Deskripsi Siklus I Deskripsi Permasalahan Penelitian

commit to user 53 Untuk mengupayakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan maka peneliti dan guru kelas V mengadakan kerjasama untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Pada pelaksanaannya peneliti bertindak sebagai pengajar dan guru kelas V sebagai observer.

b. Deskripsi Siklus I

Deskripsi data tindakan siklus I terdiri dari paparan data perencanaan, data tindakan, data observasi dan data refleksi. 1 Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dilaksanakan sebagai awal untuk melakukan tindakan pada kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah persiapan peneliti dalam tahap perencanaan antara lain adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang kemudian didiskusikan dengan guru kelas V. Selain itu perlu disiapkan media, membuat lembar observasi afektif, psikomotorik siswa serta lembar observasi guru, dan bahan diskusi yang akan digunakan dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar. Pelaksanaan tindakan siklus I disepakati untuk dilaksanakan menjadi dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya 2x 35 menit yaitu pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2011 dan hari Selasa tanggal 15 Maret 2011. Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi bangun datar terutama dalam penguasaan sifat-sifat bangun datar matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Indikator :  Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang.  Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat.  Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang. commit to user 54  Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. 2 Pelaksanaan Tindakan Dalam siklus I ini dibagi menjadi dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan kedua membahas tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, adapun langkah- langkahnya sebagai berikut: a Pertemuan Pertama Dalam pelaksanaan tindakan dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, inti dan penutup. Kegiatan awal di sini adalah sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian apersepsi. Apersepsi yang dilakukan adalah siswa diajak menyanyikan lagu bangun datar yang diciptakan oleh guru peneliti. Setelah bernyanyi bersama-sama guru memberikan pertanyaan tentang macam-macam bangun datar. Siswa memberikan contoh benda bangun datar yang ada di dalam kelas. Sedangkan kegiatan intinya adalah menjelaskan materi mengenai sifat- sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang. Materi ditayangkan dengan LCD untuk memudahkan dan agar siswa menjadi lebih tertarik. Siswa melakukan demonstrasi dengan membuat bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang menggunakan kertas lipat berwarna yang disediakan oleh guru. Kemudian siswa mencari informasi tentang bangun datar dengan cara mengukur panjang sisi-sisinya dan mengukur besar sudutnya. Setelah penyampaian materi cukup, siswa dibentuk menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok anggotanya 4 orang. Kelompok dibuat secara heterogen, jadi setiap kelompok beranggotakan siswa perempuan dan laki-laki. Masing-masing kelompok membuat nama untuk kelompoknya sesuai dengan kesepakatan bersama. Mereka berkolaborasi untuk mengerjakan LKPD yang diberikan guru tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang. Guru membimbing commit to user 55 jalannya diskusi. Setelah selesai perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil diskusi yang telah dibahas. Guru memberikan umpan balik atau pemantapan terhadap materi yang telah dipelajari, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Kegiatan penutup adalah guru memberikan pesanmotivasi kepada siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk belajar tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat yang akan dibahas hari berikutnya. b Pertemuan Kedua Pertemuan kedua seperti yang telah direncanakan, materi matematika yang akan dibahas adalah sifat-sifat segitiga dan belah ketupat. Kegiatan awal guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari dengan melakukan tanya jawab. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti guru menjelaskan tentang sifat-sifat bangun datar. Siswa mencari informasi yang luas dengan melakukan pengukuran terhadap bangun datar segitiga dan belah ketupat. Setelah itu siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok yang telah disepakatikelompok yang sama seperti pada pertemuan pertama. Masing-masing kelompok menyelesaikan LKPD yang diberikan oleh guru. Guru membimbing jalannya diskusi. Kelompok membuat kesimpulan tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas oleh perwakilan masing-masing kelompok. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil diskusi. Guru memberikan umpan balikpemantapan materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan penutup, guru memberikan tessoal individu yang harus dikerjakan oleh masing-masing siswa. Guru menilai hasil tes individu lalu menghitung skor perkembangan individu berdasarkan nilai hasil evaluasi pra siklus. Penghitungan skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing skor perkembangan individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. Kemudian guru memberikan penghargaan kelompok. Pemberian commit to user 56 penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang kemudian dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat, dan kelompok super. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. 3 Observasi Dalam tahap observasi peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Division. Peneliti bersama guru mitra melakukan pengamatan sikap siswa dan psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, serta mengamati keterampilan guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1 Hasil Observasi Kegiatan Guru Dari data observasi dalam siklus I selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut : a Guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dengan baik. Menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. b Guru telah membuka pelajaran dengan baik, guru telah melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. c Guru telah menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. d Guru telah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. e Guru telah menguasai kelas dengan baik. f Guru masih kurang dalam melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. g Guru masih kurang dalam menghasilkan pesan yang menarik. h Guru masih kurang dalam menggunakan media secara efektif dan efisien. i Guru telah melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. j Guru masih kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. k Guru masih kurang dalam merespon positif partisipasi siswa. commit to user 57 l Guru masih kurang dalam memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar. m Guru belum menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa. n Guru telah melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa tetapi belum optimal. o Guru telah melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan dan belum optimal dalam melaksanakan tindak lanjut. Dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran tersebut didapat rata-rata nilai yaitu 82,5. 