Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

commit to user 23 khususnya matematika untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan matematika dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan pengetahuan dasar matematika agar dapat berguna dan digunakan sebagai bekal belajar di tingkat lebih tinggi.

j. Fungsi Pembelajaran Matematika

Fungsi Matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan simbol dan bilangan serta mengembangkan ketajaman penilaian yang dapat memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari Asep Jihad, 2008:153. Menurut Cockroft yang dikutip Mulyono Abdurrahman 2003:253. Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : 1 selalu digunakan dalam segi kehidupan, 2 semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai, 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran, keruangan dan fungsi memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Berdasarkan uraian tersebut, bahwa fungsi pembelajaran matematika adalah mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan, menggunakan matematika dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, siswa diharapkan dapat berpikir cermat, kritis, efektif namun tetap logis.

2. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar kooperatif kontruktivis. Hal ini terlihat pada salah satu teori Vigotsky yaitu commit to user 24 penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran Vigotsky yakni bahwa fase mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul pada percakapan atau kerjasama antara individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi terserap dalam individu tersebut. Implikasi dari teori vigotsky dikehendakinya susunan kelas berbentuk kooperatif. Model Pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model pengajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk rnengembangkan keterampilan sosial siswa. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik, dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Dalam banyak kasus, norma budaya anak muda sebenarnya tidak menyukai siswa siswa yang ingin menonjol secara akademis. Robert Slavin dan pakar lain telah berusaha untuk mengubah norma ini rnelalui penggunaan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan belajar siswa secara bersama dalam suatu kelompok sehingga terjadi interaksi antar siswa dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slavin 2008 : 4 bahwa “Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana siswa akan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran”. Pengelompokan siswa didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu, kebanyakan melibatkan siswa yang berbeda-beda menurut kemampuan, jenis kelamin dan ras suku. Menurut Sugiyanto 2009: 37 “Pembelajaran kooperatif Cooperative Learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar”. commit to user 25 Johnson dalam Isjoni 2009:16 mengemukakan “cooperative learning is the instructional use of small groups that allows students to work together to maximize their own and each other as learning”. Pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu. Elin Rosalin 2008:111 berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran kooperatif cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam pembelajaran atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan belajar dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative Learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok. Menurut Lundgren dalam Isjoni 2009:46 keterampilan-keterampilan kooperatif antara lain : Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi: 1 menggunakan kesepakatan; 2 menghargai kontribusi; 3 mengambil giliran dan berbagi tugas; 4 berada dalam kelompok; 5 berada dalam tugas; 6 mendorong partisipasi; 7 mengundang orang lain untuk berbicara; 8 menyelesaikan tugas pada waktunya; dan 9 menghormati perbedaan individu. Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi: 1 menunjukkan penghargaan dan simpati; 2 mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima; 3 mendengarkan dengan aktif; 4 bertanya; 5 membuat ringkasan; 6 menafsirkan; 7 mengatur dan mengorganisir; 8 menerima, tanggung jawab; 9 mengurangi ketegangan. Keterampilan kooperatif tingkat mahir meliputi: 1 mengelaborasi; 2 memeriksa dengan cermat; 3 menanyakan kebenaran; 4 menetapkan tujuan; 5 berkompromi. Jadi model pembelajaran kooperatif mempunyai 3 komponen yaitu keterampilan yaitu keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir. Masing-masing dari keterampilan tersebut memiliki tahap-tahapan yang digunakan dalam pengajaran model kooperatif di kelas. commit to user 26

b. Elemen-elemen Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT BANGUN RUANG (MATEMATIKA) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 MALANGJIWAN TAHUN PELAJARAN 20092010

0 11 101

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 2 314

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan prestasi belajar matematika materi bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SDN Banjarnegoro III semester II tahun pelajaran 2011/2012.

0 1 131

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN BANJARNEGORO III SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

0 0 129