2.6.4 Tingkah laku ikan di rumpon
Menurut Jusfiandayani 2004 mengemukakan bahwa kawanan ikan mulai menempati kolom air di sekitar rumpon dari kedalaman antara 1 – 10 m, setelah
itu jumlah ikan semakin banyak hingga kedalaman 20 m. Jenis-jenis ikan yang banyak dan paling sering terlihat seperti ikan selar Carangidae dan kembung
Rastrelliger sp. Kedua jenis ikan ini berenang secara berkelompok di sekitar rumpon, sedangkan ikan kembung sering terlihat berada pada jarak yang relatif
lebih jauh dari rumpon. Sebaran vertikal dan tingkah laku kedua jenis ikan yang teramati dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Posisi dan aktivitas ikan yang teramati saat pengamatan bawah air dalam studi tentang mekanisme berkumpul ikan pelagis kecil di sekitar rumpon
dan pengembangan perikanan di perairan Pasauran, Propinsi Banten
No Jenis ikan
Kedalaman air
m Posisi relatif
terhadap rumpon Aktivitas ikan
1 Selar Carangidae
1 – 20 m
Di atas dan di depan atraktor
Berenang, bergerak naik dan turun, mencari
makan dengan menyaring air dan
menyentuh daun bahan atraktor
2 Kembung
Rastrelliger sp 5 – 20 m
Di depan dan di samping atraktor
Makan dengan cara menyaring air,
berenang bergerak naik dan turun
Rumpon selain dimanfaatkan untuk aktivitas mencari makan, berlindung dan berasosiasi bagi schooling ikan. Ternyata rumpon juga bisa dimanfaatkan oleh
biota lain, seperti cumi-cumi memanfaatkan atraktor rumpon untuk meletakkan telur-telurnya.
Schooling ikan selar dan kembung umumnya aktif, bergerak naik turun di sepanjang atraktor rumpon, mulai dari kolom air dekat permukaan ke bawah.
Pada saat arus lemah 2 knot, kawanan ikan berenang ke atas arus, yaitu berada di muka rumpon sesuai dengan arah datangnya arus air. Pada kondisi arus yang
lebih kuat 2 knot, ikan-ikan umumnya berenang di belakang rumpon. Pada kondisi arus kuat ikan yang terlihat di sekitar rumpon sangat sedikit, kemungkinan
ikan ini berenang pada kedalaman yang lebih dalam. Pada saat arus air relatif kuat, kawanan ikan kembung dan selar cenderung berenang di belakang rumpon
atau di posisi yang lebih dalam, saat berada di belakang rumpon, kedua jenis ikan tersebut umumnya mengarahkan mukanya menentang arus Jusfiandayani, 2004.
Menurut Barretto dan Miclat 1988 spesies ikan karang yang terekruit pada terumbu karang buatan terbuat dari bambu selama 14 bulan ada 36 famili terdiri
dari ikan yang menetap resident 30 , ikan yang menetap sementara
transient 18 dan ikan yang berkunjung sebentar visitor 52 , tertera pada Tabel 4.
Tabel 4 Spesies ikan karang yang terekruit pada terumbu karang buatan terbuat dari bambu dan klasifikasi ekologinya
Klasifikasi Resident Non-resident
Famili Spesies Resident transient visitor
Acanthuridae Acanthurus mata
+ Apogonidae
Apogon aurus +
A. kiensis +
A. notatus +
Apogon sp. 1 +
Apogon sp. 2 +
Apogon sp. 3 +
Bleniidae Meiacanthus grammistes
+ Plagiotremus rhynorhynchos
+ Bothidae
Bothus sp +
Caesionidae Caesio caerulaureus
+ C. cuning
+ Pterocaesio chrysozonus
+ P. pisang
+ Callionymidae
Callionymus sp +
Carangidae Gnathanodon speciousus
+ Selaroides leptolepis
+ Centriscidae
Aeoliscus strigatus +
Chaetodontidae Heniochus acuminatus
+ Cirrhitidae
Cirrhitichthys aprinus +
C. falco +
Clupeidae Sardinell sp
+ Dasyatidae
Dasyatis kuhlii +
Emmelichtyidae Emmelichthys sp
+ Ephippidae
Platax orbicularis +
P. teira +
Gerridae Gerres filamentosus
+ Gerres sp
+ Haemulidae
Pletorhynchus pictus +
Kyphosidae Kyphosus vaigiensis
+ Labridae
Cheilinus celebicus +
C. diagramma +
Coris gaimardi +
Labroides dimidiatus +
Thallassoma quinquevittata +
T. lunare +
Leiognathidae Gazza minute
+ Leiognathus leuciscus
+
Tabel 4 Lanjutan
Klasifikasi Resident Non-resident
Famili Spesies Resident transient visitor
L. equulus +
Lethrinidae Lethrinus miniatus
+ Lutjanidae
Lutjanus biguttatus +
L. caeruleovittatus +
L. decussatus +
L. erythropterus +
L. fulfiflamma +
L. lineolatus +
L. rivulatus +
L. russeli +
L. spilurus +
Pinjalo sp. +
Monacanthidae Aluterus scriptus
+ Paraluteres prionurus
+ Monacanthidae sp. 1
+ Mullidae
Parupeneus barberinus +
P. Pleurospilos +
Upeneus moluccensis +
U. tragula +
U. vittatus +
Nemipteridae Pentapodus macrurus
+ Pentapodus sp
+ Scolopsis ciliatus
+ Scolopsis sp. 1
+ Scolopsis sp. 2
+ Ostraciontidae
Ostracion sp +
Plotosidae Plotosus lineatus
+ Pomacentridae
Abudefduf vagiensis +
Neopomacentrus azysrom +
N. cyanomos +
N. nemurus +
Scorpaenidae Pterois volitans
+ Serranidae
Cephalopholis pachyecentro +
Epinephelus oreolatus +
E. macrospilos +
E. malabaricus +
Siganidae Siganus canaliculatus
+ S. javus
+ S. virgatus
+ Sphyraenidae
Sphyraena jello +
S. obtusata +
Syngnathidae Solenostomus paradoxus
+ Synodontidae
Synodus variegatus +
Teraponidae Terapon jarbua
+ T. puta
+ Tetraodontidae
Arothron immaculatus +
A. nigropunctatus +
Canthigaster bennetti +
C. solandri +
Tripterygiidae Tripterygion so
+ Sumber : Barretto dan Miclat 1988
Keterangan : + : tergolong
2.6.5 Penggunaan rumpon FAD untuk meningkatkan efisiensi penangkapan bubu