Pembahasan Hasil Uji Hipotesis II

meningkatkan kemampuan komunikasi matematika peserta didik. Namun, berdasarkan uji kesamaan dua proporsi satu pihak diketahui bahwa proporsi ketuntasan belajar peserta didik dengan nilai tes komunikasi matematika memenuhi nilai efektif karena memudahkan untuk mengefisienkan akomodasi dan sumber-sumber peralatan dan mempermudah penggunaan jadwal yang efisien. Akan tetapi, hal ini mengakibatkan pembelajaran matematika yang dilaksanakan lebih cenderung pada pencapaian target materi atau sesuai buku yang digunakan sebagai buku wajib dengan berorientasi pada soal-soal ujian nasional. Tahap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan metode ekspositori ini juga menuntut peran aktif guru yang lebih banyak daripada aktivitas peserta didik. Akibatnya, interaksi antara peserta didik dan guru sangat terbatas karena aktivitas peserta didik yang dikembangkan hanya sebatas pada kegiatan tanya jawab sehingga kemampuan yang dimiliki peserta didik salah satunya kemampuan komunikasi matematika kurang dapat dikembangkan dengan baik. Transformasi yang sangat mendasar dalam pendidikan matematika adalah pergeseran dalam pemahaman bagaimana siswa belajar matematika. Belajar matematika tidak lagi dipandang sebagai pemberian informasi yang berupa sekumpulan teori, definisi maupun hitung menghitung yang kemudian disimpan dalam memori siswa yang diperoleh melalui praktik yang diulang-ulang melainkan membelajarkan siswa dengan memulai masalah yang sesuai dengan pengetahuan yang telah siswa miliki. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran. Model pembelajaran CIRC yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan model pembelajaran yang memiliki komponen-komponen yang dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan membuat siswa lebih kreatif, karena disini siswa bersama dengan kelompoknya dapat mengembangkan dan bertukar pengetahuannya di dalam mempelajari suatu materi yang ditugaskan oleh guru. NCTM 1991 mengemukakan bahwa komunikasi matematika adalah kemampuan siswa dalam hal menjelaskan suatu algoritma dan cara unik untuk memecahkan masalah, kemampuan siswa menkonstruksi dan menjelaskan sajian fenomena dunia nyata secara grafis, kata-katakalimat, persamaan, tabel, dan secara fisik atau kemampuan siswa memberikan dugaan tentang gambar-gambar geometri. Kegiatan pokok dalam pembelajaran CIRC mengintegrasikan kemampuan membaca, menulis, menyimak, mendengar, dan berdiskusi dalam menyelesaikan suatu masalah, sehingga sangat sesuai bila diterapkan dalam rangka peningkatan kemampuan komunikasi matematika peserta didik baik secara lisan maupun tertulis. Dalam penelitian ini, hal tersebut ditunjukkan dengan hasil analisis data tes yang melalui uji proporsi diperoleh hasil bahwa persentase ketuntasan belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol telah melampaui kriteria ketuntasan minimum klasikal. Selanjutnya, setelah dibandingkan melalui uji kesamaan dua proporsi diperoleh hasil bahwa proporsi ketuntasan belajar kelas eksperimen lebih baik dari proporsi ketuntasan belajar kelas kontrol meskipun ketuntasan belajar kedua kelas telah melampaui kriteria minimum klasikal sebesar 80. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika peserta didik dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

4.2.3 Pembahasan Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru

Hasil pengamatan pada kelas eksperimen mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran mulai pertemuan 1 sampai 4 menunjukkan adanya peningkatan persentase pada setiap pembelajaran. Hal tersebut juga menunjukkan dalam setiap pertemuan terdapat perbaikan dalam pengelolaan pembelajaran sehingga pembelajaran berikutnya lebih baik dari sebelumnya. Gambar di bawah ini menunjukkan diagram persentase pengelolaan pembelajaran oleh guru pada kelas eksperimen. Kemampuan komunikasi matematika yang dikembangkan dalam penelitian ini mengakibatkan peran guru untuk menciptakan komunikasi matematika di kelas sangat dibutuhkan karena posisinya yang sangat strategis. Artinya, porsi peran guru sebagai pengajar harus proporsional dengan peran lain sebagai fasilitator, partisipan, atau bahkan seorang sahabat di kelas. William dan Baxter mengemukakan bahwa untuk mewujudkan pembelajaran matematika yang efektif di kelas, guru memiliki tanggung jawab untuk mendorong siswa melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan komunikasi matematika agar diperoleh pemahaman konseptual yang lebih mendalam Wilson, 2008:9. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sebagai seorang guru telah diupayakan agar dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif di kelas dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada setiap pertemuan agar kualitas pembelajaran menjadi lebih baik dari sebelumnya. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 61.25 67.50 72.50 81.25 Pe rse nt ase Pe nge lolaan Gambar 4.3 Diagram Persentase Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Strategi Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Mind Mapping terhadap Pemahaman Konsep

0 3 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) (PTK di SMP Negeri 2 Mo

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

6 21 57

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF.

0 0 5

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN

2 7 10

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition ) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bengkalis

0 0 6