Karakteristik Bermain PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN TUKANGAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017.

24

2. Karakteristik Bermain

Dworetzky mengemukakan ada lima karakteristik dalam bermain, antara lain adanya motivasi intrinsik, pengaruh positif, bukan dikerjakan sambil lalu, adanya cara atau tujuan, dan kelenturan Moeslichatoen, 2004: 31-32. Penjabaran dari lima karakteristik bermain tersebut yaitu: a. Adanya motivasi intrinsik, berarti bahwa pada dasarnya kegiatan bermain dimotivasi dari dalam diri anak, bukan karena adanya tuntutan masyarakat atau fungsi-fungsi tubuh. b. Adanya pengaruh positif, artinya kegiatan bermain memberikan pengaruh positif, seperti menyenangkan atau menggembirakan untuk dilakukan. c. Bukan dikerjakan sambil lalu, maksudnya tingkah laku itu bukan dilakukan sambil lalu sehingga tidak mengikuti pola yang sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-pura. d. Adanya cara atau tujuan, cara bermain lebih ditekankan daripada tujuannya. Dengan demikian, anak lebih tertarik pada proses bermain daripada tujuan yang dicapai. e. Kelenturan, ditunjukkan baik dalam bentuk maupun hubungan serta berlaku dalam setiap situasi. Hurlock 2000: 322-326 mengungkapkan bahwa bermain selama masa kanak-kanak mempunyai karakteristik tertentu yang membedakannya dari permainan remaja dan orang dewasa. Adapun karakteristik itu adalah: a. Bermain dipengaruhi tradisi b. Bermain mengikuti pola perkembangan yang dapat diramalkan 25 c. Ragam kegiatan permainan menurun dengan bertambahnya usia d. Bermain menjadi semakin sosial dengan meningkatnya usia e. Jumlah teman bermain menurun dengan bertambahnya usia f. Bermain semakin lebih sesuai dengan jenis kelamin g. Permainan masa kanak-kanak berubah dari tidak formal menjadi formal h. Bermain secara fisik menjadi kurang aktif dengan bertambahnya usia i. Bermain dapat diramalkan dari penyesuaian anak j. Terdapat variasi yang jelas dalam permainan anak Berdasarkan penelitian Smith, Garvery, Rubin, Fein, dan Vandenberg, terdapat beberapa ciri bermain, yaitu dilakukan berdasarkan motivasi intrinsik, perasaan diwarnai oleh emosi positif, fleksibilitas, lebih menekankan pada proses daripada hasil akhir, bebas memilih, mempunyai kualitas pura-pura, bebas dari aturan yang ditetapkan dari luar, dan adanya keterlibatan aktif dari pemain Ismail, 2006: 20-22. Berikut ialah penjelasan mengenai ciri-ciri bermain di atas. a. Dilakukan berdasarkan motivasi intrinsik, berarti bahwa pada dasarnya motivasi bermain muncul karena keinginan sendiri dan untuk kepentingan pribadi. b. Perasaan diwarnai oleh emosi-emosi positif, maksudnya perasaan orang yang terlibat dalam kegiatan bermain berupa emosi-emosi positif. Meskipun, emosi positif tidak ditampilkan, namun kegiatan bermain tetap memiliki nilai value tertentu bagi anak. c. Fleksibilitas, berarti kelenturan yang ditandai dengan mudahnya kegiatan bermain beralih dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. 26 d. Lebih menekankan pada proses daripada hasil akhir. Saat bermain, perhatian anak akan lebih terpusat pada kegiatan yang berlangsung daripada tujuan yang akan dicapai. Tidak adanya tekanan untuk mencapai sesuatu sehingga membebabskan anak untuk mencoba berbagai variasi kegiatan. e. Bebas memilih, karakteristik tersebut menjadi elemen yang sangat penting bagi konsep bermain pada anak-anak. Kebebasan memilih menjadi tidak begitu penting ketika anak beranjak besar. Bagi anak yang berusia di atas pra- sekolah, pleasure menjadi parameter untuk membedakan antara bermain dan bekerja. f. Mempunyai kualitas pura-pura. Kegiatan bermain memiliki kerangka tertentu yang memisahkannya dari kehidupan nyata. g. Bebas dari aturan-aturan yang ditetapkan dari luar. h. Adanya keterlibatan secara aktif dari pemain. Lebih lanjut, karakteristik permainan diungkapkan oleh Malone, meliputi: adanya tantangan, fantasi, dan keingintahuan Hamdani, 2011: 126. Permainan mengandung suatu tantangan tertentu yang perlu dilakukan dan ditakhlukkan sehingga anak akan menemukan sesuatu dari permaianan tersebut. Permainan juga mengandung fantasi yang artinya orang yang bermain akan menggunakan daya imajinatifnya ketika bermain. Hal ini sangat positif karena dapat mengembangkan kreativitas anak. Selain itu, permainan yang dilakukan akan mendorong rasa ingin tahu anak selama bermain sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri bagi anak untuk terus bermain hingga ia menemukan atau menyelesaikan sesuatu dalam bermain. 27 Selain karakteristik bermain di atas, suatu kegiatan bermain harus ada lima unsur di dalamnya berdasarkan pendapat Hughes Ismail, 2006: 14. Lima unsur dalam kegiatan bermain tersebut ialah sebagai berikut: a. Mempunyai tujuan, yaitu tujuan permainan itu sendiri untuk mendapatkan kepuasan. b. Memilih dengan bebas dan atas kehendak sendiri, artinya saat bermain tidak ada yang menyuruh ataupun memaksa. c. Menyenangkan dan dapat dinikmati. d. Mengkhayal untuk mengembangkan daya imajinatif dan kreativitas. e. Melakukan secara aktif dan sadar. Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya karakteristik bermain yang utama, yaitu dilakukan berdasarkan motivasi intriksik, adanya pengaruh positif, fleksibilitas, lebih menekankan proses daripada hasil akhir, dan adanya keterlibatan secara aktif dari pemain. Kegiatan bermain dilakukan karena keinginan dari dalam diri sendiri. Kegiatan bermain memberikan pengaruh positif, seperti rasa senang, gembira, atau puas ketika melakukannya. Kegiatan bermain juga bersifat fleksibel atau lentur, baik dalam bentuk aktivitas maupun hubungan serta dapat berlaku dalam setiap situasi. Selain itu, perhatian anak akan lebih terpusat pada kegiatan yang berlangsung daripada tujuan yang akan dicapai ketika bermain. Kegiatan bermain juga memerlukan keterlibatan secara aktif dari pemain. 28

3. Manfaat Bermain