49
Usaha Mandiri tahun 2014 yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Derektorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Latar belakang pelaksanaan penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri yaitu
sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan keaksaraan agar tidak buta aksara kembali serta mengembangkat keterampilan lokal.
Penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri dibagi menjadi tiga yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran atau evaluasi. Di
bawah ini akan di uraikan hal-hal pokok penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri di PKBM Candirejo dari hasil penelitian di lapangan.
a. Persiapan
Sebelum pelaksanaan keaksaraan usaha mandiri dilaksanakan harus dilakukan persiapan. Persiapan perencanaan program merupakan kegiatan penting dalam
menunjang keberhasilan suatu program. Persiapan dilakukan sebelum proses pembelajaran dilaksanakan dengan tujuan agar pembelajaran dapat berlangsung
dengan efektif dan dapat mencapai tujuan atau indicator yang sudah ditentukan sebelumnya. Kegiatan persiapan meliputi :
1 Penyelenggaraan melakukan verifikasi calon tutor dan pelatih serta
peserta didik, tutor bersama penyelenggara melakukan identifikasi kebutuhan berdasarkan minat potensi peserta didik serta potensi lokal yang
berpeluang untuk dikembangkan sebagai usaha. Hal ini sesuai denga
n pernyataan ibu “ YW” selaku pengelula PKBM dan Koordinator pendidikan KUM PKBM Candirejo :
50
“sebelum dilaksanakan keaksaraan usaha mandiri kami beserta tutor melakukan identifikasi kebutuhan berdasarkan minat potensi peserta didik
serta potensi lokal yang berpeluang untuk dikembangkan sebagai usaha sehingga dalam setiap kegiatan pembelajaran warga belajar dapat belajar
dengan serius karena waktu pembelajran yang menurut saya pembelajaran
yang singkat”. Catatan wawancara YW 8 Hal tersebut juga sesuai de
ngan pernyataan Ibu “AS” selaku tutor KUM sebagai berikut:
“Bentuk identifikasi kebutuan yaitu dengan menanyakan minat dan arah keinginan untuk memiliki keterampilan apa, selain itu juga melihat kondisi
dan kemampuan warga belajar dalam melakukan usaha yang akan
dirintisnya, kemudian dari itu muncul usaha katering ini mbak”. Catatan wawancara SA 7
Kesimpulkan dari uraian di atas bahwa bentuk identifikasi kebutuhan warga belajar sesuai minat dan kebutuhan warga belajar itu sendiri dengan melihat
potensi dan kondisi warga belajar maupun lokasi warga belajar. 2
Tutor menyiapkan bahan ajarmodulmedia yang diperlukan untuk pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu “SA” selaku tutor
keaksaraan usaha mandiri: “Jadi sebelum pembelajaran itu mbak, kami tutor menyiapkan bahan ajar,
modul, media yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan bahan yang akan disampaikan. Untuk materi yang disampaikan
adalah tentang memasak atau tentang masakan tradisional dan masakan berat karena nanti pembelejaran ini tujuannya untuk membentuk usaha
catering. Catatan wawancara SA 10
Hal tersebut sesuai dengan ungkapan Ibu :”RS” selaku tutor KUM sebagai berikut:
“Sebelum pembelajaran tutor menyiapkan bahan ajar dan modul yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan bahan yang akan
disampaikan. Materi tentang masakan berat dan masakan ringan karena pembelejaran ini bertujuan
untuk membentuk usaha catering”. Catatan wawancara RS 10