Rumpon sebagai alat pengumpul ikan karang .1 Keragaman taksa perifiton di rumpon

di bubu berdasarkan tiga parameter gerakan yaitu arah renang depan, samping, belakang, pola gerakan melawan arus, naik turun, bolak balik, menyusuri dinding bubu, menyusuri dinding bubu serah jarum jam dan posisi ikan dengan bubu atas, samping, depan mulut bubu, dasar dan langsung pergi. Penentuan pola gerak ikan karang di rumpon dan bubu di modifikasikan mengikuti petunjuk Suharyanto 2003 yang dilakukan dalam menentukan pola lompatan udang.

4.3 Hasil

4.3.1 Rumpon sebagai alat pengumpul ikan karang 4.3.1.1 Keragaman taksa perifiton di rumpon Awal setelah rumpon di pasang di perairan maka daun-daun rumpon akan membusuk dan menempel mikroorganisme. Mikroorganisme yang menempel disebut perifiton. Perifiton terdiri dari tumbuhan dan hewan mikroskopis yang menempel pada substrat yang terendam dalam air terutama pada atraktor rumpon. Perifiton yang hadir di rumpon akan mempengaruhi laju perkembangan proses kolonisasi organisme pemangsa lain termasuk juvenil ikan dan larva kerang- kerangan yang menempel Soedharma,1994. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan jenis-jenis perifiton yang menempel pada atraktor rumpon lontar dan gewang di lokasi L1 dan L2 secara keseluruhan berjumlah 85 spesies, 70 genus, 36 famili dan 15 kelas. Keragaman taksa perifiton yang menempel pada atraktor rumpon lontar dan gewang di lokasi L1 dan L2 disajikan Tabel 7. Jenis dan sebaran perifiton pada atraktor lontar dan gewang di lokasi L1 dan L2 dapat dilihat pada Lampiran 5 dan 6. Tabel 7 Keragaman taksa perifiton yang menempel pada atraktor rumpon lontar dan gewang di lokasi L1 dan L2 L1 L2 Taksa perifiton RKL RBL RG RKL RBL RG Spesies 50 46 53 46 41 50 Genus 46 42 46 42 39 43 Famili 31 30 29 30 25 29 Kelas 13 12 15 11 10 14 Keragaman taksa perifiton ditemukan pada atraktor rumpon kecil lontar di lokasi L1 ada 50 spesies, 46 genus, 31 famili dan 13 kelas, atraktor rumpon besar lontar di lokasi L1 ada 46 spesies, 42 genus, 30 famili dan 12 kelas, dan pada atraktor rumpon gewang di lokasi L1 ada 53 spesies, 46 genus, 29 famili dan 15 kelas. Selanjutnya komposisi dan sebaran perifiton yang ditemukan pada atraktor rumpon kecil lontar di lokasi L2 ada 46 spesies, 42 genus, 30 famili dan 11 kelas, atraktor rumpon besar lontar di lokasi L2 ada 41 spesies, 39 genus, 25 famili dan 10 kelas, dan pada atraktor rumpon gewang di lokasi L2 ada 50 spesies, 43 genus, 29 famili dan 14 kelas. Jumlah spesies perifiton terbanyak pada rumpon gewang lokasi L1 sebanyak 53 spesies, kemudian diikuti oleh rumpon kecil lontar di lokasi L1 dan rumpon gewang di lokasi L2 masing-masing sebanyak 50 spesies, dan terendah pada rumpon besar lontar lokasi L2 sebanyak 41 spesies. Selanjutnya jumlah genus tertinggi terdapat pada rumpon kecil lontar dan rumpon gewang lokasi L1 masing-masing sebanyak 46 genus, kemudian diikuti oleh rumpon gewang lokasi L2 sebanyak 43 genus dan terendah pada rumpon besar lontar di lokasi L1 dan L2 sebanyak 39 genus. Jumlah famili tertinggi terdapat pada rumpon kecil lontar lokasi L1 dan L2 masing-masing sebanyak 31 dan 30 famili, kemudian rumpon gewang lokasi L1 dan L2 masing-masing 29 famili, dan terendah pada rumpon besar lontar lokasi L1 dan L2 sebanyak 26 dan 25 famili. Berikutnya jumlah kelas terbanyak terdapat pada rumpon gewang lokasi L1 dan L2 masing-masing sebanyak 15 dan 14 kelas, kemudian rumpon kecil lontar lokasi L1 sebanyak 13 kelas dan terendah pada rumpon besar lontar lokasi L2 sebanyak 10 kelas. Sebaran taksa perifiton pada rumpoin lontar dan gewang di lokasi L1 dan L2 disajikan pada Gambar 7. 