Perencanaan tindak Lanjut Siklus I

commit to user 44 berasal dari guru, siswa, bahan ajar, interaksi pembelajaran, hasil belajar, media dan sebagainya.

2. Perencanaan Tindakan

Perencanaan-perencanaan yang perlu dipersiapkan untuk tindakan perbaikan adalah: 1 Menyusun skenario pembelajaran. Dalam skenario pembelajaran berisikan langkah-langkah yang dilakukan guru, bentuk-bentuk yang dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah direncanakan; 2 Mempersiapkan fasilitas-fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan; 3 Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai proses dari hasil tindakan perbaikan.

3. Pelaksanaan Tindakan

Setelah direncanakan dengan baik, tindakan perbaikan dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan, tindakan perbaikan tersebut disertai dengan observasi.

4. Observasi

Pada observasi ini, dilakukan perekaman mengenai segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan dengan menggunakan blangko pengamatan lembar observasi.

5. Analisis dan Refleksi

Pada tahap analisis data yang dilakukan adalah menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstrasikan, mengorganisasikan data secara sistematik dan rasional. Hasil analisis kemudian direfleksi, yakni dikaji apa yang telah danatau tidak terjadi. Apa yang telah dihasilkan atau dituntaskan oleh tindakan perbaikan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah lanjut dalam rangka mencapai tujuan penelitian tindakan kelas, apakah penelitian ini akan dilanjutkan atau di hentikan.

6. Perencanaan tindak Lanjut

Masalah yang diteliti diperkirakan belum tuntas hanya dengan satu siklus, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan perbaikan pada siklus II dirancang berdasarkan pada hasil analisis dan refleksi dari observasi pada siklus I. Dengan prosedur yang sama, penelitian tindakan commit to user 45 kelas dilanjutkan pada siklus berikutnya apabila masalah yang diteliti belum tuntas pada siklus II. Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar bagan 3 di bawah ini : Siklus I Siklus II Gambar bagan 3. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur rencana tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Rencana Tindakan Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Juga menyiapkan alat dan media pembelajaran serta Penyusunan alat-alat evaluasi tindakan berupa: soal, instrumen observasi proses pembelajaran afektif dan psikomotorik siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian. Tindakan yang ditempuh adalah belajar kelompok dengan metode STAD untuk menyelesaikan beberapa soal yang berhubungan dengan bangun datar. Masalah Rencana I Tindakan I Refleksi I Observasi I Rencana II Refleksi II Tindakan II Observasi II Masalah terselesaikan commit to user 46 c. Observasi Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Guru mencatat kegiatan belajar anak didiknya dalam mengerjakan soal tugas kelompok maupun kuis secara individu . d. Refleksi Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Evaluasi atau penilaian untuk menilai hasil atau dampak pembelajaran kooperatif yang akan dilaksanakan pada akhir silklus I. Sasaran dari evaluasi ini adalah 80 peserta didik dapat mencapai KKM 64 dalam pengerjaan soal yang berhubungan dengan bangun datar. Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa sasaran belum tercapai, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II.

2. Siklus II

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT BANGUN RUANG (MATEMATIKA) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 MALANGJIWAN TAHUN PELAJARAN 20092010

0 11 101

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 5

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V B SD Negeri Tlacap melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 2 314

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Ungaran 1 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 7 402

Peningkatan prestasi belajar matematika materi bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SDN Banjarnegoro III semester II tahun pelajaran 2011/2012.

0 1 131

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN BANJARNEGORO III SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

0 0 129