Pembahasan Hasil Uji Hipotesis I

berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama homogen. Selanjutnya, data tes dianalisis dengan menggunakan uji proporsi satu pihak untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik aspek komunikasi matematika secara tertulis pada kelas eksperimen. Hasil uji proporsi menunjukkan bahwa proporsi ketuntasan belajar peserta didik pada kelas eksperimen telah melampaui ketuntasan minimum klasikal yang ditentukan sebesar 80. Hal ini menunjukkan hasil proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dalam bentuk tes komunikasi matematika telah mampu melampaui persentase ketuntasan minimum klasikal yang ditentukan atau dengan kata lain telah tuntas belajar secara klasikal pada aspek komunikasi matematika khususnya secara tertulis. Penerapan model pembelajaran kooperatif dalam hal ini adalah model pembelajaran CIRC memiliki peran penting dalam ketuntasan belajar peserta didik. Pembelajaran kooperatif mendorong siswa bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainya. Demikian halnya dengan pembelajaran dengan model CIRC yang memiliki tujuan secara khusus yaitu menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang diaplikasikan secara luas Slavin, 2009:204. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dirancang agar siswa dapat secara efektif bekerjasama dalam suatu kelompok. Kerjasama timkelompok menjadi salah satu unsur khas model ini karena dalam kegiatan pokok model pembelajaran CIRC, para siswa merencanakan, merevisi, dan menyunting hasil pekerjaan kelompok mereka melalui kolaborasi yang erat dengan teman satu tim mereka. Peserta didik dilatih untuk dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui diskusi pada saat penyelesaian suatu masalah melalui aktivitas yang memungkinkan siswa untuk mengkomunikasikan ide-idenya dalam bentuk tulisan maupun lisan baik dengan guru, teman maupun terhadap materi matematika itu sendiri. Meskipun demikian, realita di lapangan menunjukkan bahwa untuk mengarahkan siswa agar dapat mengembangkan dan mengkomunikasikan gagasan matematikanya bukan suatu hal yang mudah dilakukan. Hal ini terlihat pada pertemuan pertama pembelajaran, peserta didik masih berada pada tahap adaptasi dengan model pembelajaran yang digunakan. Guru harus memberi motivasi untuk mendorong peserta didik agar dapat belajar aktif selama proses pembelajaran terutama pada saat diskusi kelompok. Namun pada pertemuan kedua, pelaksanaan diskusi kelompok lebih baik dari pertemuan sebelumnya dan demikian halnya dengan pelaksanaan diskusi pada pertemuan ketiga dan keempat. Gambar 4.1. Pelaksanaan diskusi pada pertemuan kedua Model pembelajaran CIRC dalam penelitian ini juga memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan komunikasi matematika peserta didik khususnya indikator kemampuan komunikasi matematika tertulis yang merupakan pengembangan dari aspek mathematical register dan representations. Hal ini menjadikan peserta didik lebih mudah untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai konsep-konsep matematika yang dipelajari khususnya tentang luas permukaan dan volum kubus balok yang di dalamnya banyak terdapat konsep yang perlu disajikan dalam ilustrasi-ilustrasi yang memerlukan kemampuan komunikasi matematika dari peserta didik. Aktivitas yang dirancang dalam model pembelajaran ini menuntut mereka untuk belajar aktif mengembangkan pemikiran, gagasan, maupun ide matematika untuk selanjutnya mengkomunikasikannya dalam bentuk tertulis. Pemahaman yang mendalam mengenai suatu materi menjadikan peserta didik lebih tertarik untuk melakukan penyelesaian masalah mengenai materi tersebut sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai. Dalam penelitian ini, hal tersebut dapat ditunjukkan melalui hasil belajar aspek komunikasi matematika pada kelas eksperimen dengan analisis uji proporsi satu pihak yang menunjukkan persentase ketuntasan belajar telah melebihi ketuntasan minimum klasikal. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC dalam penelitian ini efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika karena mampu mencapai salah satu kualifikasi keefektifan yang telah ditentukan.

4.2.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis II

Berdasarkan hasil uji proporsi satu pihak pada kelas kontrol diketahui bahwa proporsi hasil belajar peserta didik aspek komunikasi matematika kelas ekperimen yang memenuhi nilai ketuntasan minimum 65 lebih dari kriteria ketuntasan minimum klasikal yang ditentukan yaitu sebesar 80. Hal ini menunjukkan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional juga efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika peserta didik. Namun, berdasarkan uji kesamaan dua proporsi satu pihak diketahui bahwa proporsi ketuntasan belajar peserta didik dengan nilai tes komunikasi matematika memenuhi nilai

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Strategi Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Mind Mapping terhadap Pemahaman Konsep

0 3 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) (PTK di SMP Negeri 2 Mo

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

6 21 57

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF.

0 0 5

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN

2 7 10

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition ) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bengkalis

0 0 6