56
kesepakatan atau kontrak belajar meliputi jadwal, tempat, waktu dan tata tertib. Pelaksanaan pembelajaran bertempat di PKBM Candirejo setiap rabu dan jumat
pada pukul 18.00-20.00 dengan keterangan setiap selasa adalah pembelajran calistung dan untuk hari jumat untuk praktik memasak. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Ibu “SA”: “pembelajaran dilakukan seminggu 2 kali mbk yaitu tiap malem rabu sama
malam sabtu, kegiatan dilaksanakan di PKBM Candirejo dan dilaksanakan setelah magrib atau jam 18.00 sampai habis isyak atau jam 20.00”.
Catatan wawancara SA 8
Seperti halnya yang di ungkapakan Ibu “R” : “Setiap malam rabu dan malam sabtu sesudah magrib sampai isyak”.
Catatan wawancara R 8
Dari pernyataan diatas pembelajran dilaksanakan seminggu dua kali pada hari selasa dan hari jumat. Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
pendekatan belajar orang dewasa serta metode pembelajran keterampilan. Pembelajran keterampilan lebih menekankan pada penguasaan keterampilan
praktis tanpa mengabaikan aspek pengembangan secara teoritis. Pembelajaran orang dewasa dalam program KUM tersebut merupakan kegiatan pembelajaran
praktis, sehingga terlihat menarik karena materi yang diberikan atau yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan disampaikan dengan
pendekatan dan metode yang menarik juga. Metode pembelajaran keaksaraan usaha mandiri di PKBM Candirejo adalah metode pembelajaran orang dewasa dan
metode pemecahan masalah. Keterampilan yang diberikan pada program keaksaraan usaha mandiri yaitu
keterampilan memasak , keterampilan memasaka ini terdiri dari 2 jenis yaitu masakan tradisional dan masakan berat. Masakan tradisional terdiri dari maskan
57
ringan dengan contoh lemper, moto kebo, gethok dan lain-lain. Sedang masakan berat berupa masakan nasi dus dan masakan katering lainnya. Seperti halnya yang
di ungkapkan oleh Ibu ”S” :
“pembejaran keterampilan memang diberi 2 macam jenis dengan masakan yang beraneka ragam yaitu jenis makanan tradisional berupa snek ringan
dan makanan berat untuk nasi bok, makanan ringan tradisonal ya makanan
yang ada sejak dlu mbak seperti lemper, cemplon, gethok dll mbak”. Catatan wawancara S 10
Hal serupa disampaikan oleh Ibu “T” : “materinya semua tentang memasak, masakan berat dan snek tradisional
mbak”. Catatan wawancara T 10 Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa materi yang disampaikan
dibagi menjadi dua kelompok yaitu makanan ringan dan makanan berat. Dokumentasi pada materi dan modul pembelajran keaksaraan usaha mandiri
menunjukkan bahwa selain pembelajaran membaca, menulis, berhitung dan keterampilan, tutor atau narasumber teknis dan warga belajar melaksanakan
kegiatan pembelajaran keterampilan dasar usaha. Kegiatan tersebut dilakukan secara terstruktur sebagai berikut:
1 Menyampaikan keinginan berusaha berdasarkan minat dan potensi yang
tersedia. 2
Mempraktikkan keterampilan yang berpeluang menjadi bidang usaha sesuai minat dan potensi yang dimiliki.
3 Mengidentifikasi sumberdaya alam dan manusia di lingkungannya sesuai
dengan bidang usaha yang dipilih. 4
Mengidentifikasi kebutuhan dan pemintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang sesuai dengan bidang usaha yang dipilih.
58
5 Menyusun rancangan usaha dan menjalankan usaha mandiri yang
dikembangkan. 6
Merancang dan mengelola biaya pada usaha yang akan dikembangkan. 7
Mengidentifikasi resiko-resiko yang mungkin timbul dan mempengaruhi laba rugi usaha.
8 Melakukan interaksi dengan konsumen.
Langkah pembelajaran keterampilan meliputi: 1
Mencatat bahan yang diperlukan 2
Cara mengolah 3
Praktik 4
Pemasaran 5
Penghitungan rugi laba Kegiatan
pembelajaran keterampilan
berusaha dilakukan
dengan menggunakan metode dan pendekatan belajar orang dewasa termasuk
memanfaatkan potensi lokal. Pembelajran keterampilan yang diberikan dengan memanfaatkan potensi lokal diantaranya yaitu keterampilan membuat olahan
tradisional dari singkong dan potrensi lokal lainnya.
c. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian hasil pembelajaran keaksaraan usaha mandiri dilaksanakan oleh tutor di bawah pengawasan pengelola PKBM Candirejo. Penilaian hasil
pembelajaran program keaksaraan usaha mandiri merupakan tahapan terakhir dalam pembelajaran keaksaraan usaha mandiri untuk mengetahui perkembangan
kemampuan atau keterampilan dasar usaha yang dilatihkan melalui pembelajaran
59
produktif dan keterampilan yang dapat berpenghasilan berdasarkan kompetensi minimal yang harus dicapai. Terdapat 6 aspek penilaian hasil pembelajaran yaitu:
mendengar, berbicara, membaca, menulis, berhitung, dan keterampilan. Penilaian hasil pembelajran program keaksaraan usaha mandiri dilakukan selama 3 kali
yaitu: penilaian setelah pembelajaran selesai, penilaian akhir program dan penilaian pasca program selesai dilaksanakan. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Ibu “RS” selaku tutor PKBM Candirejo:
“penilaian dan evaluasi dilakukan oleh tutor seperti saya dan dibantu oleh pengelola PKBM mbak, untuk aspek penilaian kami memiliki 6 aspek
yaitu: mendengar, berbicara, membaca, menulis, berhitung, dan keterampilan. Selanjutnya untuk penilaian dilakukan 3 kali mbak yaitu:
setelah pembelajaran selesai, penilaian akhir program dan penilaian pasca
program selesai dilaksanakan”. Catatan wawancara RS Hal serupa juga di ungkapakan oleh Ibu “S” selaku warga belajar:
“yang dinilai ya kemampuan membaca, menulis, dan berhitung sama keterampilannya mbak, dan untuk penilaian ya pas selesai pembelajaran
sama pas programnya mau selesai”. Catatan wawancara S 11 Dari pernyataan Ibu “SA” dan Ibu “S” tersebut dapat disimpulkan sesuai
dengan hasil dokumentasi pada rekapitulasi daftar nilai peserta. Dokumen tersebut merupakan rekapan hasil penilaian pembelajaran dalam 6 aspek tersebut meliputi:
mendengar, berbicara, membaca, menulis, berhitung, dn keterampilan. Penilaian hasil pemebelajran menggunakan observasi, tes lesan, dan tes
tertulis. Penilaian yang dialkukan setelah selesai pembelajaran dilakukan secara periodik dan berkesinambungan untuk mengetahui perkembangan hasil
pembelajaran para warga belajar dengan tes lesan dan tertulis yaitu pengumpulan dan analisis dokumen hasil pembelajaran. Penilaian observasi dilakukan dengan
praktik yang dilakukan oleh warga belajar dengan membuat suatu olahan baik
60
secara individu atau kelompok. Penilaian tes lesan dengan cara tanya jawab antara tutor dan warga belajar mengenai materi pembelajaran yang diberikan.
Penilaian tertulis dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di lembar jawaban yang disiapkan oleh tutor. Penilaian hasil pembelajaran dilaksanakan berdasarkan
kesiapan warga belajar melalui kesepakatan.
d. Pendampingan Warga belajar
Pendampingan warga belajar keaksaraan usaha mandiri pasca kelulusan merupakan kegiatan yang penting untuk dilaksanakan mengingat kondisi warga
belajar yang memiliki latar belajar yang memiliki latar belakang pendidikan dan kesadaran yang rendah. Oleh karena itu tanggung jawab PKBM Candirejo tidak
berhenti setelah warga belajar selesai mengikuti program dan memperoleh STSB, melainkan melakukan pendampingan pasca kelulusan hingga mereka mandiri.
Berdasarkan dokumentasi pada laporan akhir penyelenggaraan program, diperoleh data bahwa penyelenggara telah menyusun Rencana Pembelajaran Pendampingan.
Dalam rencana pembelajaran pendampingan tersebut, pendampingan akan dilaksanakan dengan pendekatan partisipasif, yang melibatkan warga belajar,
tutor, dn pengelola untuk menetapkan berbagai hal dengan perencanaan program pasca keaksaraan usaha mandiri. Rencana pembelajaran dilakukan 1 kali dalam
satu bulan di lokasi tempat tinggal warga belajar dengan sistem berpindah-pindah. Pendampingan pada warga belajar lulusan program keaksaraan usaha mandiri
di PKBM Candirejo belum terlaksana sepenuhnya sesuai dengan rencana karena keterbatasan waktu dan biaya, wujud pendampingan yang telah dilakukan yaitu
dengan pemantauan kemajuan usaha dan pemberian motivasi dan semangat
61
kepada warga belajar untuk mengembangkan dan mempertahankan usaha yang mulaidiristis oleh warga belajar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu “YW”
selaku pengelola PKBM Candirejo: “pendampingan yang telah dilakukan kepada warga belajar sampai saat
ini yaitu berbentuk pemantauan terhadap kegiatan usaha warga belajar serta memberikan motivasi dan semangat. Kami dari pengurus dan
penyelenggara sebelumnya sudah menyusun Rencana Pembelajaran Pendampingan yang dilaksanakan sampai sekarang. Namun karena
keterbatasan waktu dan biaya ada beberapa hal pendampingan yang
kurang maksimal”. Catatan wawancara YW 16 Pendampingan kelulusan program keaksaraan usaha mandiri dilaksanakan
sejak selesai program hingga saat ini masih terlaksana dengan baik. Pendampingan dilakukan 1 kali dalam sebulan yang dilaksanakan pada setiap
ahad pon dalam hari jawa atau setiap hari minggu. Pendampingan yang sudah dilaksanakan tersebut berupa pengamatan langsung kepada warga belajar
keaksaraan usaha mandiri. Selain itu, dalam pendampingan warga belajar diberikan motivasi untuk menjaga semangat kewirausahaan dan juga sebagai cara
untuk membangkitkan semangat dalam mengembangkan usaha yang mulai dirintisnya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu “J” sebagai warga belajar:
“ sebulan sekali diadakan pertemuan mbak sama gurunya, ya ditanya tentang perkembangan keteringnya mbak, sama diberi masukan,motivasi
gitu mbak
katanya supaya
berkembang dan
nggak bosen
usahanya“.Catatan wawancara J 14 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwapendampingan dilakukan sebulan
sekali dan pendampingan yang sudah dilaksanakan tersebut berupa pengamatan langsung kepada warga belajar keaksaraan usaha mandiri.