37 dilihat secara nyata oleh indra manusia. Ketidaksetaraan ini biasanya tampak
dalam bentuk perbedaan fisik, misalnya adanya perbedaan umur, perbedaan wana kulit, perbedaan bentuk badan, perbedaan warna rambut dan lain lain. Sementara
ketidaksetaraan kekuatan yang dirasakan perceived power imbalance merupakan ketidaksetaraan yang tidak tampak oleh indra manusia namun dapat dirasakan.
Ketidaksetaraan ini biasanya dapat dilihat dalam perbedaaan sosial, perbedaan kemampuan, perbedaan ekonomi dan lain lain Hemphill et.al, 2014: 13.
Berdasarkan indikator tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa bullying adalah suatu perilaku agresif yang dilakukan secara berulang akibat adanya
ketidaksetaraan kekuatan dan dilakukan untuk menyakiti orang lain secara fisik, sosial, atau psikologis.
2. Pelaku dan Korban
Bullying
Perilaku bullying melibatkan pelaku dan korban bullying. Pelaku bullying adalah individu atau kelompok yang menyalahgunakan kekuatan untuk menyakiti
orang lain secara sengaja dan berulang-ulang Storey, 2013: 15. Olweus dalam Nelson dan Israel, 2009: 201 menyebutkan ciri-ciri pelaku bullying, yaitu anak
bersikap agresif baik terhadap teman ataupun orang dewasa, menunjukan kecenderungan sikap positif terhadap perilaku bullying, berperilaku impulsif,
memiliki keinginan kuat untuk mendominasi dalam pergaulan, memiliki rasa empati yang rendah. Sementara itu, Glicken 2009: 359 berpendapat bahwa anak
yang berperilaku bullying memiliki kepercayaan diri yang rendah, mudah melampiaskan emosi, dan memiliki rasa empati yang rendah terhadap orang lain.
38 Sementara itu, korban bullying dicirikan memiliki sikap khawatir dan
menunjukan rasa takut terhadap anak lainya, pendiam, tidak agresif, memiliki rasa percaya diri yang rendah, dan memiliki tampilan fisik yang lemah Nelson dan
Israel, 2009: 201. Lebih lanjut, Storey 2013: 15 menjelaskan bahwa korban bullying dicirikan dengan kepercayaan diri yang rendah, khawatir, ketakutan,
patuh, depresi, rendah rasa humor, menyalahkan diri atas semua kesalahan, perasaan butuh pertolongan, isoasi diri dari pergaulan sosial, keterampilan sosial
yang rendah, kurang populer, teman sedikit, dan menunjukan ketergantungan pada orang lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa bullying melibatkan pelaku dan korban bullying. Pelaku bullying adalah individu atau kelompok yang
memiliki ciri-ciri berperilaku agresif, impulsif, memiliki kepercayaan diri dan rasa empati yang rendah serta cenderung menyalahgunakan kekuatan untuk menyakiti
orang lain. Sementara korban bullying merupakan pihak yang menjadi sasaran bullying dengan ciri-ciri memiliki kepercayaan diri rendah, terisolasi dari
pergaulan, kurang populer, memiliki tampilan fisik yang lemah, dan menunjukan ketergantungan pada orang lain.
3. Bentuk-Bentuk Perilaku Bullying