commit to user 71
c. Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar
52,18; siklus I 70,93; dan pada siklus II 76,25. d.
Untuk siswa tuntas belajar nilai ketuntasan 64 pada tes awal 25, tes siklus I 68,75 setelah dilakukan refleksi terdapat 5 siswa yang tidak tuntas nilai
ulangan dibawah 64, namun secara keseluruhan sudah meningkat hasil belajarnya bila dilihat dari prosentase ketuntasan siswa, dan pada tes siklus II
hanya 2 siswa atau 12,5 siswa yang belum tuntas. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa penguasaan bangun
datar siswa kelas V meningkat, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil tersebut telah memenuhi indikator kinerja yang telah di tetapkan. Pada siklus I
68,75 siswa telah mendapat nilai ≥ 64 dan pada siklus II 87,5 siswa telah
mendapat nilai ≥ 70. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran Matematika materi sifat-sifat bangun
datar dapat meningkatkan penguasaan bangun datar siswa kelas V SDN Ngreco 05.
3. Hambatan-hambatan yang ditemui Peneliti
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menemui beberapa hambatan yaitu :
a. Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda. Dalam pelaksanaan diskusi
kelompok STAD, siswa masih kurang berkolaborasi dan berinteraksi dengan teman dalam kelompok. Sehingga dalam hal ini membutuhkan keterampilan
guru untuk memacu siswa untuk saling berinteraksi dan kerja sama dengan temannya. Dan adanya siswa yang tidak menghargai pendapat dari teman
dalam kegiatan diskusi. Guru sulit dalam mengendalikan siswamenguasai kelas sehingga
suasana kelas nampak ramai. Karena biasanya ketika siswa melaksanakan diskusi, masih banyak siswa yang berbicara hal lain dengan temannya. Karena siswa
menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam mengatasi hal tersebut. Misalnya, dengan mendekati dan mengawasi siswa yang
ramai serta membimbingnya dalam kegiatan diskusi agar siswa lebih fokus dalam kegiatan diskusi.
commit to user 72
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan model kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SDN Ngreco 05 tahun ajaran 20102011, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut : 1.
Penguasaan bangun datar siswa kelas V dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkat baik dilihat dari aspek
kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awalpra siklus sebesar 52,18, siklus
I 70,93; dan pada siklus II naik menjadi 76,25. Untuk siswa tuntas belajar nilai ketuntasan 64 pada tes awalpra siklus 25 atau 4 siswa tuntas belajar,
tes siklus I 68,75 atau sebanyak 11 siswa dan pada tes siklus II 87,5 atau 14 siswa yang tuntas belajar. Perkembangan rata-rata nilai afektif siswa dari
pra tindakan hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai afektif siswa pada pra tindakan sebesar 50, pada siklus I 70 dan pada siklus II
83,12. Perkembangan rata-rata nilai psikomotorik siswa dari pra tindakan hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai psikomotorik
siswa pada pra tindakan 50,80, pada siklus I 68,51 dan pada siklus II 83,72. 2.
Peneliti menemukan hambatan-hambatan yang ditemui ketika melakukan penelitian, yaitu: pertama, setiap siswa memiliki karakter yang berbeda.
Pelaksanaan diskusi kelompok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa masih kurang berkolaborasi dan berinteraksi
dengan teman dalam kelompok, sehingga dalam hal ini membutuhkan keterampilan guru untuk memacu siswa untuk saling berinteraksi dan kerja
sama dengan temannya. Adanya siswa yang tidak menghargai pendapat dari teman dalam kegiatan diskusi. Kedua, guru sulit dalam mengendalikan
siswamenguasai kelas sehingga suasana kelas nampak ramai. Siswa yang melakukan diskusi biasanya masih banyak siswa yang berbicara hal lain
dengan temannya. Siswa menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu