Manfaat Bermain PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN TUKANGAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017.

28

3. Manfaat Bermain

Bermain merupakan aktivitas yang penting bagi anak sebab anak akan bertambah pengalamanannya dan pengetahuannya dengan bermain. Melalui bermain, anak memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi, fisik, dan bahasa. Menurut Moeslichatoen 2004: 32-33, bermain memiliki manfaat yang esensial bagi anak, yaitu membantu perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, dan sosial anak. Berikut penjelasan mengenai manfata bermain tersebut. a. Dari segi perkembangan motorik Bermain memungkinkan anak bergerak secara bebas sehingga dapat mengembangkan kemampuan motoriknya. Anak dapat melakukan koordinasi otot kasar melalui kegiatan bermain. Berbagai cara dan teknik dapat digunakan dalam kegiatan bermain, seperti berjalan, berlari, meloncat, melempar, dan sebagainya, sehingga mengembangkan motorik kasar anak. Selain itu, kegiatan bermain juga dapat mengembangkan motorik halus anak dengan adanya kegiatan, seperti menulis, menggambar, dan sebagainya dalam kegiatan bermain. b. Dari segi perkembangan kognitif Bermain memiliki peran dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis. Anak dapat berlatih menggunakan kemampuan kognitifnya untuk memecahkan masalah melalui kegiatan bermain. Kegiatan tersebut dapat meliputi kegiatan mengukur sesuatu, membandingkan, mencari jawaban yang benar, menganalisis, dan menyimpulkannya. Dengan demikian, bermain dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak. 29 c. Dari segi perkembangan kreativitas Melalui kegiatan bermain anak dapat mengembangkan daya kreativitas anak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan adanya kegiatan yang mengandung kelenturan, kegiatan yang memanfaatkan imajinasi atau ekspresi diri, kegiatan pemecahan masalah, dan kegiatan mencari cara baru dalam suatu permainan. Dengan demikian, daya kreativitas anak dapat dikembangkan melalui aktivitas bermain. d. Dari segi perkembangan bahasa Anak juga dapat melatih kemampuan bahasanya melalui kegiatan bermain, yaitu dengan cara mendengarkan, mengucapkan sesuatu, memperluas kosa kata, berbicara sesuai dengan tata bahasa Indonesia. e. Dari segi perkembangan emosi Melalui kegiatan bermain anak dapat meningkatkan kepekaan emosi. Sebab, dalam bermain anak akan berinteraksi dengan temannya sehingga dapat mengenalkan bermacam perasaan, mengenalkan perubahan perasaan, membuat pertimbangan, dan menumbuhkan rasa percaya diri. f. Dari segi perkembangan sosial Anak dapat mengembangkan kemampuan sosial melalui bermain, seperti membina hubungan dengan temannya, berperilaku sesuai dengan tuntutan masyarakat, menyesuaikan diri dengan teman sebaya, dapat memahami tingkah lakunya sendiri, dan mampu memahami bahwa setiap perubahan ada konsekuensinya. 30 Pendapat di atas juga senada dengan pendapat Izzaty dkk 2013: 112 yang mengemukakan bahwa bermain sangat penting dan bermanfaat bagi perkembangan fisik, psikis, dan sosial anak. Dengan bermain anak berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sehingga memberikan berbagai pengalaman berharga. Bermain secara berkelompok memberikan kesempatan, peluang, dan pelajaran bagi anak untuk berinteraksi, bertenggang rasa dengan sesama teman. Ismail 2006: 18-19 juga memaparkan beberapa manfaat bermain bagi anak, antara lain membawa anak ke alam bermasyarakat, untuk mengetahui kekuatan sendiri, mengembangkan fantasi dan menyalurkan kecenderungan pembawaannya, melatih untuk menempa emosi, memperoleh kesenangan, dan melatih diri untuk menaati peraturan. Berikut ini penjelasan secara rinci mengenai menfaat bermain tersebut. a. Membawa anak ke alam bermasyarakat Ketika bermain, anak akan berinteraksi dengan temannya sehingga mereka akan saling mengenal, saling menghargai satu sama lain, dan perlahan-lahan akan timbul rasa kebersamaan yang menjadi landasan bagi pembentukan perasaan sosial. b. Untuk mengetahui kekuatan sendiri Ketika bermain anak lama-lama akan mengenal