commit to user 29
antara kelompok
belajar kooperatif
dengan kelompok
belajar konvensionaltradisional, yaitu:
Tabel1 Perbedaan Kelompok Belajar Model Pembelajaran Kooperatif dan Kelompok
Belajar Model Pembelajaran Konvensional.
Kelompok belajar
model pembelajaran kooperatif
Kelompok belajar
model pembelajaran konvensional
1. Adanya saling ketergantungan
positif, saling membantu, dan saling memberikan motivasi
Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau
menggantungkan diri pada kelompok
2. Adanya akuntabilitas individual
yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok
Akuntabilitas individual
sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering
diborong oleh salah seorang anggota kelompok sedangkan yang lain hanya
pasif saja
3. Kelompok belajar heterogen, baik
dalam kemampuan akademis, jenis kelamin, ras, etnik dan sebagainya
Kelompok belajar biasanya heterogen
4. Pimpinan kelompok dipilih secara
demokratis atau bergilir agar setiap anggota
kelompok mendapat
pengalaman Pimpinan kelompok sering ditentukan
oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan
cara masing-masing
5. Keterampilan
sosial yang
diperlukan dalam kerja gotong royong
seperti kepemimpinan,
berkomunikasi, dan
mengelola konflik secara langsung
Keterampilan sosial
sering tidak
diajarkan secara langsung
6. Pada saat belajar kooperatif
berlangsung, guru terus melakukan pemantauan melalui observasi dan
melakukan intervensi jika terjadi masalah
dalam kerja
sama kelompok
Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering dilakukan guru pada
saat belajar
kelompok sedang
berlangsung
7. Penekanan tidak hanya pada
penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal
Penekanan sering
hanya pada
terselesainya tugas
f. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Metode pembelajaran STAD Student Team Achievement Division secara harfiah dapat diartikan sebagai Pembagian Pencapaian Tim Siswa. STAD
commit to user 30
adalah salah satu metode dari pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Slavin. Metode pembelajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang
berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator belajar dan betugas menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi
peserta didik, sedangkan peserta didik bekerja sama dalam kelompoknya dalam memecahkan masalah.
Slavin 1995:71 “STAD is one of the simplest of all cooperative learning
methods, and is a good model to begin with for teachers who are new to the cooperative approach”. Menurut Slavin STAD adalah metode pembelajaran yang
sederhana, model pendekatan ini juga sangat bagus digunakan untuk guru yang masih baru pemula.
Cucu Suhana 2009:44 berpendapat bahwa “STAD Student Teams Achievement Divisions merupakan model pembelajaran kooperatif dengan
menggunakan kelompok kecil”. Pengertian STAD yang lain adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif dengan sintaks : pengarahan, buat kelompok heterogen 4-5 orang, diskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolaboratif, sajian-presentasi
kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individu dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan
berikan reward. Elin Rosalin, 2008:118 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa STAD adalah
model pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama.
g. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Sugiyanto 2009:44 menyatakan bahwa, “para guru menggunakan metode STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada
siswa”. Dalam metode STAD terdapat beberapa langkah yaitu :
1 Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau
tim, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik,
maupun kemampuan tinggi, sedang, rendah.
commit to user 31
2 Tiap anggota tim menggunakan lemmbar kerja akademik dan
kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim.
3 Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu sekali
guru mengevaluasi untuk menguasai penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari.
4 Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap
bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang merai prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan.
Kadang-kadang beberapa atau semua tim memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu kriteria atau standar tertentu.
Sugiyanto, 2009:44-45
Slavin dalam Isjoni 2009:51, pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima tahapan utama sebagai berikut;
” 1 tahap penyajian materi, 2 tahap kegiatan kelompok, 3 tahap tes individual, 4 tahap perhitungan skor
perkembangan individu, 5 tahap pemberian penghargaan kelompok”. Tahap penyajian materi guru memulai dengan menyampaikan indikator
yang harus dicapai dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari. Kemudian siswa diberikan lembar tugas yang akan diselesaikan
bersama kelompoknya pada tahap kegiatan kelompok. setelah itu diadakan tes individu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar yang telah dicapai.
Tahap pemberian penghargaan kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai dengan
jumlah anggota kelompok. Menurut Ibrahim dalam Trianto 2007: 54, langkah-langkah model
pembelajaran kooperatif tipe STAD didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau fase. Adapun Fase
–fase dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD tersajikan dalam tabel 2 berikut ini:
commit to user 32
Tabel 2 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Fase Kegiatan Guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa Menyampaikan semua tujuan pelajaran
yangingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2 Menyajikanmenyampaikan informasi
Menyajikan informasi
kepada siswa
dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bacaan.
Fase 3 Mengorganisasikan
siswa dalam
kelompok-kelompok belajar Menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok
agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4 Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka. Fase5
Evaluasi Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah
diajarkanmasing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya. Fase 6
Memberikan penghargaan Mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Pada perhitungan skor perkembangan individu dalam tim dan ketentuan penghargaan dalam kelompok dapat dihitung dengan menggunakan tabel 3 dan
tabel 4 berikut:
commit to user 33
Tabel 3 Ketentuan Skor Perkembangan pada Evaluasi Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD
No Keterangan
Skor
1 lebih dari 10 poin di bawah skor dasar
5 poin 2
10 poin sampai 1 poin di bawah skor dasar 10 poin
3 Skor awal sampai 10 poin di atas skor dasar.
20 poin 4
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar. 30 poin
5 Nilai sempurna tidak berdasarkan skor awal.
40 poin Isjoni 2010 : 53
Tabel 4 Ketentuan Penghargaan Kelompok pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Skor rata-rata tim Penghargaan
Kelompok dengan skor rata-rata 15 poin Tim baik
Kelompok dengan skor rata-rata 20 poin Tim hebat
Kelompok dengan skor rata-rata 25 poin Tim super
Isjoni 2010 : 54
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan antara pendapat ahli yang satu dengan yang lain terdapat kesamaan bahwa Pembelajaran kooperatif tipe
STAD memiliki tahapanlangkah-langkah, yaitu : penyajian materi, dibentuk kerja kelompok, diadakan tes individu, penghitungan skor kelompok, dan pemberian
penghargaan kelompok. Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat dan menarik bagi
siswa, seperti halnya model pembelajaran koopertaif tipe STAD dapat memaksimalkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan penguasaan
materi bangun datar sehingga prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Selain itu, pemilihan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam
pembelajaran bangun datar karena STAD merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Sehingga metode ini cocok
commit to user 34
digunakan oleh guru yang baru pertama kali akan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
h. Kekurangan dan Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD