a  Memahami  konsep  matematika,  menjelaskan  keterkaitan  antarkonsep  dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah. b  Menggunakan  penalaran  pada  pola  dan  sifat,  melakukan  manipulasi
matematika  dalam  membuat  generalisasi,  menyusun  bukti,  atau  menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c  Memecahkan  masalah  yang  meliputi  kemampuan  memahami  masalah, merancang  model  matematika,  menyelesaikan  model  dan  menafsirkan  solusi
yang diperoleh. d  Mengomunikasikan  gagasan  dengan  simbol,  tabel,  diagram,  atau  media  lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah. e  Memiliki  sikap  menghargai  kegunaan  matematika  dalam  kehidupan,  yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Pembelajaran  matematika  yang akan dikembangkan dalam penelitian  ini  lebih diarahkan agar peserta didik dapat menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
dan  mengkomunikasikan  gagasan  dengan  simbol,  tabel,  diagram,  atau  media  lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
2.1.2 Teori Belajar yang Mendasari Penelitian
2.1.2.1  Teori Belajar Piaget
Pembelajaran matematika
menurut pandangan
kontruktivis adalah
memberikan  kesempatan  kepada  peserta  didik  untuk  mengkontruksi  konsep-konsep matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi. Salah satu tokoh
dalam  pembelajaran  kontruktivis  adalah  Jean  Piaget.  Piaget  mengemukakan  tiga prinsip  utama  pembelajaran  antara  lain  belajar  aktif,  belajar  lewat  interaksi  sosial,
belajar lewat pengalaman sendiri Sugandi, 2004:35. Teori  perkembangan  Piaget  mewakili  konstruktivisme,  yang  memandang
perkembangan kognitif sebagai   suatu proses dimana anak  secara aktif  membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pegalaman dan interaksi
mereka  Trianto,  2007:14.  Untuk  membantu  perkembangan  kognitif  peserta  didik, perlu  diciptakan  suatu  kondisi  belajar  yang  memungkinkan  peserta  didik  belajar
sendiri misalnya dengan melakukan percobaan, mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban sendiri atau dengan melakukan penemuan.
Kurikulum  yang  telah  diterapkan  saat  ini  menuntut  guru  agar  tugas  dan peranannya  tidak  lagi  sebagai  pemberi  informasi  transmission  of  knowledge,
melainkan sebagai fasilitator dan pendorong belajar agar siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui berbagai aktivitas yang dapat mengukur kemampuan
siswa  meliputi  kemampuan  pemahaman  konsep,  prosedur,  penalaran,  komunikasi, dan pemecahan masalah. Komunikasi matematika yang merupakan salah satu aspek
penilaian  tersebut  perlu  menjadi  fokus  perhatian  dalam  pembelajaran  matematika sebab  melalui  komunikasi  matematika,  siswa  dapat  mengkonsolidasi  pemikiran
matematisnya dan mengembangkan ide atau gagasan matematikanya. Teori  belajar Piaget  menjadi salah satu  landasan  dalam penelitian  ini karena
model  pembelajaran  yang  akan  digunakan,  dirancang  untuk  membiasakan  peserta didik  mengkonstruksi  sendiri  pengetahuannya  sehingga  peserta  didik  lebih
memahami  konsep  yang  diajarkan  serta  mampu  mengkomunikasikan  gagasan  atau ide-ide matematika dengan bahasa sendiri.
2.1.2.2  Teori Belajar Bruner