36 kemampuan diri sendiri; dapat bereksplorasi dan bereksperimen yang berguna
untuk membangun pengetahuannya; dapat memperoleh berbagai pengalaman berharga; melatih anak untuk dapat memecahkan permasalahan tertentu; serta
dapat menjalin interaksi sosial dan kerjasama dengan temannya. Permainan juga dijadikan sebagai cara belajar anak tentang berbagai hal.
4. Pelaksanaan Permainan dalam Pembelajaran IPA
Dunia anak adalah bermain. Oleh karena itu, permainan dapat dijadikan sebagai salah satu metode dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada anak-
anak usia SD. Dengan bermain, anak juga dapat menemukan pembelajaran karena melalui aktivitas bermain juga telah melakukan aktivitas belajar yang
menyenangkan. Dengan kata lain, anak dapat bermain sambil belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Yulianti 2010: 27, yaitu bermain sambil belajar merupakan
kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan, maupun
mengembangkan imajinasi anak dan menyebabkan terjadinya perubahan perilaku yang terjadi akibat interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Pendapat di atas senada dengan pendapat Ismail 2006: 296 yang menyatakan bahwa bermain sambil belajar adalah upaya menyampaikan materi
belajar kepada anak dengan cara bermain atau dengan cara yang menyenangkan sehingga tanpa disadari anak memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari
proses pembelajaran yang mudah. Dengan kata lain, tujuan kegiatan ialah menyampaikan materi belajar, namun metode yang digunakan ialah metode
permainan. Dengan demikian, permainan dapat dirancang sedemikian rupa
37 sehingga terdapat bahan atau materi pembelajaran dan aktivitas belajar di
dalamnya yang nantinya dapat ditemukan sendiri oleh anak. Sementara itu, pendekatan pembelajaran IPA pada anak-anak perlu
memperhatikan prinsip-prinsip yang berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan anak, meliputi berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak; bermain sambil
belajar; serta selektif, kreatif, dan inovatif Yulianti, 2010: 24-25. Penjelasan mengenai prinsip-prinsip tersebut ialah sebagai berikut.
a. Berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Salah satu kebutuhan perkembangan anak adalah rasa aman. Oleh sebab itu, apabila kebutuhan fisik anak sudah terpenuhi dan merasa aman secara
psikologis, maka anak akan dapat belajar dengan baik.
b. Bermain sambil belajar
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa bermain sambil belajar adalah kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat untuk
menyampaikan materi belajar kepada anak dengan cara bermain atau dengan cara yang menyenangkan sehingga anak dapat memperoleh pengetahuan dan
pengalaman dari proses pembelajaran. Bermain bagi anak merupakan suatu proses kreatif untuk bereksplorasi, mempelajari keterampilan yang baru dan bermain
dapat menggunakan simbol untuk menggambarkan dunia. Pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga melalui bermain anak-anak menemukan
konsep dengan suasana yang menyenangkan dan tidak terasa anak telah belajar sesuatu dalam suasana bermain yang menyenangkan.
38
c. Selektif, kreatif, dan inovatif
Materi Ilmu Pengetahuan Alam IPA yang akan disajikan peru dipilih sedemikian rupa sehingga dapat disajikan melalui bermain. Proses pembelajaran
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.
Sebelum melaksanakan kegiatan bermain atau permainan dalam pembelajaran,
perlu dilakukan
rancangan kegiatan
bermain. Menurut
Moeslichatoen 2004: 60-63, rancangan kegiatan bermain meliputi menentukan tujuan dan tema kegiatan bermain, macam kegiatan bermain, tempat dan ruang
kegiatan bermain, bahan dan peralatan, serta urutan langkah permainan. a. Menentukan tujuan dan tema kegiatan bermain
Tujuan utama
kegiatan bermain
dalam pembelajaran
adalah menyampaikan materi belajar dengan cara yang menyenangkan. Oleh karena itu,
penentuan tujuan dan tema kegiatan bermain disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.
b. Menentukan macam kegiatan bermain Setelah ditentukan tujuan dan tema kegiatan bermain, selanjutnya
ditentukan macam kegiatan bermain yang cocok dengan tujuan dan tema tersebut. c. Menentukan tempat dan ruang kegiatan bermain
Tempat dan ruang kegiatan bermain dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas.
39 d. Menentukan bahan dan peralatan permainan
Sebelum melakukan permainan, berbagai bahan dan peralatan yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai hendaknya dipersiapkan terlebih dahulu secara
lengkap. Bahan dan peralatan dapat berasal dari guru maupun siswa. e. Menentukan urutan langkah permainan
Sebelum melaksanakan permainan, perlu dirancang terlebih dahulu urutan langkah kegiatan yang harus dilaksanakan oleh siswa yang terlibat dalam
permainan. Selain itu, guru juga dapat merancang peraturan permainan agar permainan dapat berlangsung secara kondusif.
Selanjutnya, Moeslichatoen 2004: 63-65 mengemukakan bahwa langkah- langkah pelaksanaan kegiatan bermain dalam pembelajaran meliputi kegiatan pra-
bermain, kegiatan bermain, dan kegiatan penutup. Kegiatan pra-bermain terdiri dari dua macam kegiatan yaitu kegiatan
penyiapan siswa dalam melaksanakan kegiatan bermain serta kegiatan penyiapan bahan dan peralatan yang siap untuk digunakan. Kegiatan penyiapan siswa dalam
melaksanakan kegiatan bermain yaitu penjelasan guru mengenai tujuan kegiatan bermain, peraturan permainan yang harus dipatuhi, dan petunjuk permainan.
Kegiatan bermain yaitu siswa melaksanakan permainan sesuai dengan peraturan dan petunjuk permainan yang telah dijelaskan oleh guru sebelum
permainan. Permainan dilaksanakan dengan bimbingan guru. Petunjuk permainan yang dijelaskan oleh guru tersebut merupakan sarana membimbing siswa dalam
mengikuti permainan.
40 Kegiatan penutup adalah tindakan-tindakan guru berupa menyimpulkan
materi yang telah dipelajari selama permainan, mengaitkan pengalaman siswa dalam kegiatan bermain dengan materi pelajaran IPA, dan memotivasi siswa agar
selalu semangat dalam bermain sambil belajar. Selain itu, lebih lanjut Subagio 2010: 2 mengemukakan bahwa tahap-
tahap metode permainan antara lain: a. Guru menjelaskan maksud, tujuan, dan proses permainan.
b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. c. Guru membagi atau memasang alat dan bahan permainan.
d. Siswa melakukan permainan. e. Siswa berdiskusi tentang materi yang sedang dipelajari.
f. Siswa melaporkan hasil diskusi. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
langkah-langkah metode permainan dalam pembelajaran IPA ialah sebagai berikut:
a. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam permainan. b. Guru menjelaskan tujuan kegiatan dan peraturan permainan.
c. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. d. Siswa diberi kebebasan untuk bereksplorasi melalui percobaan dan berdiskusi
selama permainan. e. Siswa melakukan permainan.
f. Siswa melaporkan atau mempresentasikan hasil diskusi.
41 g. Guru memberi bimbingan dan umpan balik kepada siswa untuk meluruskan
pemahaman. h. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari selama permainan dengan
bimbingan guru.
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Permainan