10 20 30 40 50 60 J u m la h ta k s a RKL1 RBL1 RG1 RKL2 RBL2 RG2 Jenis rumpon Spesies Genus Famili Kelas Keragaman spesies tertinggi terdapat pada rumpon gewang L1, kemudian rumpon kecil lontar L1 dan rumpon gewang L2 dan teredah pada rumpon besar lontar L2. Jumlah genus tertinggi terdapat pada rumpon kecil lontar dan rumpon gewang L1 dan terendah pada rumpon besar lontar L2. Famili tertinggi terdapat pada rumpon kecil lontar L1 dan terendah pada rumpon besar lontar L2. selanjutnya kelas tertinggi terdapat pada rumpon gewang L1 dan L1 dan terendah pada rumpon besar lontar L2. Dari data tersebut terlihat bahwa kelas Bacillariophyceae lebih mendominasi keragaman taksa perifiton baik dilihat dari jumlah spesies, genus maupun famili dibandingkan dengan kelas perifiton lainnya. Selain jenis-jenis perifiton yang diamati pada atraktor rumpon, dilakukan pengamatan juga pada alat tangkap bubu. Adapaun jenis-jenis perifiton yang teridentifikasi pada alat tangkap bubu sebagai berikut : Zygnemopsis spiralis, Globoralis pumilio, Creseis virgula, C. acicula, Leptocylindrus sp, Spikul spongs, Zygnema insigne, Cymbella sp 2, Textullaria sagittula, Coscinodiscus sp, Amphorela brandhi, Nitzschia sigma, N. vitrea, Eutintinus sp, Halosphaera viridis, Spongilla fragilis, Atlanta sp, Peraclis sp, Hyalotheca dissiliens, Limacina leseuri, Detonula pumida, Rhizoclonium sp, Pleurosigma sp, Triceratium Gambar 7 Keragaman taksa perifiton pada atraktor rumpon lontar dan gewang di lokasi L1 dan L2. ghibbosum, Ligmophora abbreviata, Calanus sp, Askenasyella chlamidopus, Fragmen alga merah, Pyrocistis fusiformis, Fragillaria cylindrus, Atlanta sp, Pelagothrix clevei, Halosphora viridis, Anguillospora longissima, Diploneis fusca, larva udang, Cipria sp, dan Tintinopsis sp. Dari hasil identifikasi ini ternyata bahwa jenis-jenis perifiton yang hadir di rumpon mirip dengan jenis-jenis perifiton yang terdapat pada bagian-bagian badan bubu.

4.3.1.2 Kepadatan dan kelimpahan perifiton

Jenis perifiton yang memiliki kepadatan dan kelimpahan tertinggi terdapat pada rumpon kecil lontar lokasi L1 adalah Leptocylindrus sp dengan kepadatan 9,0 indmm 2 dan kelimpahan 25,0, kemudian Chroococcus sp dengan kepadatan 8.0 indmm 2 dan kelimpahan 23.0 , dan diikuti oleh jenis lain. Pada rumpon besar lontar lokasi L1 adalah Leptocylindrus sp dengan kepadatan 13,0 indmm 2 dan kelimpahan 45,0, kemudian Chroococcus sp dengan kepadatan 8,0 indmm 2 dan kelimpahan 26,0, dan diikuti oleh jenis lain. Pada rumpon gewang di lokasi L1 adalah Chroococcus sp dengan kepadatan 17,0 indmm 2 dan kelimpahan 73,0, kemudian Leptocylindrus sp dengan kepadatan 5,0 indmm 2 dan kelimpahan 20,0, dan diikuti oleh jenis lain. Jenis perifiton yang memiliki kepadatan dan kelimpahan tertinggi terdapat pada rumpon kecil lontar di lokasi L2 adalah Chroococcus sp dengan kepadatan 5,0 indmm 2 dan kelimpahan 17,0 , kemudian Dentiluca thermalis dengan kepadatan 6,0 indmm 2 dan kelimpahan 21,0, dan diikuti oleh jenis lain. Pada rumpon besar lontar