Validitas dan Reabilitas Instrumen

62

H. Validitas dan Reabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen Instrumen yang akan digunakan disusun berdasarkan teori yang relevan dari berbagai sumber, kemudian dilakukan uji validitas berdasarkan validitas konstruk dimana instrumen tersebut menggunakan pendapat dari para ahli expert judgment yaitu Ibu Haryani, M.Pd selaku dosen Psikologi Pendidikan dan guru kelas IV SD Negeri Brongkol, Godean, Sleman. Instrumen yang sudah diuji dengan validitas konstruk kemudian diuji dengan validitas eksternal. Instrumen diujicobakan kepada siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4. Setelah dilakukan ujicoba, untuk mengetahui validitas eksternal butir skala digunakan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson Suharsimi Arikunto, 2006 sebagai berikut: Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara x dan y X = skor item Y = skor total ∑X = jumlah skor butir ∑Y = jumlah skor total ∑X 2 = jumlah kuadrat butir ∑Y 2 = jumlah kuadrat total ∑XY = jumlah perkalian skor butir dengan skor total N = jumlah responden } Y Y N }{ X X N { Y X XY N r 2 2 2 2 XY 63 Dalam penelitian ini untuk mengetahui valid tidaknya instrumen dilakukan uji validitas menggunakan SPSS versi 16.0, Butir angket yang memiliki daya beda lebih dari 0,30 dinyatakan valid. Hasil uji validitas sebagai berikut. Tabel 6. Butir Sahih dan Butir Gugur Skala Motivasi Belajar Siswa Variabel Jumlah Butir Semula Butir gugur Jumlah butir sahih Butir sahih Motivasi Belajar 30 9, 22, 24, 28, 30 25 1,2,3,4,5,6,7,8,10, 11,12,13,14,15,16, 17,18,19,20,21,23, 25,26,27,29 2. Uji Reliabilitas Alat ukur selain harus valid, juga harus memenuhi standar reliabilitas. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika dapat dipercaya. Suharsimi Arikunto 2006: 178 menyatakan bahwa reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Pada penelitian ini untuk menguji keterandalan instrumen digunakan rumus Alpha Cronbach. Digunakan rumus ini karena skor instrumen menggunakan skala model Likert yang berskala 1 sampai 4. Hal ini sesuai dengan penjelasan Suharsimi Arikunto 2006: 196 bahwa Alpha Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. 64 t K K r b 2 2 11 1 1 keterangan: 11 r : reliabilitas instrumen K : banyak butir pertanyaan b 2 : jumlah varian butir ∑ t 2 : varian total Suharsimi Arikunto, 2006: 196 Skala pada penelitian ini memiliki reliabilitas sebesar 0,875.

I. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif kuantitatif 1. Analisis Data Hasil Observasi Observasi pada penellitian ini adalah pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir di kelas IV SD Negeri Brongkol. Data hasil observasi upaya guru menggunakan model quantum teaching berupa aktivitas guru dan aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung disajikan secara analisis deskriptif kualitatif. Data deskriptif kualitatif adalah teknik menganalisis data yang diperoleh dari observasi. Data digambarkan dengan kata-kata ataupun kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. 65 2. Analisis Skala Motivasi Belajar Data hasil skala akan dianalisis secara statistik deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan motivasi belajar siswa melalui penggunaan model quantum teaching. Pernyataan positif dengan jawaban selalu mendapatkan skor 4, jawaban sering mendapatkan skor 3, jawaban kadang-kadang mendapatkan skor 2, dan jawaban tidak pernah mendapatkan skor 1. Selain itu, untuk pernyataan negatif dengan jawaban selalu mendapatkan skor 1, jawaban sering mendapatkan skor 2, jawaban kadang-kadang mendapatkan skor 3, dan jawaban tidak pernah mendapatkan skor 4. Analisis hasil skala motivasi sesuai skor tersebut, dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Menghitung jumlah skor setiap butir pernyataan sesuai dengan pedoman yang telah dibuat 2. Menjumlah skor setiap butir pernyataan sesuai dengan aspek motivasi 3. Mencari besar skor total yang diperoleh tiap aspek dan dikategorikan sesuai rumus di bawah ini. Skor total yang telah didapatkan dikategorikan dengan klasifikasi berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Standar Deviasi Ideal dan Mean Ideal dalam Saifudin Azwar 2013: 147 sebagai berikut. 66 a. Menentukan Skor Tertinggi dan Terendah Skor Tertinggi = 4 X Jumlah Item = 4 X 25 = 100 Skor Terendah = 1 X Jumlah Item = 1 X 25 = 25 b. Menghitung Mean M M = ½ Skor Tertinggi + Skor Terendah = ½ 100 + 25 = ½ 125 = 62,5 c. Menghitung Standar Deviasi SD SD = 16 Skor Tertinggi – Skor Terendah = 16 100 - 25 = 16 75 = 12,5 Berikut ini tabel 7. menyajikan kategori skala menurut Saifuddin Azwar 2013: 149. Tabel 7. Kategori Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa Interval Nilai Tingkat Motivasi Belajar Siswa Mi+1,0Si X 75 ≤ X Tinggi Mi-1,0Si X Mi+1,0Si 50 ≤ X 75 Sedang X Mi – 1Si X 50 Rendah 67

J. Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Penerapan Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Ngepungsari Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 17

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI 064976 MEDAN TAHUN AJARAN 2011-2012.

0 1 21

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV Peningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Scramble Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Ketitang Juwiring Klaten Tahun 2011/ 2012.

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL QUANTUM Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Simo Boyolali Tahun 2011/2012.

0 0 16

Peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran ips menggunakan metode pembelajaran quantum teaching learning kelas IV SD Negeri Jaten.

0 0 231

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI DEMAKIJO 1 GAMPING SLEMAN.

0 6 275

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SDN MINOMARTANI 1 NGAGLIK SLEMAN.

0 0 202

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI MALANGAN.

0 1 197

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI SINDUADI 1 KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN.

0 1 192

PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUMBERAGUNG JETIS, BANTUL.

0 0 203