24 contoh aplikasi Instagram yang memungkinkan anak untuk mengolah
kemampuan dalam mengedit foto. 4
Perkembangan sosial Fungsi sosial media sebagai media komunikasi antar teman, komunikasi
dengan keluarga hingga komunikasi dengan orang asing yang menjadi pengguna sosial media yang sama. Komunikasi yang mudah dan efektif
melalui sosial media ini perlahan mampu mengembangkan anak dalam komunikasi sosial.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa secara kognitif sosial media bermanfaat untuk memperluas kesempatan belajar anak,
meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi, membentuk kemampuan problem solving dan
critical thinking. Selain itu, sosial media juga bermanfaat untuk mengasah kreativitas siswa dalam bentuk keterampilan seni
musik dan design. Sosial media juga bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan moral anak. Selanjutnya diketahui bahwa sosial media
bermanfaat mengembangkan kemampuan anak untuk dapat berkomunikasi secara efektif serta meningkatkan kemampuan sosial anak dalam pergaulan.
b. Dampak negatif
Selain berdampak positif, sosial media diketahui juga berdampak negatif terhadap perkambangan anak. Dampak negatif sosial media menurut O’Keeffe
et.al 2011 :801-802 terbagi menjadi empat kategori, yakni kategori antar teman
25 sebaya peer to peer, konten yang tidak layak, kurangnya kesadaran terkait isu
pribadi, dan pengaruh pihak ketiga seperti iklan dan lain-lain. Dampak negatif yang termasuk dalam kategori dampak teman sebaya peer to
peer adalah kekerasan online cyberbullying. Sosial media secara sengaja digunakan untuk mempermalukan teman, menyebarkan informasi permusuhan ke
teman, dan kesalahan komunikasi antar teman. Lebih lanjut, kekerasan online cyberbullying dapat menyebabkan khawatir, depresi, isolasi diri yang parah,
hingga bunuh diri Hinduja dan Patcjin dalam O’Keeffe et.al, 2011 :801. Sosial media juga menyebabkan depresi pada diri anak. Hal ini berawal dari
tingginya intensitas penggunaan sosial media sehingga menimbulkan
ketergantungan anak pada sosial media. Ketergantungan ini selanjutnya menimbulkan depresi pada diri anak. Depresi akibat ketergantungan sosial media
dapat mengarah pada perilaku negatif pada diri anak, seperti isolasi diri, pengembangan perilaku agresif, pengembangan perilaku seksual yang tidak sehat
dan berbagai perilaku negatif yang merusak diri anak. Salah satu bentuk depresi akibat ketergantungan sosial media adalah fenomena Facebook Depresion
O’Keeffe dkk, 2011 :801. Dampak sosial media yang termasuk kategori konten tidak layak adalah
sexting. Sexting didefinisikan sebagai suatu tindakan mengirimkan, menerima, atau menerukan pesan berupa text, gambar, atau video yang mengandung konten
porno Bekshire Distric Attorney dalam O’Keeffe et.al, 2011 :801. Sexting mengarah pada suatu tindakan seksual yang tidak dikehendaki berupa dorongan
atau paksaan untuk mengajak orang lain berbicara tentang sex, melakukan sex,
26 membagikan informasi pribadi terait sex. Sexting mengakibatkan anak secara
emosional menjadi shock atau trauma terhadap sex. Sementara itu, dampak yang termasuk kategori kurangnya kesadaran terkait
isu pribadi dapat dijelaskan melalui rendahnya kesadaran anak pada isu privacy. Anak menyebarkan informasi pribadi atau informasi yang salah tentang oran lain,
menyebarkan berita atau informasi yang tidak benar, atau menyebarkan informasi yang berlebihan tanpa adanya kesadaran pada bahaya yang ditimbulkan akibat
penggunaan sosial media. Anak cenderung tidak menyadari bahwa komentar, pesan, video atau foto yang tersebar di sosial media bersifat permanen. Hal ini
dikarenakan sosial media mampu merekam aktivitas digital pengguna melalui Digital Footprint. Rendahnya kesadaran privacy mengakibatkan anak menjadi
target penipuan hingga perdagangan anak. Bahkan, penyebaran informasi yang salah dapat membahayakan masa depan anak dalam bidang akademik dan
pekerjaan O’Keeffe et.al, 2011 :801. Dampak dari pengaruh pihak ketiga dapat ditemukan pada maraknya iklan
dalam sosial media. Iklan tersebut tidak hanya mempengaruhi anak untuk membeli produk namun juga berpengaruh pada pola fikir dan sudut pandang anak
terhap iklan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk memilik kecerdasan literasi dalam sosial media untuk mengindari bahaya manipulatif iklan
disosial media O’Keeffe et.al, 2011 :801. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan sosial media menimbulkan
berbagai bahaya bagi anak, seperti kekerasan online cyberbullying, kecanduan sosial media, sexting, bahaya privacy, dan kejahatan. Selanjutnya bahaya tersebut
27 mengakibatkan dampak negatif bagi anak berupa depresi, isolasi, trauma terhadap
sex, penipuan, hingga penculikan hingga bunuh diri pada anak.
B. Tinjuan Penerimaan Teman Sebaya 1.