di lokasi L2 adalah Leptocylindrus sp dengan kepadatan 12,0 indmm 2 dan kelimpahan 44,0 , kemudian Chroococcus sp dengan kepadatan 8,0 indmm 2 dan kelimpahan 29,0, dan diikuti oleh jenis lain, sedangkan pada rumpon gewang di lokasi L2 adalah Chroococcus sp dengan kepadatan 5 indmm 2 dan kelimpahan 8,0, kemudian Nitzschia sigma dengan kepadatan 23 indmm 2 dan kelimpahan 5,0, dan diikuti oleh jenis lain. Jenis perifiton yang memiliki nilai kepadatan dan kelimpahan tertinggi dari seluruh jenis perifiton yang menempel baik pada rumpon kecil lontar maupun rumpon besar lontar adalah Leptocylindrus sp, sedangkan rumpon gewang didominasi oleh Chroococcus sp. Nilai kepadatan dan kelimpahan setiap jenis 5 10 15 20 25 N il a i k e p a d a ta n se ti a p fa m il i p er if it o n RKL1 RBL1 RG1 Jenis rumpon di lokasi L1 Ba c illa rio phyc e a e Dino phyc e a e Cya no phyc e a e Chlo ro phyc e a e Rho do phyc e a e Sa rc o dina Co pe po da P ro to bra nc hia De m o s po ngia e Uro c ho rda ta Tunic a ta Opis tho bra nc hia Spro tric ha P o lyc ha e ta Ba c te ria Myxo phyc e a e Cilia ta 5 10 15 20 25 N il a i k e p a d at an X se ti a p k el a s p er if it o n Bacillario p hyceae Dino p hyceae Cyano p hyceae Chlo ro p hyceae Rho d o p hyceae Sarco d ina Co p ep o d a Pro to b ranchia Demo s p o ng iae Uro cho rd ataTunicata Op is tho b ranchia Sp ro tricha Po lychaeta Bacteria Myxo p hyceae Ciliata perifiton pada lokasi L1 dan L2 dapat dilihat pada Lampiran 7. Sebaran nilai kepadatan setiap kelas perifiton di lokasi L1 dan L2 disajikan pada Gambar 8 dan 9. Gambar 8 Sebaran nilai kepadatan setiap kelas perifiton pada rumpon kecil lontar, rumpon besar lontar dan rumpon gewang di lokasi L1. Gambar 9 Sebaran nilai kepadatan setiap kelas perifiton pada rumpon kecil lontar, rumpon besar lontar dan rumpon gewang di lokasi L2. 10 20 30 40 50 60 RKL1 RBL1 RG1 Jenis rumpon di lokasi L1 N il a i k e li m p a h a n N se ti a p fa m il i p e r if it o n B acillario p hyceae Dino p hyceae C yano p hyceae C hlo ro p hyceae R ho d o p hyceae Sarco d ina C o p ep o d a Pro t o b ranchia Demo s p o ng iae Uro cho rd ataTunicata Op is tho b ranchia Sp ro tricha Po lychaeta B acteria M yxo p hyceae 10 20 30 40 50 60 RKL2 RBL2 RG2 Je n i s ru mpon di l okasi L2 N il a i k e li m p a h a n N se ti a p fa m il i p e r if it o n B acillario p hyceae Dino p hyceae C yano p hyceae C hlo ro p hyceae R ho d o p hyceae Sarco d ina C o p ep o d a Pro t o b ranchia Demo s p o ng iae Uro cho rd at a Tunicat a Op is t ho b ranchia Sp ro t richa Po lychaet a B act eria M yxo p hyceae C iliat a Dari gambar tersebut terlihat bahwa kelas perifiton yang memiliki nilai kepadatan tertinggi adalah kelas Cyanophyceae yang terdapat pada rumpon gewang baik di lokasi L1 maupun L2, kemudian kelas Bacillariophyceae dan diikuti oleh kelas perifiton lainnya. Dengan demikian kelas periton yang memiliki nilai kepadatan tertinggi di lokasi L1 dan L2 di dominansi oleh Kelas Cyanophyceae dan Bacillariophhyceae. Sebaran nilai kelimpahan setiap kelas perifiton di lokasi L1 dan L2 disajikan pada Gambar 10 dan 11. Gambar 10 Sebaran nilai kelimpahan setiap kelas perifiton pada rumpon kecil lontar, rumpon besar lontar dan rumpon gewang di lokasi L1. Gambar 11 Sebaran nilai kelimpahan setiap kelas perifiton pada rumpon kecil lontar, rumpon