27
dalam meningkatkan pendapatan sehari-hari seluruh warga belajar kelompok Al-Ahsan yang berjumlah 10 sepuluh warga belajar, hanya 6 enam warga
belajar  atau  60    dari  jumlah  warga  belajar  yang  mengungkapkan  bahwa keadaan  ekonomi  mereka  ada  perbedaan,  sebelum  dan  sesudah  mengikuti
kegiatan  KUM.  Dampak  dari  program  Keaksaraan  Usaha  Mandiri  KUM terhadap peningkatan pendapatan warga belajar tidak hanya berupa uang yang
jumlah 36  yang  meningkatkan dari sebelum dan sesudah  mengikuti program tetapi  berpengaruh  besar  terhadap  kesejahteraan  keluarga,  yaitu:  a  adanya
perubahan  pemenuhan  kebutuhan  pokok  pangan  sehari-hari;  b  akses kepemilikan rumah dan terpenuhinya kebutuhan sandang; dan c kepemilikan
barang  berupa  perhiasan,  kendaraan,  serta  tabungan.  Penelitian  ini  hanya mengkaji  dampak  program  pada  peningkatan  ekonomi,  dan  pendapatan
keluarga.  Sedangkan  pada  penelitian  yang  akan  dilaksanakan  tidak  hanya mengkaji  pada  aspek  ekonomi  saja  namun  mengkaji  dampak  program  pada
kemampuan  akademik,  sosial,  ekonomi,  dan  personal  pada  sasaran  program yaitu  kaum  perempuan.  Dengan  demikian,  penelitian  yang  akan  dilakukan
mengkaji lebih
dalam mengenai
dampak program
dari empat
aspekkecakapan. 4.
Hasil  penelitian  dari  Shobichatul  Aminah  2014  tentang  :  ”Peran  Pekerja Sosial  Masyarakat PSM Dalam Pembelajaran Sekelompok Usaha Bersama
KUBE  Di  Pedukuhan  Kali  Tengah  Kidul  Desa  Glagaharjo  Kecamatan Cangkringan  Kabupaten  Sleman  Yogyakarta”.  Penelitian  ini  menjelaskan
tentang  peran,  pemberdayaan  yang  dilakukan,  dan  damapak  pemberdayaan
28
bagi  masyarakat.  Hasil  penelitian  yang  dilakukan  menunjukkan  bahwa  1 Peran PSM dalam pemberdayaan KUBE adalah PSM sebagai pendorong atau
penggerak  pemberdayaan  KUBE,  pendamping  soaial,  mitra  pemerintah,  dan sejawat  masyarakat  serta  memantau  kegiatan  kesejahteraan  sosial;2
pemberdayaan  dimulai  dari  pembentukan  kepercayaan,  membengun kesepakatan,  membentuk  tim,  identifikasi  dan  mobile  sumber,  peningkatan
kapasitas  kelembagaan,  perencanaan,  saluran  bantuan,  pengawasan, pencatatan  keberhasilan  serta  kegagalan;3  Dampak  masyarakat  sebagai
anggota  KUBE  adalah  hasil  penjualan  sapi  digunakan  untuk  kebutuhan sehari-hari, masyarakat menjadi mandiri da memiliki penghasilan, pertukaran
ilmu  saat  diskusi  dan  penghasilan  tiap  bulan.  Factor  penghambat  dalam pelaksanaan  adalah  sulit  memberikan  penjelasan  kepada  anggota  KUBE,
perbedaan pendapat antar anggota, sulit mencari makanan sapi ketika musim kemarau,  kurangnya  pengetahuan  tentang
standar  kandang  untuk pemnafaatan  kotoran  sapid  an  kesehatan  sapai,  masih  ada  erupsi  kecil  dari
Merapi.  Sedang  fakor  pendukung  dalam  pemberdayaan  ini  adalah  kondisi lingkungan  yang strategis untuk beternak sapid an pemantauan  yang  intensif
dari PSM.
C. Kerangka Berpikir
Berbagai  masalah  persebaran  penduduk  yang  tidak  merata,  kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, dan pengangguran adalah contoh permasalahan yang
sedang  dihadapi  di  Indonesia.  Berkenaan  dengan  hal  tersebut  maka  kementrian pendidikan dan kebudayaan melaksanakan pendidikan keaksaraan dan keaksaraan
29
usaha  mandiri  di  berbagai  jalur,  jenis, dan  jenjang. Pendidikan keaksaraan usaha mandiri  pada  hakekatnya  adalah  untuk  meningkatkan  keberdayaan  penduduk
pasca keaksaraan agar tidak kembali mengalami buta aksara melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta berusaha secara mandiri.
