Dampak Ekonomi Sosial Keaksaraan Usaha Mandiri bagi Warga

85 kemampuan menabung, warga belajar mengalami peningkatan menabung dengan dibuktikannya dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi bahwa warga belajar telah melakukan kegiatan menabung di bank yang dilakukan setiap sebulan sekali dari sisa kebutuhan sehari-hari warga belajar, 4 peningkatan kesejahteraan ekonomi, warga belajar mengalami peningkatan kesejahteraan ekonomi dengan dibuktikannya warga belajar mampu mencukupi kebutuhan ekonomi atau kebutuhan sehari-hari dari hasil kegiatan usaha yang di lakukannya. Peningkatan kesejahteraan ekonomi terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti yang sebelum mengikuti program KUM mereka hanya memiliki uang pas-pasan dan setelah mengikuti prgram KUM warga belajar dapat menutupi kebutuhan sehari-hari. Setelah mengikuti program keaksaraan usaha mandiri, warga belajar mendapatkan bekal untuk mendapatkan penghasilan. Bekal yang mereka miliki diimplementasikan dalam kegiatan usaha mandiri usaha katering. Kegiatan usaha yang dijalankan oleh warga belajar baik sebagai usaha utama atau sampingan memberikan tambahan pengahasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan terpenuhinya kebutuhan hidup warga belajar, berarti penyelenggaraan keaksaraan usaha mandiri telah berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga. Dampak sosial penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri bagi wargta belajar berkaitan pengaruh dengan perubahan perilaku, pengetahuan, sikap, status warga belajar dan interaksi sosial warga belajar terhadap orang lain atau masyarakat lain. Manusia merupakan makluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain untuk berinteraksi atau berkomunikasi demi 86 memenuhi kebutuhan sosialnya. Sosial adalah berkenaan dengan masyarakat dan suka memperhatikan kepentingan umum seperti suka menolong dan menderma Depdiknas, 2005:1085. Kondisi sosial warga belajar sebelum mengikuti pembelajaran program keaksaraan usaha mandiri adalah bersikap minder dalam bersosialisasi dan memeiliki sikap yang kurang percaya diri. Pengaruh dapat diukur dalam tiga aspek kehidupan yaitu pertama, peninggkatan taraf atau kesejahteraan hidup dengan indikator pemilikan pekerjaan atau usaha, pendapatan, kesehatan, pendidikan, penampilan dari dan sebagainya. Kedua, upaya pembelajarkan orang lain baik perorangan, kelompok, dan atau komunitas. Ketiga, keikutsertaan dalam kegiatan sosial dan pembangunan masyarakat seperti partisipasi buah pikiran, tenaga, keterampilan dana atau harta benda Sudjana, 2006: 95. Dampak sosial penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri meliputi: 1 peningkatan keterampilan berpenghasilan, warga belajar mengalami peningkatan keterampilan berpenghasilan yaitu ditandai dengan kegiatan yang dilakukan warga belajar sebelum mengikuti KUM warga belajar bekerja sebagai buruh tidak tetap ada juga yang menjadi ibu rumah tangga, tetapi setelah mengikuti program KUM warga belajar memiliki pekerjaan yaitu sebagai pengusaha katering. Dari penyataan tersebut tampak jelas peningkatan status sosial warga belajar, 2 peningkatan partisipasi pikiran. Warga belajar mengalami peningkatan partisipasi pikiran dengan di buktikanya dengan kepercayaan diri yang dimiliki warga belajar dengan melihat hasil cara berbicara dan mengeluarkan pendapat saat melakukan kegiatan pendampingan setiap bulannya. Kecakapan 87 sosial yang diperoleh warga belajar dalam pembelajaran keaksaraan usaha mandiri merupakan bekal bagi warga belajar untuk meningkatkan kemampuan sosialnya dalam berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri telah menimbulkan pada pola pendapatan warga belajar. Warga belajar menjalankan usaha mandiri baik sebagai usaha utama maupun usaha sampingan. Perubahan pendapatan yang didapatkan oleh warga belajar berdampak pada peningkatan status sosial warga belajar. Selain itu perubahan warga belajar berdampak pada peningkatan relasi dan menimbulkan kepercayaan diri dalam diri warga belajar. Hal tersebut menguirangi rasa minder dan tidak berpendidikan. Dengan demikian dampak program keaksaraan usaha mandiri sesui dengan yang dikemukakan oleh Sudjana 2000:152 bahwa “akibat yang dirasakan langsung oleh warga belajar ialah sejauh mana perubahan yang telah ia alami itu memberikan bagi peningkatan taraf hidupnya, antara lain peningkatan status sosial ekonominya”. Meningkatkan keterampilan berwirausaha secara mandiri berdampak pada peningkatan taraf hidup seseorang. Berdasarkan hal diatas, agar program keaksaraan usaha mandiri dapat memberikan yang lebih kepada warga belajar dan masyarakat luas, maka perlu adnya adanya pemantauan yang dilakukan oleh pihak lembaga penyelenggara terhadap warag belajar secara berkala untuk melihat perkembangan dan permaslahan yang dialami oleh warga belajar. Selain itu warga perlu diberikan motivasi agar semangat menjalankan usaha. 88

