commit to user 27
melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk menccapai tujuan bersama”.
Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang
akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. Model pembelajaran kooperatif sendiri dikembangkan untuk mencapai
beberapa tujuan pembelajaran yang dirangkum Ibrahim dalam Isjoni 2009:27 adalah:
1 Hasil belajar akademik.
2 Penerimaan terhadap perbedaan individu.
3 Pengembangan keterampilan sosial.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dalam penerapan model kooperatif adalah agar peserta didik memperoleh pengetahuan dari sesama
temannya dengan pendapat masing-masing siswa dalam kelompok.
d. Model-Model Pembelajaran Kooperatif
Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang diterapkan Sugiyanto, 2009:44 model tersebut adalah:
1 Student Team Achievement Division STAD
STAD adalah salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran. Menurut Sugiyanto 2008:42 STAD merupakan metode yang paling sederhana dan paling langsung dari
pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini digunakan untuk mengajarkan materi informasi akademik baru kepada siswa baik melalui penyajian verbal
maupun tertulis. Pada proses pembelajarannya, model kooperatif tipe STAD melalui lima
langkah yaitu: a penyajian materi b kegiatan kelompok c tes individual d perhitungan skor perkembangan individu e pemberian penghargaan kelompok
Slavin dalam Isjoni, 2009: 51.
commit to user 28
2 Jigsaw
Jigsaw merupakan teknik pembelajaran yang memungkinkan guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa dalam
mengaktifkan skemata agar pembelajaran menjadi lebih bermakna. Model jigsaw dapat digunakan secara efektif di tiap siswa yang
memungkinkan siswa mendapatkan keterampilan akademis dari pemahaman, membaca maupunketerampilan kelompok untuk belajar bersama.
3 Group Investigation GI
Pada model ini siswa dibagi dalam kelompok yang dibentuk berdasarkan pada perkawanan atau berdasarkan keterkaitan sebuah materi. Metode GI
menuntut siswa untuk dapat memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun keterampilan proses memiliki kelompok group process
skills. Pelaksanaan pembelajarannya yakni: siswa memilih subtopik yang akan
dipelajari dan topik biasanya ditentukan oleh guru, selanjutnya siswa dan guru merencanakan tujuan, langkah-langkah belajar dan materi yang dipilih. Kemudian
siswa belajar dengan berbagai sumber, setelah pembelajaran selesai siswa menganalisis, menyimpulkan, dan membuat kesimpulan untuk mempresentasikan
hasil belajar mereka di depan kelas. 4
Metode Struktural Meskipun memiliki kesamaan dengan metode lainnya, metode struktural
menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Struktur-struktur Kagan ini menghendaki agar siswa
bekerja sama saling bergantung dalam kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Beberapa teknik dari metode struktural antara lain : mencari
pasangan, bertukar pasangan, berkirim soal.
e. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Model