dilakukan secara individu, gerakannya lambat cenderung diam dan arah gerakannya tidak begitu luas serta lebih banyak menggunakan indera perasa dan penciuman Iskandar dan Mawardi, 1996. Pola tingkah laku ikan karang berdasarkan tingkat tropik dan aktivitas makan dapat dilihat pada Tabel 2.

2.4 Habitat Ikan Karang

Keterkaitan ikan terhadap terumbu karang karena bentuk pertumbuhan terumbu menyediakan tempat yang baik dan sebagai sumber makanan dengan keragaman jenis hewan atau tumbuhan Nagelkerken, 1981 diacu oleh Wijoyo, 2002. Choat dan Bellwood 1991 diacu oleh Syakur 2000 membahas interaksi antara ikan karang dengan terumbu karang, disimpulkan ada tiga bentuk hubungan antara lain : 1 Interaksi langsung sebagai tempat berlindung dari predator pemangsa terutama bagi ikan masih muda; 2 Interaksi dalam mencari makanan meliputi hubungan antara ikan karang dan biota yang hidup di karang termasuk algae; 3 Interaksi tak langsung akibat struktur karang, kondisi hidrologi dan sedimen. Interaksi antara ikan karang dengan habitat karang sangat erat kaitannya tergantung dari kondisi terumbu karang. Kerusakan terumbu karang akan mengakibatkan menurunnya populasi ikan di perairan karang. Menurut Helviana 1998 membuat penelitian terhadap struktur komunitas ikan karang di Pulau Siberut pada kedalaman 3 m dan 10 m disimpulkan bahwa jumlah jenis taksa ikan karang pada kedalaman 3 m lebih sedikit jika dibandingkan dengan kedalaman 10 m. Hal ini disebabkan oleh rendahnya penutupan karang hidup pada kedalaman 3 m. . Tabel 2 Pola tingkah laku ikan karang berdasarkan tingkat tropik dan aktivitas makan KelompokiIkan Periode aktivitas mencari makan Tingkat tropik No Famili Target Indikator Mayor Siang Diurnal Antara Crespuscular Malam Nocturnal Herbivora Omnivora Plankton feeders Pemakan crustcea dan ikan Piscivora Pemakan lain-lain 1 Gobiidae + + + 2 Ophichtidae 3 Trichonotidae 4 Torpedinidae 5 Nemipteridae 6 Bothidae 7 Soleidae + 8 Mullidae + + + + 9 Sydnathidae + 10 Serranidae + + + + + + 11 Apogonidae + + + 12 Holocentridae + + + + + + 13 Pomacanthidae + + + + 14 Malacanthidae + 15 Pomacentridae + + + + + + 16 Bleniidae + 17 Synodonthidae 18 Monacanthidae + + 19 Labridae + + + + 20 Chaetodonthidae + + + 21 Scaridae + + + 22 Acanthuridae + + + + + + 23 Balistidae + + + + 24 Zanclidae + 25 Tylosuridae 26 Carangidae + + + + + + 27 Sphyraenidae + + 28 Clupeidae 29 Ostraciontidae + + + 30 Tetraodontidae + + 31 Canthigasteridae + + + 32 Haemulidae + + 33 Priacanthidae + + + 34 Muraenidae + + + + 35 Scorpaenidae + + + + + Tabel 2 Lanjutan KelompokiIkan Periode aktivitas mencari makan Tingkat tropik No Famili Target Indikator Mayor Siang Diurnal Antara Crespuscular Malam Nocturnal Herbivora Omnivora Plankton feeders Pemakan crustcea dan ikan Piscivora Pemakan lain-lain 36 Synodontidae + + + + + 37 Carcharhinidae + + 38 Lamnidae + + 39 Sphraenidae + + + + 40 Lutjanidae + + + + + + 41 Cirrhitidae + + 42 Scombridae + + 43 Caesionidae + + 44 Ephippidae + + + 45 Diodontidae + + + 46 Palinuridae + 47 Diogonidae + 48 Xanthidae + 49 Siganidae + + + 50 Lethrinidae + + + 51 Aulostomidae + + 52 Phempheridae + 53 Kyphopsidae + + + 54 Sparidae + + 55 Gerridae + 56 Fistulariidae + 57 Sciaenidae + + 58 Pempheridae + 59 Grammistidae + + 60 Grammidae + Sumber : Allen dan Steene 1990; Syakur 2000, Terangi 2004; Iskandar dan Mawardi 1996; Keterangan : + : tergolong Keberadaan ikan di terumbu karang tergantung pada makanannya, karena itu ada keterkaitan yang tidak seimbang terhadap hubungan antara predator dan mangsanya White, 1987. Keberadaan ikan-ikan karang sangat dipengaruhi oleh kondisikesehatan terumbu karang biasanya ditunjukkan oleh persentase penutupan karang hidup Hutomo, 1986 diacu oleh Wijoyo, 2002. Terumbu karang terdiri dari berbagai habitat seperti daerah berpasir, berbatu, ada yang membentuk daratan, lereng, tebing dan gua-gua. Habitat-habitat tersebut mempengaruhi jenis-jenis ikan yang berasosiasi di dalamnya. Pada karang glomerate seperti Porites sp umumnya tanpa celah yang dalam, banyak terdapat ikan pemakan polip polypgrazer seperti ikan pakol Balistidae dan ikan kepe-kepe Chaetodontidae. Karang cabang seperti Acropora sp merupakan tempat berlindung bagi ikan kecil seperi ikan gobi dan ikan betok laut berenang keluar mencari zooplankton sebagai makanannya dan segera kembali ke terumbu. 2.5 Alat Tangkap Bubu 2.5.1 Bentuk dan konstruksi bubu