Deskripsi Siklus II Deskripsi Permasalahan Penelitian

commit to user 61 5. Guru belum menggunakan media secara efektif dan efisien. 6. Guru masih kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. 7. Guru masih kurang optimal dalam memfasilitasi terjadinya interaksi antara guru dan sumber belajar. 8. Guru belum optimal melibatkan siswa dalam menyusun rangkuman pelajaran. b Bagi Siswa : 1. Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapatidegagasan. 2. Siswa masih kurang menghargai teman dalam diskusi kelompok. 3. Siswa masih kurang dalam menyimpulkan hasil diskusi dengan benar dan sesuai dengan materi. 4. Belum terciptanya kerja sama dalam kelompok secara optimal.

c. Deskripsi Siklus II

Deskripsi data tindakan siklus II terdiri dari paparan data perencanaan, data tindakan, data observasi dan data refleksi. 1 Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dilaksanakan sebagai awal untuk melakukan tindakan pada kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah persiapan peneliti dalam tahap perencanaan antara lain adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang kemudian didiskusikan dengan guru kelas V. Selain itu perlu disiapkan media, membuat lembar observasi afektif, psikomotorik siswa serta lembar observasi guru, dan bahan diskusi yang akan digunakan dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar. Pelaksanaan tindakan siklus II disepakati untuk dilaksanakan menjadi dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya 2x 35 menit yaitu pada hari Jumat tanggal 18 Maret 2011 dan hari Selasa tanggal 22 Maret 2011. Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi bangun datar terutama dalam penguasaan sifat-sifat bangun datar matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. commit to user 62 Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Indikator :  Menyebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang.  Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips.  Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang.  Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips. 2 Pelaksanaan Tindakan Dalam siklus II ini dibagi menjadi dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan kedua membahas tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a Pertemuan Pertama Dalam pelaksanaan tindakan dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, inti dan penutup. Kegiatan awal di sini adalah sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian apersepsi. Apersepsi yang dilakukan adalah siswa diajak menyanyikan lagu bangun datar yang diciptakan oleh guru peneliti. Setelah bernyanyi bersama-sama guru memberikan pertanyaan tentang macam-macam bangun datar yang ada di dalam kelas yang berbentuk bangun datar lingkaran dan layang- layang dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian guru mennyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari oleh siswa. Dalam kegiatan intinya adalah siswa mencari informasi yang luas tentang bangun datar yang akan mereka pelajari. Setelah itu guru menjelaskan materi mengenai sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang. Materi ditayangkan dengan LCD untuk memudahkan dan agar siswa menjadi lebih commit to user 63 tertarik. Kemudian siswa mencari informasi tentang bangun datar dengan cara mengukur panjang sisi-sisinya dan mengukur besar sudutnya. Setelah penyampaian materi cukup, siswa dibentuk menjadi 4 kelompok dan masing- masing kelompok anggotanya 4 orang. Kelompok dibuat secara heterogen, jadi setiap kelompok beranggotakan siswa perempuan dan laki-laki. Untuk siklus II anggota kelompok di acak kembali agar siswa dapat bersosialisasi dengan teman yang lain dan agar siswa tidak jenuh. Masing-masing kelompok membuat nama untuk kelompoknya sesuai dengan kesepakatan bersama. Mereka berkolaborasi untuk mengerjakan LKPD yang diberikan guru tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang. Guru membimbing jalannya diskusi. Setelah selesai perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil diskusi yang telah dibahas. Guru memberikan umpan balik atau pemantapan terhadap materi yang telah dipelajari, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Kegiatan penutup adalah guru bersama siswa membuat kesimpulan pembelajaran dan guru juga memberikan pesanmotivasi kepada siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk belajar tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips yang akan dibahas hari berikutnya. b Pertemuan Kedua Pertemuan kedua seperti yang telah direncanakan, materi matematika yang akan dibahas adalah sifat-sifat trapesium dan elips. Kegiatan awal guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari dengan melakukan tanya jawab. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti guru menjelaskan tentang sifat-sifat bangun datar trapeium dan elips. Siswa mencari informasi yang luas dengan melakukan pengukuran terhadap bangun datar trapesium dan elips. Setelah itu siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok yang telah disepakatikelompok yang sama seperti pada pertemuan pertama. Masing-masing kelompok menyelesaikan LKPD yang diberikan oleh commit to user 64 guru. Guru membimbing jalannya diskusi. Kelompok membuat kesimpulan tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas oleh perwakilan masing-masing kelompok. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil diskusi. Guru memberikan umpan balikpemantapan materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan penutup, guru memberikan tessoal individu yang harus dikerjakan oleh masing-masing siswa. Guru menilai hasil tes individu lalu menghitung skor perkembangan individu berdasarkan nilai hasil evaluasi pra siklus. Penghitungan skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing skor perkembangan individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. Kemudian guru memberikan penghargaan kelompok. Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang kemudian dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat, dan kelompok super. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik. 3 Observasi Dalam tahap observasi peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Division. Peneliti bersama guru mitra melakukan pengamatan sikap siswa dan psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, serta mengamati keterampilan guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. a Hasil Observasi Kegiatan Guru Dari data observasi dalam siklus II selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut : 1 Guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dengan baik. Menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. 2 Guru telah membuka pelajaran dengan baik, guru telah melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. commit to user 65 3 Guru telah menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. 4 Guru telah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. 5 Guru telah menguasai kelas dengan baik. 6 Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. 7 Guru cukup dalam menghasilkan pesan yang menarik. 8 Guru telah menggunakan media secara efektif dan efisien. 9 Guru telah melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. 10 Guru telah menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. 11 Guru cukup dalam merespon positif partisipasi siswa. 12 Guru cukup dalam memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar. 13 Guru cukup menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa. 14 Guru telah melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa tetapi belum optimal. 15 Guru telah melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan dan belum optimal dalam melaksanakan tindak lanjut. Dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran tersebut didapat rata-rata nilai yaitu 89,1. b Hasil Observasi Kegiatan Siswa 1 Observasi afektif siswa Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar afektif siswa sebagai berikut: a Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru. b Sebagian besar siswa telah membantu teman dalam diskusi kelompok. c Siswa telah menghargai teman dalam kegiatan diskusi. d Siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman. e Sebagian besar siswa telah mengemukakan pendapatidegagasan. Dari hasil observasi penilaian afektif siswa pada siklus II di dapat rata- rata nilai afektif siswa yaitu 83,12. 2 Obsevasi psikomotorik siswa commit to user 66 Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar psikomotorik siswa sebagai berikut : a Siswa terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan pembelajaran. b Siswa terampil dalam menggunakan alat peraga dalam kegiatan diskusi. c Siswa telah melakukan diskusi dengan benar. d Siswa telah mencatat hasil diskusi dengan benar. e Siswa telah dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar sesuai dengan materi. Dari hasil observasi penilaian psikomotorik siswa pada siklus II didapat rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 83,72. 4 Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh selama tindakan melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. a Pertemuan pertama Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus kedua pertemuan pertama, penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang dalam diskusi kelompok telah meningkat dari siklus I, sehingga nilai diskusi kelompok pada pertemuan pertama menunjukkan nilai latihan diskusi kelompok yang bagus. Nilai latihan diskusi kelompok ini dijadikan indikator dalam latihan individu pada pertemuan kedua. Berdasarkan data nilai yang diperoleh dalam diskusi kelompok dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 13 Perolehan Nilai Diskusi Kelompok Siklus II No Nama Kelompok Nomor absen anggota kelompok Nilai Kelompok 1. JUPITER 11, 12, 14, 16 75 2. MERKURIUS 1, 2, 3, 13 90 3. PLUTO 5, 6, 8, 9 75 4. MARS 4, 7, 15, 10 80 b Pertemuan kedua Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus kedua pertemuan kedua penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar commit to user 67 trapesium dan elips, dapat diketahui perbandingan nilai siswa kelas V siklus I dan siklus II seperti pada tabel 14 berikut : Tabel 14 Daftar Perbandingan Nilai Siswa pada Siklus I dan Siklus II No. Siklus I Siklus II 1. 75 75 2. 65 70 3. 70 70 4. 90 90 5. 90 90 6. 55 70 7. 80 80 8. 65 75 9. 50 60 10. 55 60 11. 75 85 12. 85 85 13. 60 70 14. 90 90 15. 80 85 16. 50 60 Hasil perolehan nilai kelompok dari pertemuan pertama dan kedua, maka dapat dihitung skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah anggota kelompok. Sehingga dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 15 Skor Kelompok pada Siklus II No. Nama Kelompok Skor Kelompok Penghargaan Kelompok 1. JUPITER 23 Tim Hebat 2. MERKURIUS 24 Tim Hebat 3. PLUTO 26 Tim Super 4. MARS 24 Tim Hebat Dari hasil penelitian pada siklus II, hasil refleksi nilai siswa dapat dilihat pada tabel 16 : commit to user 68 Tabel 16 Frekuensi Nilai pada Siklus II No Nilai Frekuensi Persentase 1. 31-40 2. 41-50 3. 51-60 2 12,5 4. 61-70 5 31,25 5. 71-80 3 18,75 6. 81-90 6 37,5 JUMLAH 16 100 Berdasarkan data hasil frekuensi nilai tes siklus II pada lampiran maka didapat data seperti pada tabel 17 berikut : Tabel 17 Hasil Tes Siklus II Keterangan Tes Awal Nilai terendah 60 Nilai tertinggi 90 Rata-rata nilai 76,25 Siswa belajar tuntas 87,5 Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II, siswa kelas V SDN Ngreco 05 sebanyak 16 siswa, 14 siswa atau 87,5 memperoleh nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 2 siswa atau 12,5 memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah 60 dan nilai tertinggi adalah 90, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 76,25. Dari tabel tersebut telah di dapat 8 0 siswa telah mendapat nilai ≥ 70.

B. Pembahaan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa pembelajaran Matematika dalam pokok bahasan sifat-sifat bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan penguasaan bangun datar siswa pada kelas V SDN Ngreco 05, baik nilai hasil belajar kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT BANGUN RUANG (MATEMATIKA) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 MALANGJIWAN TAHUN PELAJARAN 20092010

0 11 101

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 2 314

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan prestasi belajar matematika materi bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SDN Banjarnegoro III semester II tahun pelajaran 2011/2012.

0 1 131

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN BANJARNEGORO III SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

0 0 129