2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa a Observasi afektif siswa Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar afektif siswa sebagai berikut: 1. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru. 2. Sebagian siswa belum membantu teman dalam kelompok. 3. Siswa cukup menghargai teman dalam kegiatan diskusi. 4. Sebagian siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman. 5. Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapatidegagasan. Dari hasil observasi penilaian afektif siswa pada siklus I di dapat rata-rata nilai afektif siswa yaitu 70. b Obsevasi psikomotorik siswa Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar psikomotorik siswa sebagai berikut : 1. Siswa cukup terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan pembelajaran. 2. Siswa cukup terampil dalam menggunakan alat peraga dalam kegiatan diskusi. 3. Sebagian siswa telah melakukan diskusi dengan benar. 4. Sebagian siswa telah mencatat hasil diskusi dengan benar. 5. Sebagian besar siswa telah dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar sesuai dengan materi. commit to user 58 Dari hasil observasi penilaian psikomotorik siswa pada siklus I didapat rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 68,51. 4 Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh selama tindakan melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. a Pertemuan pertama Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus pertama pertemuan pertama, penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang dalam diskusi kelompok mulai meningkat, sehingga nilai diskusi kelompok pada pertemuan pertama menunjukkan nilai latihan diskusi kelompok yang cukup bagus. Nilai latihan diskusi kelompok ini dijadikan indikator dalam latihan individu pada pertemuan kedua. Berdasarkan data nilai yang diperoleh dalam diskusi kelompok dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 8 Perolehan Nilai Diskusi Kelompok Siklus I No Nama Kelompok Nomor absen anggota kelompok Nilai Kelompok 1. MATAHARI 9,13, 15, 16 75 2. MELATI 2, 8, 10,11 75 3. ANGGREK 1, 4,7,14 80 4. MAWAR 3, 5, 6, 12 75 1 Pertemuan kedua Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus pertama pertemuan kedua penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat, dapat dihitung skor kemajuan individu siswa siklus I seperti pada tabel 9 berikut : commit to user 59 Tabel 9 Daftar Skor Kemajuan Individu Siswa pada Siklus I No. Pra Siklus Siklus I Skor Kemajuan Individu 1. 50 75 25 2. 50 65 15 3. 50 70 20 4. 65 90 25 5. 65 90 25 6. 40 55 15 7. 55 80 25 8. 50 65 15 9. 40 50 10 10. 40 55 15 11. 60 75 15 12. 65 85 20 13. 40 60 20 14. 65 90 25 15. 60 80 20 16. 40 50 10 Hasil perolehan nilai kelompok dari pertemuan pertama dan kedua, maka dapat dihitung skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah anggota kelompok. Sehingga dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 10 Skor Kelompok pada Siklus I No. Nama Kelompok Skor Kelompok Penghargaan Kelompok 1. MATAHARI 16 Tim Baik 2. MELATI 15 Tim Baik 3. ANGGREK 23 Tim Hebat 4. MAWAR 25 Tim Super Dari hasil penelitian pada siklus I, maka peneliti mengulas masih ada 5 siswa yang belum mencapai KKM. Maka peneliti melanjutkan siklus ke II untuk materi sifat-sifat bangun datar dengan menindak lanjuti siklus I. Hasil refleksi nilai siswa dapat dilihat pada tabel 11 : commit to user 60 Tabel 11 Frekuensi Nilai pada Siklus I No Nilai Frekuensi Persentase 1. 31-40 2. 41-50 2 12,5 3. 51-60 3 18,75 4. 61-70 3 18,75 5. 71-80 4 25 6. 81-90 4 25 JUMLAH 16 100 Berdasarkan data hasil tes siklus I pada lampiran dapat disimpulkan hasil tes awal seperti pada tabel 12 berikut : Tabel 12 Hasil Tes Siklus I Keterangan Tes Awal Nilai terendah 50 Nilai tertinggi 90 Rata-rata nilai 70,93 Siswa belajar tuntas 68,75 Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I, siswa kelas V SDN Ngreco 05 sebanyak 16 siswa, 11 siswa atau 68,75 memperoleh nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 5 siswa atau 31,25 memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah 50 dan nilai tertinggi adalah 90, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 70,93. Dalam penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan kekurangan-kekurangan, antara lain: a Bagi Guru : 1. Guru belum optimal dalam menguasai kelas. 2. Guru masih kurang dalam merespon positif partisipasi siswa. 3. Guru belum melaksanakan alokasi waktu KBM dengan baik. 4. Guru masih kurang dalam menghasilkan pesan yang menarik dalam pembelajaran. commit to user 61 5. Guru belum menggunakan media secara efektif dan efisien. 6. Guru masih kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. 7. Guru masih kurang optimal dalam memfasilitasi terjadinya interaksi antara guru dan sumber belajar. 8. Guru belum optimal melibatkan siswa dalam menyusun rangkuman pelajaran. b Bagi Siswa : 1. Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapatidegagasan. 2. Siswa masih kurang menghargai teman dalam diskusi kelompok. 3. Siswa masih kurang dalam menyimpulkan hasil diskusi dengan benar dan sesuai dengan materi. 4. Belum terciptanya kerja sama dalam kelompok secara optimal.

c. Deskripsi Siklus II

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT BANGUN RUANG (MATEMATIKA) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 MALANGJIWAN TAHUN PELAJARAN 20092010

0 11 101

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 2 314

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan prestasi belajar matematika materi bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SDN Banjarnegoro III semester II tahun pelajaran 2011/2012.

0 1 131

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN BANJARNEGORO III SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

0 0 129