Prosedur Penyewaan Aset Hukum Sewa Menyewa

63 berbeda tergantung pada luas lahan dan PBB daerah tersebut. Setiap penyewa akan diberikan surat perjanjian kontrak sewa tanahbangunan yang diberikan oleh pihak kereta api sebagai pegangan bilamana diperlukan. Dengan adanya surat perjanjian tersebut maka penyewa mendapat haknya untuk mengelolah tanahbangunan yang disewa.

3.1.1 Prosedur Penyewaan Aset

Dalam hal melakukan sewa-menyewa aset, kereta api yang berposisi sebagai pemilik aset dan pihak penyewa haruslah mengikuti prosedur penyewaan yang telah ditetapkan. Prosedur penyewaan tersebut seyogiannya dibuat oleh pihak kereta api guna menentukan harga sewa yang ditetapkan dengan melihat sisi pemanfaatan lahan yang akan disewa dan dapat dilihat sebagai berikut:  Prosedur Sewa 1. Mengajukan permohonan sewa ke manager komersial daerah operasi terdekat 2. Menunjukkan SPPT PBB terbaru 3. Melakukan pertemuan untuk : a. Pembahasan rencana sewa-menyewa, b. Penentuan tarif c. Kesepakatan kerjasama. 4. Peninjauan lokasi bersama, Proses kontrak 5. Penandatanganan kontrak kerjasama Universitas Sumatera Utara 64  Syarat Umum Pengajuan Persewaan 1. Surat Permohonan Kerjasama 2. Fotokopi Akta Pendirian Usaha Badan Usaha 3. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP Badan Usaha 4. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP Badan Usaha 5. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP Badan Usaha 6. Struktur Organisasi dan Perusahaan Badan Usaha 7. Fotokopi KTP Pimpinan Perusahaan Delegasi 8. Proposal Pengembangan Konsep Pengembangan Syarat diatas berlaku jika ingin menyewa suatu tanahbangunan sebagai tempat usaha.  Syarat Khusus Pengajuan Persewaan 1. Persewaan lahan untuk jaringan pipa a Surat ijin Dirjen KA 2. Persewaan Lahan untuk Tower a Ijin Transmisi dari Menkominfo 39 Dalam hal melakukan pembayaran sewa aset dapat dilakukan melalui transfer rekening bank atau secara tunai. Namun ini juga dilihat dari besarnya biaya sewa tersebut. Biasanya jika biaya sewa masih dalam nominal jutaan maka masih dapat dilakukan secara tunai dan apabila nominal tersebut tergolong puluhan bahkan ratusan juta maka ada baiknya dilakukan pembayaran melalui transfer rekening bank. 39 Prosedur penyewaan aset, terdapat pada http:aset.kereta-api.co.idprosedur diakses 10 november 2013 Universitas Sumatera Utara 65

3.1.2 Hukum Sewa Menyewa

Aset milik kereta api dapat dimanfaatkan oleh pihak lain dengan cara disewa dan diikat berdasarkan perjanjian yang disebut sebagai kontrak sewa menyewa. Perjanjian sewa-menyewa juga diatur dalam Undang- Undang yakni dalam Bab Ketujuh Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1548 KUH Perdata yang berbunyi: “Sewa menyewa adalah salah satu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikat dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya menikmati dari sesuatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran sesuatu harga yang oleh pihak tersebut disanggupi pembayarannya” Dari pasal diatas dapat dilihat bahwa pada perjanjian sewa menyewa juga menimbulkan hak dan kewajiban para pihak yang mana pihak yang satu menyerahkan asetnya untuk dinikmati oleh pihak kedua dan kemudian pihak kedua memiliki kewajiban untuk membayar harga sewa untuk dapat menggunakan aset yang disewanya. Namun apa yang terjadi di ranah sewa menyewa aset perkeretaapian menjelaskan bahwa tidak selamanya apa yang diatur oleh undang-undang berjalan dengan semestinya di lapangan. Perjanjian sewa menyewa terkadang tidak berlaku, banyak pihak yang menggunakan aset kereta api tanpa harus menyewanya. Ada pula yang menggunakan aset kereta api tanpa menghiraukan jangka waktu masa kontrak dan ada juga yang menggunakan aset kereta api tanpa memperhitungkan keselamatan. Universitas Sumatera Utara 66

3.2 Hukum di Aset Pertanahan