Seperti  halnya  di  Pusat  Kegiatan  Belajar  Masyarakat  PKBM  yang  salah satunya  melaksanakan  pendidikan  keaksaraan  usaha  mandiri.  PKBM  sebagai
penyelenggara program pendidikan usaha  mandiri  berupaya untuk  meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan  warga  belajar di  bidang tertentu sesuai  dengan
potensi  lingkungan  yang  ada  di  sekitar  mayarakat  sehingga  memiliki  bekal  dan kemampuan  untuk  melakukan  suatu  usaha  secara  mandiri  dalam  rangka
meningkatan taraf hidupnya. Warga  belajar keaksaraan usaha  mandiri  memiliki  latar belakang pendidikan
dan  kesadaran  yang  rendah.  Oleh  karena  itu,  tanggung  jawab  lembaga  PKBM tidak berhenti setelah warga belajar selesai mengikuti program dan telah memiliki
STSB, melainkan pendampingan pasca kelulusan hingga mereka mandiri. Namun dalam kenyataannya, banyak banyak yang tidak sesuai dengan pedoman. Dengan
demikian,  program  keaksaraan  usaha  mandiri  perlu  diteliti  untuk  melihat  sejauh mana  keberhasilan  penyelenggaraan  dilihat  dari  dampak  program  KUM  bagi
warga belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak program keaksaraan usaha
mandiri  terhadap  perkembangan  kewirausahaan  ketering  warga  belajar  ditinjau dari aspek ekonomi dan sosial. Selain itu juga mengetahui faktor penghambat dan
30
pendukung  bagi  warga  belajar  dalam  mengimplementasikan  hasil  program
pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Tabel 1. Kerangka berfikir
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi pertanyaan penelitian adalah:
1. Bagaimana keadaan ekonomi warga belajar sebelum mengikuti KUM?
2. Bagaimana keadaan sosial warga belajar sebelum mengikuti KUM?
Analisis masalah 1.
Persebaran pembengunan yang tidak merata 2.
Masih banayak penyandang buta huruf 3.
Masyarakat miskin, pengangguran, keterbelakangan dan kebodohan 4.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan
Keaksaraan Usaha Mandiri 1.
Pembelajaran membaca, menulis, dan berhitung calistung 2.
Pembelajaran keterampilan dasar usaha dan keterampilan produktif
Keluaran Output 1.
Kuantitas jumlah lulusan 2.
Kualitas kemampuan calistung, dan berwirausaha ketering
Dampak outcome 1.
Dampak ekonomi  peningkatan taraf hidup 2.
Dampak sosial keikutsertaan dalam kegiatan sosial atau pembangunan masyarakat
31
3. Bagaimana latar belakang warga belajar KUM?
4. Bagaimana cara mengidentifikasi kebutuhan warga belajar?
5. Bagaimana bentuk sosialisasi yang dilakukan sebagai upaya pelaksanaan
KUM? 6.
Mengapa warga belajar mengikuti program KUM? 7.
Apa aktivitas atau pekerjaan warga belajar sebelum mengikuti KUM? 8.
Bagaimana proses perekrutan warga belajar? 9.
Bagaimanakah  bentuk  partisipasi  masyarakat  terhadap  pelaksanaan program KUM di PKBM Candirejo ?
10. Apakah ada keterlibatan masyarakat dalam proses kegiatan KUM?
11. Bagaimana  peran  Tutor  dan  pengelola  dalam  mendorong  masyarakat
untuk ikut terlibat dalam pelaksanaan program KUM? 12.
Bagaimana dampak program KUM secara ekonomi dan sosial? 13.
Adakah keinginan warga belajar untuk melakukan usaha lain? 14.
Bagaimana cara tutor untuk memberikan motivasi kepada warga belajar untuk meningkatkan usaha catering?
15. Apa  sajakah  faktor  pendukung  warga  belajar  dalam    pelaksanaan
kewirausahaan ketering? 16.
Apa  sajakah  faktor  penghambat  warga  belajar  dalam    pelaksanaan kewirausahaan ketering?
17. Apakah hasil yang dicapai sudah sesuai dengan tujuan KUM?
18. Adakah  perubahan  ekonomi  yang  terjadi  sebelum  adanya  pembelajaran
dan setelah adanya pembelajaran?