33 2 Anak-anak tertolak rejected children
Kebalikan dari anak popoler, anak kategori tertolak merupakan anak yang paling banyak menerima suara negatif, sehingga anak kategori tertolak
merupakan anak yang tidak disukai teman sebayanya. 3 Anak-anak kontroversial controversial child
Anak-anak kontroversial mendapatkan suara positif dan suara negatif. Anak kategori ini terkadang disukai namun terkadang pula banyak disukai
namun juga banyak dibenci teman sebayanya. 4 Anak-anak terabaikan negelected children
Anak terabaikan merupakan anak yang sangat jarang menerima suara positif maupun suara negatif. Anak kategoi terabaikan sangat jarang
disinggung atau diperhatikan oleh teman-temanya.
8. Faktor yang mempengaruhi Penerimaan Teman Sebaya
Hurlock 1978 :296-297 menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi penerimaan adalah keseluruhan kepribadian. Anak yang ramah dan kooperatif
akan mudah diterima teman sebayanya. Selain itu sikap anak yang patuh terhadap aturan, mampu menyesuaikan diri tanpa menimbukan kekacauan, memiliki
hubungan yang baik dengan orang diluar usia sebaya, tidak egosentris dan bersikap apa adanya merupakan ciri anak yang diterima teman sebayanya.
Sementara Berk, 2010 :465 berpendapat bahwa kemampuan anak dalam memadukan kompetensi akademik dengan kompetensi sosial merupakan faktor
yang mempengaruhi penerimaan teman sebaya.
34 Lebih lanjut, Hurlock 1978: 287 berpendapat bahwa kriteria penerimaan
teman sebaya dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: a. Penampilan nyata
Apabila perilaku anak sesuai dengan standar kelompok teman sebaya, maka anak akan diterima oleh kelompok teman sebayanya.
b. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kelompok sosial, baik
kelompok orang dewasa, kelompok teman sebaya, atau pun kelompok teman yang lebih muda, mudah diterima teman sebayanya. Hal ini dikarenakan anak
yang mampu bergaul dengan berbagai kelompok secara sosial dianggap mampu menyesuaikan diri dengan baik.
c. Sikap sosial Anak yang menunjukan sikap baik dan menyenangkan terhadap orang lain
dan dianggap menyesuaiakan diri dengan baik, sehingga mudah diterima oleh teman sebayanya.
d. Kepuasan pribadi Anak yang dapat diterima dikelompok teman sebaya adalah anak yang
menerima peran sosial yang dijalankan di masyarakat dan merasa puas dengan dengan kontak sosialnya di situasi sosial.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi penerimaan teman sebaya adalah kepribadian nyata,
35 kemampuan menyeimbangkan kompetensi akademik dan sosial, penyesuaian
terhadap berbagai kelompok, sikap sosial, dan kepuasan pribadi. Apabila anak memiliki karakteristik diatas, maka kemungkinan besar
anak akan diterima oleh teman sebayanya. Selanjutnya karakteristik penerimaan teman sebaya tersebut dijadikan pedoman pembuatan instrumen
penelitian penerimaan
teman sebaya
karena dianggap
mampu menggambarkan kondisi penerimaan teman sebaya.
C. Tinjauan Tentang Bullying