113
“..kan sunyi di situ, jadi saya duduk di sanala sama kawan-kawan, sambil ngelihatin orang-orang yang lihat-lihat kesini, nanti saya
tanya, mau beli tiket?....ya kalo distasiun medan mungkin gak bisa gini la, tapi karena disini gak pala rame jadi bisa”Colena,
November 2013
Melalui apa yang dikatakan oleh Colena, dapat diketahui bahwa tidak terjadi keseragaman hukum antara setiap stasiun yang ada. Selain itu juga pengaruh
pengawasan kepala stasiun yang lemah menjadikan pegawai yang ada memberlakukan aturan yang dibuatnya sendiri dan dianggap dapat memudahkan
dirinya dalam bertugas.
5.1.2 Pegawai Pengelolahan Aset Tanah
Tidak hanya pegawai loket yang memiliki cara berhukumnya sendiri, namun pegawai pengelolahan aset tanah ini juga memiliki cara berhukumnya
sendiri. Sama seperti pegawai sebelumnya pegawai yang satu ini juga tidak taat dalam hal penggunaan pakaian seragam dan jam kerja. Ia bernama Joko dan
bertugas di Stasiun Binjai. Joko mengaku bahwa ia bekerja di sini karena paman Joko dahulu adalah kepala pengelola aset milik kereta api di stasiun Binjai ini.
Sehingga ia masuk menjadi pegawai kereta api melalui pamannya. Sekali lagi dapat kita lihat bahwa hubungan kerabat menjadi pemicu utama dalam pelegalan
tindakan yang sebenarnya bertentangan dalam aturan formal. Yang mana seharusnya Joko menjadi pegawai kereta api melalui hasil seleksi tetapi
kenyataanya tidak sepeti itu ia menjadi pegawai kereta api dengan bantuan campur tangan dari pamannya yang sebelumnya telah memiliki kedudukan
sebagai kepala pengelolah aset di stasiun Binjai.
Universitas Sumatera Utara
114
Pihak kereta api telah mengeluarkan seragam baru bagi semua pegawainya namun bagi pegawai yang satu ini hal itu tidak berlaku. Pasalnya ia masih saja
sering menggunakan seragam lama milik kereta api. Disamping itu juga pegawai ini lebih sering menggunakan celana jeans berwarna gelap yang sama sekali
bukan bagian dari seragam PT.KA. “…kan kita orang lapangan dek masak harus pakek baju putih, ya
kotorlah cepat, tapi kalo datang pengawas ya wajib la pake seragam. Inikan karna gak ada pengawas”Joko, November 2013
Joko berdalih bahwa kalau ia memakai seragam yang baru tersebut maka
akan cepat kotor, pasalnya seragam baru yang ditetapkan adalah berwarna putih dan seragam tersebut wajib dipakai saat pengawas datang ke tempat mereka
bertugas. Karena saat pengawas datang semua pegawai kereta api wajib berpakaian seragam dengan rapi dan bersih.
Selain itu juga Joko mengakui bahwa dirinya hanya mengisi absen pegawai 2 minggu sekali. Padahal absen pegawai seyogiannya haruslah diisi
setiap hari. Dan mengenai jam kerja Joko mengatakan dapat pulang kapan saja jika pekerjaannya sudah selesai dan tentunya jika tidak ada pengawas. Hal ini
seharusnya tidak diizinkan mengingat bahwa ada jam kerja pegawai yang telah ditetapkan oleh kereta api. Ada atau tidaknya pengawas seharusnya peraturan
harus tetap ditaati. Bahkan nametag miliknya saja bisa ia tukar-tukar sesuai dengan yang ia inginkan.
Universitas Sumatera Utara
115
Gambar 24: Name tag milik pegawai Aset Pertanahan
Melalui tindakan yang dilakukan oleh Joko maka dapat dilihat bahwa pegawai yang satu ini hanya taat pada aturan jika pengawas sedang datang. Tetapi
jika tidak maka aturan sama sekali tak berlaku baginya dan yang diberlakukannya adalah aturannya sendiri. Ia berani berbuat seperti ini karena telah mengenai
dengan baik kepala pengelolah aset tempatnya ditugaskan. Kepala pengelolah aset tersebut juga tidak begitu mempermasalahkan tindakan yang dilakukan oleh Joko.
Pengawasan yang kurang menjadikan pegawai kereta api membuat aturan sendiri yang dinilai lebih ringan dan tidak mempersulit pegawai tersebut dalam
bekerja. Tidak berhenti sampai disitu, Joko juga membuat aturannya sendiri dalam hal mencari uang masuk yang biasa disebutnya dengan “mail” yang artunya
adalah main ilmu. Joko sebagai pegawai pengelolah aset bertugas turun langsung ke lapangan untu memetakan lahan yang akan disewa. Namun menurut
pengakuannya, pihak kantor pengelolah aset tidak akan mengeluarkan uang jalan transport bagi para pegawainya untuk melakukan survei lokasi maka dari itulah ia
memiliki cara tersendiri dalam memperoleh uang transport tersebut.
Universitas Sumatera Utara
116
“..transport gak ada dari kantor, kelapangan itu gak ada dapat uang beli minyak, nah apa mau kita uang pribadi kita untuk ngurusi
surat tanah orang itu?. Kan enggak kan?...ya mau kek mana lagi mail lah. Pande-pande kitala kek mana supaya bisa dapat uang
jalan kita…ya kalo tau orang itu pasti marah dia, cumaknya kayak mana lagi, orang itu pulak yang ngajari kita maling”Joko,
November 2013
Dari pengakuan Joko tersebut terlihat jelas bahwa apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan menjadi legal untuk dilakukan. Ia mempunyai caranya sendiri
untuk memperoleh uang transport tersebut. Meskipun ada Badan Pemeriksa Kas Daerah BPKD yang melakukan pemeriksaan pada kereta api namun tetap saja
“mail” tersebut tetap tumbuh hingga saat ini.
5.1.3 Kondektur