kedudukannya di kalangan teman-temannya dan dapat mengenal bahan atau sifat-sifat benda yang mereka mainkan sehingga dapat mengetahui kemampuan atau kekuatan dirinya sendiri, c. Mengembangkan fantasi dan menyalurkan kecenderungan pembawaannya 31 Kegiatan bermain dapat mengembangkan daya imajinasi anak, mengembangkan kreativitas anak, dan membantu anak dalam menyadari kecenderungan dirinya terhadap sesuatu, misalnya hal-hal apa yang lebih mereka sukai, minat, bakat, dan kemampuan mereka. d. Melatih untuk menempa emosi Ketika bermain anak akan mengalami berbagai macam perasaan. Ada anak yang merasa senang, gembira, dan menikmati permainan, namun ada juga anak yang merasa kecewa karena sesuatu hal yang terjadi selama bermain. Dengan demikian, bermain dapat mengenalkan berbagai macam perasaan dan melatih anak untuk menghadapi emosinya. e. Memperoleh kesenangan Pada dasarnya, suasana kegembiraan dalam permainan dapat menjauhkan diri dari perasaan sedih, murung, kecewa, dan perasaan negatif lainnya. f. Melatih diri untuk menaati peraturan Dalam suatu permainan, terkadang terdapat aturan tertentu yang disepakati oleh para pemainnya. Oleh karena itu, anak akan terbiasa dan terlatih untuk menaati peraturan yang berlaku dalam permainan tersebut. Dengan begitu, anak juga akan terbiasa bersikap jujur saat bermain. Selain itu, Frank dan Theresa Caplan, seperti yang dikutip dalam Moeslichatoen 2004: 24-25 mengungkapkan nilai atau manfaat bermain bagi anak, yaitu: a. Membantu pertumbuhan anak b. Memberi kebebasan anak untuk bertindak 32 c. Memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai d. Memberi kesempatan kepada anak untuk berpetualang di dalamnya e. Mengembangkan kemampuan bahasa anak f. Memberi pengaruh yang unik dalam pembentukan hubungan antarpribadi g. Memberikan kesempatan untuk menguasai diri secara fisik h. Memperluas minat dan pemusatan perhatian i. Sebagai cara anak untuk menyelidiki sesuatu j. Sebagai cara anak untuk mempelajari peran orang dewasa k. Sebagai cara dinamis untuk belajar l. Menjernihkan pertimbangan anak Lebih lanjut Bruner Bennet dkk 2005: 18 berdalih bahwa permainan bertindak sebagai wahana sosialisasi, termasuk mengajari anak-anak mengenai sifat kaidah dan konvensi sosial. Dalam bermain anak mempelajari peran, kaidah, hubungan, keterampilan berteman, berbagai bentuk perilaku, dan akibat tindakan mereka terhadap orang lain. Dengan demikian, permainan dapat dijadikan sarana untuk bersosialisasi dalam menanamkan suatu nilai, norma, peran, dan pola perilaku kepada anak. Bennet dkk 2005: 65 mengemukakan bahwa permainan bermanfaat untuk mendorong perkembangan bahasa dan interaksi sosial. Permainan dapat mendorong perkembangan bahasa anak karena anak-anak dapat berlatih berkomunikasi, berbicara, mendengarkan, atau menulis dalam kegitan bermain. Permainan juga memungkinkan anak untuk menjalin interaksi sosial. Dengan adanya interaksi sosial tersebut memungkinkan anak untuk merasa bahwa dirinya 33 menjadi bagian dari suatu kelompok, berbagi keterampilan, dan saling belajar di antara sesama anak. Selain itu, kegiatan bermain memberikan manfaat bagi perkembangan anak, di antaranya perkembangan fisik, dorongan berkomunikasi, penyaluran bagi energi emosional yang terpendam, penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan, sumber belajar, rangsangan bagi kreativitas, perkembangan wawasan diri, belajar bermasyarakat, sebagai standar moral, dapat belajar bermain sesuai dengan peran jenis kelamin, dan perkembangan ciri kepribadian yang diinginkan Hurlock, 2000: 323. Selain bermanfaat bagi perkembangan fisik, sosial, emosi, kreativitas, dan kognitif, ternyata bermain juga dapat mengembangkan moral dan ciri kepribadian yang diinginkan. Moral yang dimaksud ialah perilaku yang baik, misalnya menolong temannya, mau bekerja sama dengan temannya, dan sebagainya. Sedangkan, kepribadian yang dimaksud ialah kepribadian yang positif, seperti mengembangkan sikap jujur, tenggang rasa, kerjasama, dan sportif. Bermain juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi anak untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasannya. Selain itu, kegiatan bermain dapat menyadarkan anak akan kemampuan yang ia miliki serta anak dapat menyadari keinginan, kebutuhan, dan peran dirinya sendiri. Permainan juga menyediakan banyak sekali konteks bagi pembelajaran. Permainan memampukan anak-anak untuk membentuk makna dari dan dapat melanjutkan perkembangan kognitif Johnson dalam Bennett dkk, 2005: 22. Permainan menyediakan pengalaman yang relevan dan bermakna yang mengarah pada pembelajaran. Anak dapat memperoleh atau menemukan pengertian, konsep, 34 dan informasi tertentu serta cara untuk memecahkan masalah melalui kegiatan bermain. Anak juga akan lebih mudah memahami materi baru karena ia menemukannya sendiri dengan bereksplorasi dalam permainan. Pendapat yang serupa diungkapkan oleh Rumbold Bennett dkk, 2005: 23, anak-anak dapat melakukan eksplorasi, menerapkan, dan menguji hal-hal yang mereka ketahui serta hal-hal yang dapat mereka lakukan melalui permainan. Hal tersebut menunjukkan bahwa permainan memiliki manfaat yaitu mendorong anak menjadi kreatif dalam bereksplorasi dan menggali pengetahuannya sendiri. Selain itu, permainan juga bermanfaat untuk mengembangkan gagasan, pengetahuan, serta pemahaman anak. Menurut pendapat Bennett dkk 2005: 172, permainan memampukan anak-anak untuk mengidentifikasi dan menyalurkan kebutuhan serta minat mereka sehingga menyingkapkan wawasan bagi perilaku, pembelajaran, dan perkembangan anak. Permainan ternyata memberikan manfaat bagi anak yakni untuk mengenali kebutuhan dan minat diri sendiri. Dengan begitu, anak dapat menyalurkan kebutuhan dan minatnya tersebut dalam permainan yang ia lakukan. Dengan demikian, permainan juga membuka wawasan tentang perilaku, pembelajaran, dan perkembangan anak itu sendiri. Moeslichatoen 2004: 33 mengungkapkan bahwa dengan bermain anak akan memperoleh kesempatan memilih kegiatan yang disukainya, bereksperimen dengan bermacam bahan dan alat, berimajinasi, memecahkan masalah, berperan dalam kelompok, bekerja sama dalam kelompok, serta memperoleh pengalaman yang menyenangkan. Selain memperoleh kesenangan, anak juga dapat 35 memperoleh berbagai pengalaman dan dapat belajar berbagai hal melalui pengalaman tersebut. Anak dapat mengenali minatnya, menggali pengetahuannya dengan bereksperimen dan bereksplorasi secara imajinatif, memecahkan suatu permasalahan, serta dapat ikut berperan aktif dan menjalin kerjasama dengan kelompoknya. Permainan sebagai metode pembelajaran memiliki beberapa manfaat, sesuai dengan yang dijabarkan oleh Solehuddin dalam Hamdani 2011: 12 antara lain: a. Pengalaman belajar dirasakan dan dipersepsikan secara alami oleh siswa yang bersangkutan sehingga menjadi bermakna baginya, b. Siswa memiliki kesempatan untuk membangun dunianya berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan sosial, mengekspresikan dan mengontrol emosinya, serta mengembangkan kecakapan simboliknya, c. Siswa memperoleh kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan- keterampilan yang baru diperolehnya dan juga fungsi kecakapan sosialnya untuk menerima peran sosial yang baru, mencoba tugas baru yang menantang, serta menyelesaikan masalah-masalah baru yang tidak dapat diselesaikan dengan cara lain. Berdasarkan berbagai pendapat dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa permainan atau kegiatan bermain memiliki berbagai manfaat bagi perkembangan anak, baik perkembangan fisik atau motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, dan sosial anak. Selain itu, dengan bermain anak juga dapat memperoleh kesenangan; dapat mengenali minat, kebutuhan, peran dan 36 kemampuan diri sendiri; dapat bereksplorasi dan bereksperimen yang berguna untuk membangun pengetahuannya; dapat memperoleh berbagai pengalaman berharga; melatih anak untuk dapat memecahkan permasalahan tertentu; serta dapat menjalin interaksi sosial dan kerjasama dengan temannya. Permainan juga dijadikan sebagai cara belajar anak tentang berbagai hal.

4. Pelaksanaan Permainan dalam Pembelajaran IPA