Penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri

104 mendengar, berbicara, membaca, menulis, berhitung, dan keterampilan. Selanjutnya untuk penilaian dilakukan 3 kali mbak yaitu: setelah pembelajaran selesai, penilaian akhir program dan penilaian pasca program selesai dilaksanakan”. 11. Adakah program pendampingan setelah program berkhir ? “Pendampingan pasca sarjana yang telah dilakukan kepada warga belajar sampai saat ini yaitu berbentuk pemantauan terhadap kegiatan usaha warga belajar serta memberikan motivasi dan semangat. Kami dari pengurus dan penyelenggara sebelumnya sudah menyusun Rencana Pembelajaran Pendampingan yang dilaksanakan sampai sekarang. Namun karena keterbatasan waktu dan biaya ada beberapa hal pendampingan yang kurang maksimal”. C . Dampak penyelenggaraan program KUM kepada warga belajar 1. Apakah warga belajar mengimplementasikan hasil penyelenggaraan program KUM ? “iya mbak, mereka sekarang telah memliki usaha katering yang telah berkembang dan sekarang sudah memiliki pelanggan tetap”. 2. Perubahan ekonomi apa yang terjadi setelah program KUM ? “ Perubahan ekonomi terlihat dari warga belajar mereka lebih bisa memenuh i kebutuhan sehari hari”. 105 3. Adakah peningkatan ekonomi warga belajar setelah program KUM ? ” Ya Alhamdulillah mbak, secara ekonomi warga belajar mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari hasil pembelajran KUM yang telah terlaksana, mereka juga sudah mendapatkan pelanggan tetap mbak di kelurahan”. 4. Perubahan sosial apa yang terjadi setelah program KUM ? “Perubahan sosial yang terjadi adalah mereka terlihat lebih percaya diri, percaya diri untuk berkreasi dan percaya diri ketika bersama rang lain. Secara komunikasi juga terlihat sudah tidak minder lagi mbak”. 5. Apakah warga belajar mengalaalami peningkatan mata pencaharian setelah mengikuti program KUM ? “Kalau menurut saya sudah mengalami peningkatan yang cukup terlihat karena warga belajar pernah ada yang cerita sama saya katanya mereka sudah beli sesuatu sendi ri, bisa buat tambahan jajan anaknya,dll”. 6. Usaha apa yang dilakukan warga belajar setelah mengikuti program KUM ? ”Usaha yang di rintis adalah usaha katering, usaha katering kami bentuk atas dasar minat warga belajar itu sendiri yang sebagian telah memiliki bakat bisa memasak selain itu juga katering ini memanfaatkan potensi lokal”. 106 7. Apakah usaha yang didirikan sudah sesuai dengan kebutuhan warga belajar ? “Sudah mbak,alasan membuat kelompok nusaha katering ini salah satunya juga karena kami melihat dari potensi lokal yang ad di lingkungan, selain itu kami membentuk kelompok katering dengan ciri khas makanan tradisional seperti makanan dari bahan baku ubi,singkong, pisang dll”. 8. Apakah usaha yang didirikan sesui dengan pembelajaran yang dilakukan ? “Menurut saya sudah sesuai mbak, karena ya memang seperti yang saya bilang tadi usaha yang dirintis sesuai dengan kebutuhan sementara materi pembelajaran memang sudah difokuskan tentang mengolah makanan dengan memanfaatkan potensi lokal”.

D. Factor pendukung dan penghambat bagi warga belajar dalam mengimplementasikan hasil belajar

1. Apa saja faktor pendukung warga belajar dalam mengimplementasikan hasil belajar ? “faktor pendukungnya yaitu salah satunya dari pihak keluarga, memang dari pihak keluarga sangat mendukung, lagian juga bisa dapat tambahan pengahasilan dari usaha katering. Usaha katering ini juga sudah memiliki pelanggan tetap di kelurahan selain itu warga belajar sangat semangat dalam pelaksanaan KUM maupun penerimaan pesanan makanan ”. 2. Apa saja faktor penghambat warga belajar dalam mengimplementasikan hasil belajar ? 107 “faktor penghambat yang saya tahu ya keterbatsan modal, dari PKBM hanya memberikan sedikit modal selanjutnya mereka harus iuran rutin pada setiap pertemuan”. 108 CATATAN WAWANCARA TUTOR Identitas responden 1. Nama : Siti Aisyah 2. Alamat : Gadungan Pasar, Canden, Jetis, Bantul Pertanyaan

A. Keadaan ekonomi dan sosial warga belajar sebelum mengikuti KUM

1. Bagaimana keadaan ekonomi warga belajar sebelum mengikuti program KUM ? “Keadaan ekomoni warga belajar sebelum mengikuti KUM menurut saya termasuk di keadaan ekonomi yang rendah karena memang dilihat dari pekerjaan warga belajar yang tidak menentu”. 2. Bagaimana keadaan sosial warga belajar sebelum mengikuti program KUM ? “sebelumnya memang warga belajar kurang terbuka dalam bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, menurut saya ya mereka merasa minder karena mungkin pendidikan mereka rendah juga karena sekarang Bahasa sehari- hari yang digunakan lebih gaul istilahnya mbak, jadi mereka kaya malu ketika kumpul pas arisan atau yang lain”. 3. Bagaimana latar belakang warga belajar sebelum mengikuti program KUM ? 109 “Latar belakang warga belajar adalah mereka seorang yang rendah dalam pendidikan sehingga dalam ekonomi juga ikut rendah, mereka kebanyakan sebagai buruh, tani juga ibu rumah tangga biasa”. 4. Bagaimana cara mengidentifikasi kondisi warga belajar untuk mengikuti program KUM ? “Cara mengidentifikasi kondisi warga belajar memeng sebelumnya warga belajar yang di Gadungan Pasar ini kan sudah menjadi lulusan KF dan KD, sehingga kami tidak perlu mengidentikasi kondisi warga belajar karena memeng sebelumnya kami sudah mengetahui”. 5. Apa pekerjaan warga belajar sebelum mengikuti KUM ? “Pekerjaannya kebanyakan sebagai buruh, tani dan ibu rumamah tangga biasa”.

B. Penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri

1. Bagaimana cara perekrutan warga belajar dalam program KUM ? “Perekrutan langsung dilakukan sosialisasi dengan sasaran warga belajar kelompok lulusan keaksaraan dasar dan keaksaraan fungsional, mereka dikumpulkan dan di beri tahu atau diberi informasi yang di bantu oleh bapak dukuh, bapak ketua rt dan juga pengelola PKBM”. 2. Bagaimana bentuk identifikasi kebutuhan untuk tiap kelompok warga belajar ?

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP MINAT BELAJAR WARGA BELAJAR PADA KELOMPOK BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM ASUHAN AYAH BUNDA KOTA BINJA.

0 2 24

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

PENERAPAN MODEL APPRECIATIVE COACHING DALAM MEMBERIKAN KEMAMPUAN DASAR KEWIRAUSAHAAN BAGI WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM AL-ISLAH JAKARTA-PUSAT.

0 2 35

MOTIVASI BELAJAR WARGA KELOMPOK KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) PERSADA BANTUL.

2 3 215

STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)DI PKBM KYAI SURATMAN KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL.

0 5 149

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (STUDI KAJIAN DI PKBM HANDAYANI, KABUPATEN BANJARNEGARA).

0 1 210

UPAYA TUTOR DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM MANDIRI KRETEK BANTUL.

4 38 162

PERANAN TUTOR DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM INGIN WASIS TEMON WETAN KULON PROGO YOGYAKARTA.

0 6 298

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BERBASIS KETERAMPILAN MEMBUAT KUE DONAT DI PKBM BINA SEKAR MELATI BANTUL.

0 0 138

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (DI PKBM HANDAYANI, DESA RAKITECAMATAN RAKITABUPATEN BANJARNEGARA)

0 0 76