Visi dan Misi Lembaga
50
“sebelum dilaksanakan keaksaraan usaha mandiri kami beserta tutor melakukan identifikasi kebutuhan berdasarkan minat potensi peserta didik
serta potensi lokal yang berpeluang untuk dikembangkan sebagai usaha sehingga dalam setiap kegiatan pembelajaran warga belajar dapat belajar
dengan serius karena waktu pembelajran yang menurut saya pembelajaran
yang singkat”. Catatan wawancara YW 8 Hal tersebut juga sesuai de
ngan pernyataan Ibu “AS” selaku tutor KUM sebagai berikut:
“Bentuk identifikasi kebutuan yaitu dengan menanyakan minat dan arah keinginan untuk memiliki keterampilan apa, selain itu juga melihat kondisi
dan kemampuan warga belajar dalam melakukan usaha yang akan
dirintisnya, kemudian dari itu muncul usaha katering ini mbak”. Catatan wawancara SA 7
Kesimpulkan dari uraian di atas bahwa bentuk identifikasi kebutuhan warga belajar sesuai minat dan kebutuhan warga belajar itu sendiri dengan melihat
potensi dan kondisi warga belajar maupun lokasi warga belajar. 2
Tutor menyiapkan bahan ajarmodulmedia yang diperlukan untuk pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu “SA” selaku tutor
keaksaraan usaha mandiri: “Jadi sebelum pembelajaran itu mbak, kami tutor menyiapkan bahan ajar,
modul, media yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan bahan yang akan disampaikan. Untuk materi yang disampaikan
adalah tentang memasak atau tentang masakan tradisional dan masakan berat karena nanti pembelejaran ini tujuannya untuk membentuk usaha
catering. Catatan wawancara SA 10
Hal tersebut sesuai dengan ungkapan Ibu :”RS” selaku tutor KUM sebagai berikut:
“Sebelum pembelajaran tutor menyiapkan bahan ajar dan modul yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan bahan yang akan
disampaikan. Materi tentang masakan berat dan masakan ringan karena pembelejaran ini bertujuan
untuk membentuk usaha catering”. Catatan wawancara RS 10
51
Dari pernyataan dua tutor di atas dapat disimpulkan bahwa tutor menyiapkan bahan ajarmodulmedia yang diperlukan untuk pembelajaran.
3 Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Ibu “YW” selaku koordinator dari program keaksaraan usaha mandiri :
“sebelum program keaksaraan usaha mandiri diadakan dulu persiapan dengan tujuan agar pembelajaran berlangsung efetif dan sesuai dengan
tujuan atau indikator yang telak ditentukan. Kegiatan persiapan ini meliputi persiapan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan dalam
acuan pelaksanaan, serta sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan
kepada warga belajar dengan melibatkan tokoh masyarakat”. Catatan wawancara YW 8
Seperti ungkapan Ibu ‘N” selaku warga belajar KUM sebagai berikut: “dulu sebelunya sudah dikasih tahu pas keaksaraan dasar kalau mau ada
lanjutan program kum kemudian kami di kumpulkan di pkbm ada pak dukuh sama pak rt waktu itu”. Catatan wawancara N 7
Dari ungkapan di atas dapat disimpulkan bahwa telah dilaksanakan Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan sebelum pembelajran KUM
dilaksanakan. Warga belajar program keaksaraan usaha mandiri adalah warga Dusun Gadungan Pasar dengan usia 30-59 tahun yang sudah mengikuti Program
Keaksaraan Dasar dan telah memperoleh SUKMA Surat Keterangan Melek Aksara. Warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri diprioritaskan warga
masyarakat Dusun Gadungan Pasar yang secara sosial dan ekonomi berkemampuan rendah. Sosialisasi dilaksanakan dengan melibatkan tokoh
masyarakat dengan tujuan warga belajar dapat hadir dan bersungguh-sungguh untuk mengikuti program keaksaraan usaha mandiri, selain itu dalam sosialisasi
disampaikan rencana penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri dan