besar lontar dan rumpon gewang di lokasi L2. Dari gambar tersebut terlihat bahwa kelas perifiton yang memiliki nilai kelimpahan tertinggi adalah Kelas Cyanophyceae pada rumpon besar lontar di lokasi L1, sedangkan di lokasi L2 kelas perifiton yang memiliki kelimpahan tertinggi adalah kelas Bacillariophyceae terdapat pada rumpon besar lontar. Dengan demikian kelas periton yang memiliki nilai kepadatan dan kelimpahan tertinggi di lokasi L1 dan L2 di dominansi oleh Kelas Cyanophyceae dan Bacillariophhyceae. 4.3.1.3 Indeks Keragaman H’, Keseragaman E dan Dominansi C perifiton yang menempel pada atraktor rumpon Nilai indeks H , E dan C merupakan suatu nilai yang memberikan gambaran tentang kondisi hubungan antara kelompok organisme digunakan untuk menilai kestabilan struktur komunitas organisme tersebut. Analisis nilai indeks H’, E dan C dilakukan juga untuk menilai kestabilan struktur komunita perifiton yang menempel pada atraktor rumpon lontar dan gewang di lokasi L1 dan L2. Hasil analisis nilai indeks Keragaman H , Keseragaman E dan Dominansi C perifiton yang menempel pada atraktor rumpon lontar dan gewang di lokasi L1 dan L2 disajikan pada Tabel 8 dan Gambar 12. Tabel 8 Nilai indeks Keragaman H’, Keseragaman E dan Dominansi C perifiton yang menempel pada atraktor rumpon lontar dan rumpon gewang di lokasi L1 dan L2 Lokasi No Jenis Rumpon H E C 1 Rumpon Kecil Lontar 0,993 0,791 0,125 2 Rumpon Besar Besar 0,883 0,545 0,276 L1 3 Rumpon Gewang 1,252 0,795 0,559 1 Rumpon Kecil Lontar 1,183 0,754 0,055 2 Rumpon Besar Besar 0,621 0,513 0,281 L2 3 Rumpon Gewang 1,226 0,738 0,094 Nilai indeks H , E dan C perifiton yang menempel pada rumpon kecil lontar lokasi L1 terdiri dari H = 0,993, E = 0,791 dan C = 0,125. Nilai ini menunjukkan bahwa keragaman populasi perifiton kecil, komunitas perifiton berada pada kondisi stabil dan dominansi spesies rendah berarti tidak ada dominansi spesies perifiton tertentu di dalam komunitasnya. Rumpon besar lontar lokasi L1 terdiri dari H = 0,883, E = 0,545 dan C = 0,276. Nilai ini menunjukkan bahwa keragaman populasi perifiton kecil, komunitas perifiton berada pada kondisi labil dan dominansi spesies rendah berarti tidak ada dominansi spesies perifiton tertentu di dalam komunitasnya, sedangkan pada rumpon gewang lokasi L1 terdiri dari H =1,251, E = 0,795 dan C = 0,559. Nilai ini menunjukkan bahwa keragaman populasi perifiton kecil, komunitas perifiton berada pada kondisi slabil dan ada dominansi spesies di dalam komunitasnya. Selanjutnya nilai indeks H , E dan C perifiton yang menempel pada rumpon kecil lontar lokasi L2 terdiri dari H =1,183, E = 0,754 dan C = 0,055. Nilai ini menunjukkan bahwa keragaman populasi perifiton kecil, komunitas perifiton berada pada kondisi stabil dan dominansi spesies rendah berarti tidak ada dominansi spesies perifiton tertentu di dalam komunitasnya. Rumpon besar lontar di lokasi L2 terdiri dari H = 0,621, E = 0,513 dan C = 0,281. Nilai ini menunjukkan bahwa keragaman populasi perifiton kecil, komunitas perifiton berada pada kondisi labil dan dominansi spesies rendah berarti tidak ada dominansi spesies perifiton tertentu di dalam komunitasnya, sedangkan pada rumpon gewang di lokasi L1 terdiri dari H =1,226, E = 0,738 dan C = 0,094. Nilai ini menunjukkan bahwa keragaman populasi perifiton kecil, komunitas