11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Kajian Pustaka 1.
Kajian Tentang Pendidikan nonformal
Pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan, dan sikap yang dapat membuat seseorang menjadi warga
negara yang baik. Dalam UU Sisdiknas disebutkan bahwa terdapat tiga jalur pendidikan, yaitu pendidikan formal, pendidikann nonformal, dan pendidikan
informal. Pendidikan formal terjadi secara hierarkis, struktur, berjenjang dan terdapat studi akademik secara umum. Pendidikan nonformal terjadi secara
terorganisasi dan tidak sistematis, tetapi hal tersebut berarti penting dalam proses pembentukan kepribadian.
Pendidikan nonformal mencangkup aktivitas pendidikan atau pembelajran yang terorganisasi di luar pendidikan formal. Pendidikan merujuk pada proses
membantu kelompok peserta didik untuk belajar. Program pembelajaran pendidikan nonformal diselenggarakan secara terencana untuk melayani dan
memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat. Marzuki 2010:136 menyebutkan terdapat empat konsep dasar dalam pendidikan nonformal, sebagai berikut:
a. Pendidikan sebagai proses belajar sepanjang hayat manusia. Artinya,
pendidikan merupakan upaya manusia untuk mengubah dirinya atau orang lain selama hidup. Pendidikan seharusnya dapat mencakup sebagai kecakapan
yang diperlukan untuk menjadi manusia yang lebih baik.
b. Kebutuhan belajar minimum yang esensial. Yang dimaksud dengan
kebutuhan belajar adalah sesuatu yang harus diketahui dan dapat dikerjakan oleh anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, sebelum mereka merasa
bertanggungjawab sebagai orang dewasa.
c. Proses pertumbuhan manusia dalam masyarakat transisi memerlukan layanan
pendidikan guna membantu pertumbuhan individu secara efektif
12
d. Peran pendidikan dalam pengembangan pedesaan. Tujuan pembangunan
pedesaan berkembang bersama peningkatan produksi dan pendapatan, pemerataan pendapatan, memperluas kesempatan kerja, land reform,
kesehatan yang baik, nutrisi dan perumahan bagi penduduk, perluasan pendidikan bagi semua, memeperkuat sarana lokal bagi pemerintahan
sendiri dan koperasi, penghapusan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan sosial.
Pendidikan nonformal memiliki program yang fleksibel. Hal tersebut ditandai dengan adanya beberapa program dan menjadi tanggungjawab berbagai pihak
baik pemerintah, swasta, perorangan atau kelompok. Pengendalian dan pengawasan secara terpusat dilakukan sesederhana mungkin. Otonomi
dikembangkan pada tingkat peaksanaan program dan daerah sehingga dapat mendorong program yang bercorak ragam yang sesuai dengan keragaman daerah.,
dan perubahan atau pengembangan program yang disesuaikan dengan perubahan kelompok belajar dan perkembangan lingkungan. Dengan demikian program
pendidikan yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan cepat diketahui dan dapat segera dimodifikasi atau diakhiri. Pendidikan nonformal terdiri dari beberapa
ranah pendidikan yang salah satunya yaitu pendidikan keaksaraan. Pendidikan keaksaraan terbagi menjadi tiga kelompok pendidikan yaitu pendidikan
keaksaraan dasar, pendidikan keaksaraan fungsional dan pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Keaksaraan usaha mandiri merupakan kemampuan atau
keterampilan dasar usaha yang dilatihkan melalui pembelajaran produktif dan keterampilan bermata pencaharian Program keaksaraan usaha mandiri diharapkan
dapat memutuskan rantai kemiskinan melalui upaya pemberian kemampuan atau keterampilan dasar usaha yang dilatihkan melalui pembelajaran produktif dan
keterampilan bermatapencaharian.