39
Tabel 2.1 Lintasan dan Panjang Rel Kereta Api Deli tahun 1883-1940 Lintas rel
Panjang Km SK
Peresmian
Medan – Labuhan 16.743
No. 17, tgl 23 Jan1883 25 Juli 1886
Medan – Binjai 20.888
No. 17, tgl 23 Jan 1883 01 Mei 1887
Medan – Deli Tua 11.249
No. 17, tgl 23 Jan 1883 04 Sep 1887
Labuhan – Belawan 6.162
No. 17, tgl 23 Jan 1883 16 Feb 1888
Medan – Serdang 20.122
No. 09, tgl 28 Apr 1988 01 Jul 1889
Serdang – Perbaungan 17.668
No. 09, tgl 28 Apr 1988 07 Feb 1890
Binjai – Selesai 10.576
No. 01, tgl 20 Jun1889 19 Des 1890
Kp. Baru – Arnhemia 14.872
No. 62, tgl 26 Jun 1906 01 Okt 1907
Pakam – Bangun Purba 27.936
No. 25, tgl 13 Jul 1901 10 Apr 1904
Selesai – Kuala 9.943
No. 33, tgl 11 Aug1901 05 Nov 1902
Bamban – Perbaungan 30.350
No. 02, tgl 12 Feb 1900 11 Apr 1902
Bamban – Rantau Laban 10.680
No. 24, tgl 20 Sep 1901 02 Mar 1903
Stabat – Rantau Laban 22.428
No. 01, tgl 13 Jul 1900 20 Juni 1903
Stabat – Binjai 24.036
No. 01, tgl 13 Jul 1900 01 Aug 1904
Tanjung Pura – Brandan 19.505
No. 01, tgl 13 Jul 1900 15 Des 1904
Deli Tua – P. Batu 3.035
No. 28, tgl 10 Jun 1915 01 Des 1915
Brandan – Besitang 14.990
No. 56, tgl 26 Okt 1917 29 Des 1919
Besitang – P. Susu 9.510
No. 56, tgl 26 Okt 1917 01 Des 1921
Tebing – Siantar 48.464
No. 02, tgl 25 Aug1914 05 Mei 1916
Rt. Laban – Tj. Balai 95.602
No. 14, tgl 19 Sep 1912 06 Aug 1915
Tj. Balai – Tlk. Nibung 4.592
No. 14, tgl 19 Sep 1912 01 Feb 1918
Kisaran – Membang Muda 57.111
No. 06, tgl 13 Des 1926 19 Aug 1937
Membang Muda – Milano 44.199
No. 07, tgl 24 Okt 1928 19 Aug 1837
Milano – Rt. Prapat 12.562
No. 07, tgl 24 Okt 1928 19 Aug 1937
Total Panjang Rel 553.223
Sumber: Deli Spoorweg Maatschappij
21
2.2.1 Peralian Sumatra Timur Menjadi Sumatera Utara
Pada awalnya Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement Van Sumatera dan dipimpin oleh seorang Gubernur yang
berkedudukan di Medan. Sumatera Utara terdiri dari daerah-daerah administratif yang dinamakan keresidenan
22
. pada Sidang 1 Komite Nasional daerah KND Provinsi Sumatera diputuskan untuk dibagi menjadi 3 sub Provinsi yaitu sub
Provinsi Sumatera Utara terdiri dari Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur dan Keresidenan tapanuli, sub Provinsi Sumatera Tengah dan sub Provinsi
21
Deli Spoorweg Maatschappij: Kontribusi Perkebunan Deli Dalam Pengembangan Transportasi di Sumatera Utara oleh Erond L.Damanik, M.Si yang terdapat pada
http:Pussisunimed.wordpress.com20100128deli-spoorweg-maatschapappij-kontribusi- perkebunan-deli-dalam-pengembangan-transportasi-di-sumatra-utara diakses 20 November 2013
22
Keresidenan adalah sebuah pembagian administratif dalam sebuah Provinsi pada masa Hindia Belanda di Indonesia waktu itu, keresidenan biasanya terdiri dari beberapa kabupaten.
Universitas Sumatera Utara
40
Sumatera Selatan. Melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1948 tanggal 15 April 1948, pemerintah menetapkan Sumatera menjadi 3 Provinsi yang masing-
masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yakni Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan. Pada tanggal 15 tersebut juga
ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Utara. Pada Awal tahun 1949 diadakan reorganisasi pemerintah di Sumatera.
Dengan keputusan pemerintah Darurat RI tanggal 17 Mei 1949 Nomor 22PemPDRI jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan. Selanjutnya, dengan
ketetapan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Desember 1949 dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli Sumatera Timur yang kemudian dengan Peratutan
Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan ini dicabut dan kembali dibentuk Provinsi Sumatera Utara.
Tanggal 7 Desember 1956 diundangkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Provinsi Aceh dan perubahan peraturan
pembentukan Provinsi Sumatera Utara yang intinya Provinsi Sumatera Utara wilayahnya dikurangi dengan bagian-bagian yang terbentuk sebagai Daerah
Otonomi Provinsi Aceh
23
.
23
Sejarah Provinsi Sumatera Utara terdapat pada www.kemendagri.go.idpagesprofil- daerahprovinsidetail12sumatera-utarasejarah diakses 10 desember 2013
Universitas Sumatera Utara
41
2.2.2 Pengaruh Kondisi Geografis Terhadap Perkebunan di Sumatera Utara