perifiton berada pada kondisi labil dan dominansi spesies rendah berarti tidak ada dominansi spesies perifiton tertentu di dalam komunitasnya. Indeks keragaman H’ perifiton pada rumpon gewang di lokasi L1 dan L2 lebih tinggi dibandingkan dengan rumpon lontar kecil dan lontar besar. Indeks Keseragaman E perifiton di lokasi L1 tertinggi pada rumpon gewang, sedangkan di lokasi L2 pada rumpon kecil lontar. Selanjutnya indeks dominansi C perifiton tertinggi pada rumpon gewang di lokasi L1. Berdasarkan kisaran nilai H’, E dan C dapat disimpulkan bahwa keragaman perifiton pada rumpon lontar dan rumpon gewang di lokasi L1 dan L2 umumnya rendah, komunitas perifiton berada pada kondisi labil sampai stabil dan tidak ada dominansi spesies di dalam komunitas perifiton. 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 In d e k s H , E d a n C RKL1 RBL1 RG1 RKL2 RBL2 RG2 Jenis rumpon H E C

4.3.1.4 Keterkaitan ikan karang dengan rumpon sebagai feeding ground

Rumpon sebagai alat pengumpul ikan berfungsi sebagai sumber makan bagi ikan-ikan karang. Penelitian ini tidak membahas khusus tentang jenis-jenis makanan yang dimakan oleh ikan karang di rumpon. Namun dengan hadirnya perifiton di rumpon memacu ikan karang untuk berkumpul dan diduga makanan yang dimakan adalah perifiton. Perifiton yang menempel pada daun atraktor rumpon merupakan sumber makanan bagi ikan karang. Hadirnya ikan karang di rumpon tentu akan memanfaatkan sumber makanan tersebut. Kondisi ini menggambarkan suatu bentuk jaringan makanan food web yang terbentuk di rumpon dan menjadikan rumpon sebagai feeding ground bagi ikan-ikan karang. Pada saat pengamatan lapangan terlihat beberapa jenis ikan karang begitu aktif mencari makan dan melakukan proses makan di rumpon seperti Chaetodon kleinii, Zebrasoma sp, Scarus sp dan jenis ikan lainnya. Misalnya Chaetodon kleinii memperlihatkan tingkah laku dalam mencari makan di rumpon dengan cara bergerak bola balik masuk keluar rumpon sambil mencicipi makanan yang terdapat di daun rumpon. Tingkah laku makan ini mengindikasikan jenis ikan karang tersebut hadir di rumpon dan memanfaatkan rumpon sebagai tempat mencari makan. Gambar 12 Sebaran nilai indeks Keragaman H’, Keseragaman E dan Dominansi C perifiton di lokasi L1 dan L2. Penelitian juga telah dilakukan oleh Saldika 2007 bersamaan dengan pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis makanan yang dimakan oleh ikan karang yang tertangkap pada alat tangkap bubu dioperasikan bersama rumpon dengan menganalisis isi lambung ikan Epinepelus merra. Hasil analisis isi lambung membuktikan bahwa jenis-jenis makanan yang dimakan ikan Epinephelus merra yang tertangkap pada alat tangkap bubu dioperasikan bersama rumpon terdiri atas ikan, udang, cumi-umi dan kepiting. Penelitian ini baru dilakukan pada salah satu jenis ikan karang tetapi untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang jenis-jenis makanan yang di makan oleh ikan karang yang tertangkap pada alat tangkap bubu dioperasikan bersama rumpon perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Diharapkan kedepan melalui informasi penelitian yang akan dilakukan dapat menggambarkan secara lengkap jenis-jenis makanan yang terdapat di rumpon sebagai sumber makanan bagi ikan karang. 4.3.2 Keragaman taksa ikan karang 4.3.2.1 Keragaman taksa ikan karang di rumpon