matematika khususnya komunikasi matematika secara tertulis dari peserta didik kelas eksperimen dan kontrol. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk
mendapatkan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
4.1.2 Hasil Analisis Data Tes 4.1.2.1 Uji Normalitas
Sebelum menguji hipotesis yang diajukan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data hasil penelitian yaitu hasil tes kemampuan komunikasi matematika.
Pengujian normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai hasil tes peserta didik kelas sampel mempunyai varians yang sama. Hipotesis yang digunakan adalah
sebagai berikut. H
:
Karena
a -
5 ,
z z
maka H ditolak. Jadi proporsi hasil belajar peserta didik aspek
komunikasi matematika kelas ekperimen yang memenuhi nilai ketuntasan minimum 65 lebih dari kriteria ketuntasan minimum klasikal yang ditentukan yaitu sebesar
80. Hal ini didukung oleh data yang ditemukan di lapangan yang menunjukkan bahwa dari 30 siswa di kelas eksperimen terdapat 28 siswa yang mendapat nilai lebih
dari atau sama dengan 65 sehingga persentase ketuntasan belajar secara klasikal yang diperoleh sebesar 93. Perhitungan selengkapnya disajikan pada lampiran 64
halaman 305.
4.1.2.4 Uji Hipotesis II
Uji ini dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC atau pembelajaran
dengan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan komunikasi matematika peserta didik. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan uji
proporsi satu pihak pada kelas kontrol dan uji kesamaan dua proporsi satu pihak uji pihak kanan. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut.
1 Hasil uji proporsi satu pihak kelas kontrol Berdasarkan hasil perhitungan uji proporsi satu pihak data tes kelas kontrol
diperoleh nilai nilai z
hitung
sebesar 1,76 dan pada
2 Hasil Uji Kesamaan Dua Proporsi Satu Pihak Berdasarkan hasil perhitungan uji kesamaan dua proporsi satu pihak diperoleh
nilai z
hitung
sebesar 1,71 dan pada
4.1.3 Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru
Hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran oleh guru pada kelas eksperimen selama pembelajaran dengan model CIRC yang dilakukan sebanyak 4 pertemuan
dapat dilihat pada lampiran 56 dan 57 serta terangkum pada tabel berikut ini. Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran
No. Pertemuan
Persentase Hasil Kriteria
1. Pertemuan 1
61,25 Cukup Baik
2. Pertemuan 2
67,50 Baik
3. Pertemuan 3
72,50 Baik
4. Pertemuan 4
81,25 Sangat Baik
4.1.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik
Hasil pengamatan aktivitas peserta didik aspek komunikasi lisan kelas eksperimen selama pembelajaran dengan model CIRC yang dilakukan sebanyak 4
pertemuan dapat dilihat pada lampiran 59 dan 60 serta terangkum pada tabel berikut ini.
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Aspek Komunikasi Lisan No.
Pertemuan Persentase
Keaktifan Kriteria
1
Pertemuan 1
58,33 Kurang Aktif
2
Pertemuan 2
66,67 Aktif
3
Pertemuan 3
70,83 Aktif
4
Pertemuan 4
83,33 Sangat Aktif
Rata-rata
69,79 Aktif
Berdasarkan tabel di atas, keaktifan peserta didik dalam aktivitas komunikasi lisan menunjukkan peningkatan persentase pada setiap pertemuan. Selanjutnya
setelah keempat persentase pada tiap pertemuan dihitung rata-ratanya, diperoleh nilai
rata-rata persentase keaktifan peserta didik sebesar 69,79. Nilai tersebut menunjukkan model pembelajaran CIRC efektif untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi matematika peserta didik khususnya komunikasi secara lisan karena tingkat keaktifan peserta didik dalam aktivitas komunikasi lisan melebihi kriteria
minimal aktif sebesar 62,50.
4.2. Pembahasan
Hasil analisis data awal dalam penelitian ini yang berasal dari nilai rapor mata pelajaran matematika semester gasal menunjukkan data dari kelas eksperimen dan
kontrol berdistribusi normal, memiliki varians yang sama homogen dan tidak memiliki perbedaan rata-rata hasil belajar. Dengan demikian, kedua kelas tersebut
berangkat dari kondisi awal yang sama sehingga dapat diberi perlakuan yang berbeda.
Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, sedangkan pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran konvensional dengan metode ekspositori pada materi pokok luas permukaan dan volum kubus balok. Selanjutnya pada akhir pembelajaran,
kedua kelas diberikan tes akhir dengan soal serta bobot yang sama untuk mengetahui hasil belajar aspek komunikasi matematika peserta didik kelas eksperimen dan
kontrol. Pembahasan mengenai hasil analisis uji hipotesis I dan II serta hasil pengamatan akan disajikan dalam uraian berikut ini.
4.2.1 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis I
Berdasarkan analisis awal data tes yang meliputi uji normalitas dan homogenitas diperoleh hasil bahwa data pada kelas ekperimen dan kelas kontrol