3. Faktor Pendukung dan Penghambat bagi Warga Belajar dalam

Mengimplementasikan Hasil Penyelenggaraan Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri Faktor pendukung warga belajar dalam mengimplemantasikan hasil penyelenggaraan program kaeksaraan usaha mandiri tidak hanya berasal dari internal warga belajar. Dukungan yang diperoleh sangat menetukan keberhasilan penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri dan tercapai atau tidaknya tujuan yang sudah direncanakan dan ditentukan sebelumnya. Dukungan juga diberikan oleh PKBM sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah sebuah lembaga pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem pendidikan formal diarahkan untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan dengan dikelola oleh masyarakat itu sendiri serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran dengan tujuan memngembangkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya, UNESCO dalam Mustofa Kamil, 2009: 85. Faktor pendukung bagi warga belajar dalam mengimplementasikan hasil belajar dalam program kekasaraan usaha mandiri sebagai berikut: 1 memiliki bekal keterampilan, warga belajar telah memiliki bekal keterampilan yaitu dapat mengolah makanan sendiri sehingga dengan memiliki bakat keterampilan ini juga membantu pengelola PKBM dan Tutor untuk menentukan identifikasi kebutuhan warga belajar, 2 dukungan keluarga, warga belajar telah mendapatkan dukungan penuh dari keluarga terutama suami warga belajar, 3 tuntutan kebutuhan, tuntutan 89 kebutuhan menjadi salah satu faktor pendukung warga belajar mengikuti program KUM, warga belajar mengalami kekurangan pendapatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, 4 ketersediaan potensi lokal menjadi faktor pendukung untuk menghasilkan olahan yang sesuai dengan usaha yang dilakukan. Adanya potensi lokal mempermudah warga belajar dalam mendapatkan bahan pokok olahan katering. Dalam mengimplementasikan hasil penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri warga belajar juga mengalami hambatan. Hambatam- hambatan yang muncul mengakibatkan warga belajar mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut berdampak pada keterbatasn memulai maupun mengembangkan usaha yang telah berjalan . faktor penghambat warga belajar dalam mengimplementasikan hasil belajar sebagai berikut: 1 modal terbatas menjadikan faktor penghambat warga belajar mengembangkan usaha kateringnya, 2 keterbatasan mitra usaha, keterbatasan mitra usaha dikarenakan usaha yang dilakukan belum banyak dikenal banyak masyarakat luar. Faktor penghambat diatas hendaknya dapat diminamalkan sehingga warga belajar mampu mengembangkan usaha yang dijalankan dengan baik. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama antar kelompok warga belajar dan penyelenggara. 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai dampak penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri terhadap perekembangan kewirausahaan katering warga belajar PKBM Candirejo, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Dampak penyelengaaran program keaksaraan usaha mandiri di PKBM Candirejo bagi warga belajar secara ekonomi adalah 1 pemenuhan kebutuhan hidup, 2 peningkatan penghasilan ekonomi keluarga, 3 peningkatan kegiatan berwira usaha, 4 peningkatan kesejahteraan ekonomi. Dalam pelaksanaaan program keaksaraan usaha mandiri, warga belajar diberikan kemampuan calistung, kemampuan sosial dan kemampuan kewirausahaan produktif. Warga belajar yang mengimplementasikan hasil belajarnya dalam kegiatan usaha mengalami peningkatan pendapatan. Pengahasilan yang diperoleh tersebut meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga karena dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga warga belajar. Terpenuhinya kebutuhan tersebut menunjukkan bahwa penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri menimbulkan perubahan atau dampak positif bagi ekonomi warga belajar. Dampak penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri terhadap perkembangan bagi warga belajar PKBM Candirejo secara sosial adalah 1 peningkatan keterampilan berpenghasilan, 2 peningkatan partisipasi pikiran,. Dampak sosial tersebut terlihat dari tingkahlaku sosial warga belajar dalam 91 berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain. Materi kemampuan yang diberikan pada saat pembelajaran membekali warga belajar untuk cakap dalam berkomunikasi sehingga warga belajar mengalami peningkatan kepercayaan diri. Peningkatan kepercayaan diri berdampak pada kemampuan warga belajar dalam berhubungan, berinteraksi dengan orang lain , masyarakat luas dan mitra usaha. Perubahan pendapatan juga telah maningkatkan status sosial warga belajar. Faktor pendukung dan faktor penghambat warga belajar dalam mengimplementasikan hasil penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri a. Faktor pendukung 1 Warga belajar telah memiliki bekal keterampilan, 2 Adanya dukungan keluarga 3 Adanya tuntutan hidup 4 Adanya potensi lokal b. Faktor penghambat 1 Modal yang terbatas 2 Keterbatasan mitra usaha

B. SARAN

Setelah peneliti melakukan penelitian terhadap Dampak program KUM di PKBM Candirejo, berikut beberapa saran yang dapat peneliti ajukan: 1. Bagi PKBM Candirejo a. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat agar partisipasi masyarakat lebih baik lagi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP MINAT BELAJAR WARGA BELAJAR PADA KELOMPOK BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM ASUHAN AYAH BUNDA KOTA BINJA.

0 2 24

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

PENERAPAN MODEL APPRECIATIVE COACHING DALAM MEMBERIKAN KEMAMPUAN DASAR KEWIRAUSAHAAN BAGI WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM AL-ISLAH JAKARTA-PUSAT.

0 2 35

MOTIVASI BELAJAR WARGA KELOMPOK KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) PERSADA BANTUL.

2 3 215

STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)DI PKBM KYAI SURATMAN KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL.

0 5 149

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (STUDI KAJIAN DI PKBM HANDAYANI, KABUPATEN BANJARNEGARA).

0 1 210

UPAYA TUTOR DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM MANDIRI KRETEK BANTUL.

4 38 162

PERANAN TUTOR DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM INGIN WASIS TEMON WETAN KULON PROGO YOGYAKARTA.

0 6 298

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BERBASIS KETERAMPILAN MEMBUAT KUE DONAT DI PKBM BINA SEKAR MELATI BANTUL.

0 0 138

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (DI PKBM HANDAYANI, DESA RAKITECAMATAN RAKITABUPATEN BANJARNEGARA)

0 0 76