Bentuk-Bentuk Perilaku Bullying Tinjauan Tentang Bullying

38 Sementara itu, korban bullying dicirikan memiliki sikap khawatir dan menunjukan rasa takut terhadap anak lainya, pendiam, tidak agresif, memiliki rasa percaya diri yang rendah, dan memiliki tampilan fisik yang lemah Nelson dan Israel, 2009: 201. Lebih lanjut, Storey 2013: 15 menjelaskan bahwa korban bullying dicirikan dengan kepercayaan diri yang rendah, khawatir, ketakutan, patuh, depresi, rendah rasa humor, menyalahkan diri atas semua kesalahan, perasaan butuh pertolongan, isoasi diri dari pergaulan sosial, keterampilan sosial yang rendah, kurang populer, teman sedikit, dan menunjukan ketergantungan pada orang lain. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa bullying melibatkan pelaku dan korban bullying. Pelaku bullying adalah individu atau kelompok yang memiliki ciri-ciri berperilaku agresif, impulsif, memiliki kepercayaan diri dan rasa empati yang rendah serta cenderung menyalahgunakan kekuatan untuk menyakiti orang lain. Sementara korban bullying merupakan pihak yang menjadi sasaran bullying dengan ciri-ciri memiliki kepercayaan diri rendah, terisolasi dari pergaulan, kurang populer, memiliki tampilan fisik yang lemah, dan menunjukan ketergantungan pada orang lain.

3. Bentuk-Bentuk Perilaku Bullying

Berdasarkan bentuknya, Bullying dapat dikategorikan dalam bullying fisik physical bullying, bullying verbal verbal bullying, dan bullying psikologis atau sosial physicologicalsosial bullying. Bullying fisik physical bullying merupakan tindakan agresif yang dilakukan dengan menyakiti secara fisik dan 39 mengakibatkan dampak fisik pada diri korban. Bullying fisik meliputi tindakan memukul, menendang, mencubit, menjegal, atau mendorong orang lain. Merusak barang atau properti milik korban juga dikategorikan sebagai tindakan bullying fisik physical bullying. Sementara bullying verbal verbal bullying merupakan tindakan yang dilakukan dengan menyakiti orang lain secara lisan. Bullying verbal verbal bullying dapat berupa panggilan nama, ejekan, godaan, intimidasi, komentar rasis dan lain-lain. Bullying psikologis atau sosial physicologicalsosial bullying merupakan tindakan agresif terkait dengan reputasi atau harga diri sesorang. Tindakan ini dapat berupa fitnah, membuat atau menirukan gerakan atau ekspresi wajah orang lain, bercanda untuk mempermalukan orang lain, mendorong orang lain untuk mengeluarkan korban dari lingkungan pergaulan Hemphill et.al, 2013: 8. Berdasarkan media perantaranya, Hemphill et.al, 2014: 10 mengkategorikan bullying menjadi bullying traditional traditional bullying dan cyberbullying. Perbedaan antara bullying tradisional dengan cyberbullying selain terletak pada media perantaranya juga terdapat perbedaan pada bentuk bullying dan dampak bullying. Bullying tradisional dicirikan dengan adanya tindakan agresif secara langsung atau face to face antara pelaku dan korban. Bullying tradisional dapat berbentuk bullying fisik, bullying verbal, dan bullying psikologis Hemphill et.al, 2014: 10. Sementara itu, cyberbullying merupakan tindakan agresif yang menggunakan perantara teknologi dalam pelaksanaan bullying. Hemphill et.al, 2014: 10. Notar, Padgett, dan Roden 2013: 2 menjelaskan bahwa tindakan cyberbullying dapat 40 berupa bullying verbal dan psikologis yang terjadi melalui sosial media, email, blog, chatroom, atau texting biasa menggunakan Short Messanger Service SMS. Cyberbullying diketahui secara langsung berdampak buruk pada kondisi psikologis korban, seperti korban menjadi merasa lemah dan kesepian. lebih lanjut kondisi psikologis yang buruk ini akan berdampak negatif pada kondisi fisik korban, seperti sakit fisik dan gangguan makan Anderson dan Strum dalam Notar, Padgett, dan Roden, 2013: 3. Sementara itu, bullying tradisional secara langsung berdampak negatif pada kondisi fisik dan psikologis korban bullying. Dampak terhadap korban bullying tradisional dapat berupa lebam, memar, kehilangan kepercayaan diri, penolakan dan isolasi sosial, permasalahan physicosomatic, kekhawatiran, dan ketidakmampuan sosial Seeley et.al, 2011: 3. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat simpulan bahwa berdasarkan bentunya, bullying dibagi menjadi bullying fisik physical bullying, bullying verbal verbal bullying, dan bullying psikologis physicologicalsosial bullying. Sementara itu, berdasakan media perantaranya, bullying dikategorikan sebagai bullying tradisional dan cyberbullying.

4. Penyebab Perilaku

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

Pengaruh Paparan Media Internet dan Teman Sebaya terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Remaja SMA XYZ Tahun 2012

6 96 167

HUBUNGAN ANTARA STRES SEKOLAH DAN DUKUNGAN TEMANSEBAYA TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA SISWA Hubungan Antara Stres Sekolah Dan Dukungan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying Pada Siswa.

0 0 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Stres Sekolah Dan Dukungan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying Pada Siswa.

0 2 12

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Stres Sekolah Dan Dukungan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying Pada Siswa.

0 2 5

HUBUNGAN ANTARA STRES SEKOLAH DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA Hubungan Antara Stres Sekolah Dan Dukungan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying Pada Siswa.

0 4 18

Hubungan antara Penerimaan Teman Sebaya dan Iklim Sekolah dengan Bullying pada Siswa SMP Negeri 11 Surakarta.

0 0 20

PENGARUH PERILAKU PROSOSIAL DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENERIMAAN TEMAN SEBAYA SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN PAJANGAN.

5 14 150

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

9 27 188