Jenis dan jumlah ikan karang yang hadir di rumpon dan bubu

Fungsi rumpon sebagai tempat berlindung dan menyediakan makanan bagi ikan karang nyata terlihat bahwa ada beberapa jenis ikan yang masuk keluar rumpon sambil makan perifiton di atraktor rumpon. Hal ini menandakan bahwa rumpon mampu menarik ikan-ikan untuk datang mendekat dan menetap sehingga memberikan peluang untuk ikan-ikan tersebut beruaya ke arah alat tangkap bubu. Pengoperasian bubu di sekitar rumpon sangat membantu untuk menarik ikan-ikan datang mendekati bubu, masuk ke bubu dan akhirnya tertangkap.

4.4.2 Jenis dan jumlah ikan karang yang hadir di rumpon dan bubu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis, sebaran dan jumlah jenis ikan karang yang hadir di sekitar alat tangkap bubu yang dioperasikan bersama rumpon dan tanpa rumpon, diamati pada pagi, siang dan sore hari berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan ikan karang yang hadir di sekitar alat tangkap bubu memiliki pola renang yang berbeda-beda, ada yang soliter, berpasangan dan bergerombol. Beberapa jenis ikan karang tertentu biasanya bermigrasi secara bergerombol di sekitar alat tangkap bubu yang dioperasikan bersama rumpon maupun tanpa rumpon di lokasi L1 dan L2 seperti Abudefduf bengalensis, Chromis ovalis, Apogon kallopterus, Pterocaesio lativittata, Ctenochaetus striatus, Pentapodus caninus, dan Chaetodon kleinii, sedangkan jenis yang lain hadir dalam jumlah sedikit. Jumlah individu setiap kelompok ikan karang yang hadir di sekitar rumpon dan bubu berbeda-beda disebabkan ada beberapa spesies ikan dari kelompok famili utama mayor terutama famili Pomacentridae biasanya hadir dalam jumlah banyak. Kelompok famili utama mayor lebih banyak hadir di rumpon dan bubu karena kelompok ikan ini biasanya ditemukan dalam jumlah banyak di terumbu karang seperti famili Caesionidae, Scaridae, Pomacentridae, Apogonidae, dan lain-lain Terangi, 2004. Selain itu, karena berbeda pola distribusi harian ikan karang. Secara umum dikenal ada dua pola distribusi harian ikan karang yakni ikan- ikan diurnal ikan siang dan ikan-ikan nokturnal ikan malam. Ikan diurnal merupakan kelompok terbesar di ekosistem terumbu karang. Termasuk ikan diurnal adalah famili Pomacentridae, Labridae, Acanthuridae, Chaetodontidae, Serranidae, Pomacanthidae, Lutjanidae, Balistidae,Cirrhitidae, Tetraodontidae, Bleniidae dan Gobiidae. Ikan-ikan tersebut aktif mencari makan di siang hari. Termasuk ikan nokturnal adalah famili Holocentridae, Apogonidae, Haemulidae, Muraenidae, Scorpaenidae, Serranidae dan Labridae. Ikan-ikan ini aktif mencari makan di malam hari Allen dan Steene 1990 diacu oleh Syakur 2000. Jenis ikan yang biasanya hadir secara bergerombol dalam jumlah banyak dari famili Pomacentridae. Famili ini merupakan salah satu jenis ikan karang yang biasanya di temukan dalam jumlah yang banyak di terumbu karang. Abudefduf sp termasuk ikan yang suka hidup bergerombol dan cenderung berada dekat permukaan air. Pada daerah yang berarus, ikan ini selalu mengambil posisi melawan arus. Sikap melawan arus ini juga sering digunakan untuk menyaring makanan filter feeder yang terbawa arus. Ikan ini biasanya aktif mencari makan siang hari. Hasil analisis nilai indeks Keragaman H, Keseragaman E dan Dominansi C ikan karang yang hadir di rumpon dan bubu menunjukkan bahwa keragaman ikan karang umumnya kecil, keseragaman berada pada kondisi labil sampai stabil dan dominansi spesies umumnya rendah. Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa ada spesies ikan tertentu yang mendominasi jenis ikan karang di rumpon dan bubu, namun penyebaran spesies ikan karang umumnya merata dan kondisi ikan dalam keadaan stabil tidak tertekan. Nilai keragaman spesies ikan karang kecil karena waktu pengamatan terhadap jumlah ikan karang yang hadir di rumpon dan bubu dilakukan sejak awal rumpon dan bubu ditempatkan di perairan. Padahal pada saat itu ikan-ikan baru mulai tertarik dan berkumpul di rumpon dan bubu sehingga kekayaan spesies dan jumlah individunya belum stabil. Proses berkumpulnya ikan-ikan di rumpon dan bubu disebut kolonisasi. Kehadiran spesies ikan yang berkumpul di rumpon dan bubu tidak seragam setiap waktu dan selalu terjadi pergantian spesies sesuai pola distribusi dan aktivitas makan. Proses pergantian spesies ikan diganti dengan spesies lainnya disebut suksesi. Berdasarkan pola distribusi ikan karang dibagi menjadi dua bagian yaitu ikan yang melakukan aktivitas ada pada siang hari ikan diurnal dan malam hari ikan nocturnal. Selanjutnya menurut kebiasaan makan, maka ikan karang dibagi atas : ikan yang aktif mencari makan pada siang hari diurnal, ikan yang aktif mencari makan pada malam hari nocturnal dan ikan yang mencari makan diantara crespuscular. Perbedaan pola sebaran dan aktifitas kebiasaan makan turut berpengaruh terhadap jumlah ikan yang hadir di rumpon dan bubu. Keragaman biota merupakan bukti yang digunakan untuk melihat ada tidaknya tekanan terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh eksplorasi atau polusi. Dominansi suatu jenis yang mampu bertahan dalam suatu komunitas biasanya meningkat apabila terjadi suatu kerusakan lingkungan dan sebaliknya keragaman jenis menurun hingga nol. Ekosistem yang mantap dalam arti perkembangannya dan tidak ada komponen yang membuat tekanan terhadap komunitas atau tidak ada kekuatan lain yang memutuskan fungsi masing-masing komponen dalam ekosistem. Biasanya ditandai dengan keragaman tinggi dan keseimbangan populasi serasi Odum, 1975 diacu oleh Edrus dan Syam, 1998. Keanekaragaman ikan karang ditandai dengan keanekaragaman jenis dengan berbagai ukuran. Salah satu penyebab tingginya keanekargaman ikan karang karena variasi habitat di terumbu Nybakken, 1988. Perairan Indonesia paling sedikit ada 11 famili utama sebagai penyumbang produksi perikanan yaitu Caesionidae, Holocentridae, Serranidae, Scaridae, Siganidae, Lethrinidae, proacanthidae, Labridae, Lutjanidae dan Haemulidae dan Acanthuridae Hutomo, 1986, diacu oleh Rumajar, 2001.

4.4.3 Tingkah laku ikan karang terhadap rumpon dan bubu