Prosedur Administrasi Variabel X

mengikuti prosedur permohonan pembuatan paspor. Selain itu karena cukup tinggi dan tingginya tingkat pendidikan responden SMA sebanyak 14 responden 46,6, dan responden tingkat pendidikan SD-SMP sebanyak 3 orang 10 dapat membuat proses pengurusan menjadi lebih lama karena sulit untuk dapat langsung memahami.

4.2. Prosedur Administrasi Variabel X

Untuk mengukur prosedur administrasi variabel x digunakan 10 sepuluh pertanyaan yang diperoleh melalui indikator-indikator yang telah ditentukan. Pada setiap pertanyaan diberi 5 alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu dari kelima alternatif jawaban tersebut. Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang telah disebarkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 6 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pembagian Tugas Pegawai Dalam Memberikan Pelayanan Pembuatan Paspor No Kategori Frekwensi Persentase 1 Sangat Jelas 1 3,33 2 Jelas 19 63,33 3 Cukup Jelas 8 26,67 4 Kurang Jelas 2 6,67 5 Tidak Jelas - - Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Berdasarkan data pada tabel di atas yang menunjukkan mayoritas 19 responden yang mengurus paspor 63,3 menyatakan bahwa pembagian tugas pegawai dalam pelayanan pembuatan paspor sudah jelas, hanya 1 responden 3,3 yang menyatakan sangat jelas. Hal ini karena masing-masing pegawai Universitas Sumatera Utara sudah bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Selain itu masyarakat yang mengurus paspor yang menyatakan cukup jelas 8 responden 26,6 dan 2 responden 6,6 yang menyatakan pembagian tugas kurang jelas, karena urutan tiap tahapan yang panjang dan lama sehingga membuat masyarakat beranggapan bahwa pembagian tugas dalam pengurusan pembuatan paspor kurang jelas. Tabel 7 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kejelasan Syarat-Syarat Dalam Pelaksanaan Pembuatan Paspor No Kategori Frekwensi Persentase 1 Sangat Jelas - - 2 Jelas 19 63,33 3 Cukup Jelas 11 36,67 4 Kurang Jelas - - 5 Tidak Jelas - - Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Dari tabel diatas yang menunjukkan paling banyak 19 responden 63,3 menyatakan bahwa syarat-syarat dalam pembuatan paspor sudah jelas Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis di lapangan, dapat dilihat bahwa di Kantor Imigrasi Kelas II Pematang Siantar terdapat papan informasi mengenai persyaratan dalam melakukan permohonan pembuatan paspor. Selain itu 11 responden 36,6 menyatakan cukup jelas, hasil wawancara dengan masyarakat yang melakukan pengurusan paspor, karena adanya persyaratan tamabahan selain yang ada di papan informasi sehingga membuat masyarakat menjadi kurang jelas. Universitas Sumatera Utara Tabel 8 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kejelasan Urutan Tiap Tahapan Dalam Pembuatan Paspor No Kategori Frekwensi Persentase 1 Sangat Jelas 5 16,67 2 Jelas 7 23,33 3 Cukup Jelas 17 56,67 4 Kurang Jelas 1 3,33 5 Tidak Jelas - - Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data pada tabel di atas ada 7 responden 23,3 yang menyatakan jelas, dan 5 responden 16,6 menyatakan sangat jelas, hal ini karena sudah adanya papan informasi yang menjelaskan urutan tiap thapan dalam pengurusan paspor. Akan tetapi mayoritas 17 responden 56,6 menyatakan urutan tiap tahapan pembuatan paspor cukup jelas, dan 1 responden 3,3 menyatakan urutan tiap tahapan dalam pembuatan paspor kurang jelas, karena panjangnya urutan tiap tahapan pembuatan paspor dan tidak adanya diberikan nomor antrian. Tabel 9 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ketepatan Waktu Dalam Pembuatan Paspor Sesuai Dengan Peraturan No Kategori Frekwensi Persentase 1 Selalu Tepat Waktu 9 30 2 Sering Tepat Waktu 18 60 3 Kadang-Kadang Tepat Waktu 3 10 4 Jarang Tepat Waktu - - 5 Tidak Pernah Tepat Waktu - - Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data pada tabel di atas paling banyak yang menyatakan bahwa pembuatan paspor sering tepat waktu sebanyak 18 responden 60, kemudian 9 responden 30 menyatakan pembuatan paspor selalu tepat waktu, sesuai dengan Universitas Sumatera Utara hasil wawancara dengan salah satu petugas hal ini terjadi karena tidak begitu besarnya volume kerja di Kantor Imigrasi Kelas II Pematang Siantar sehingga pelayanan pembuatan paspor menjadi tepat waktu. Sementara masih ada 3 orang responden 10 yang menyatakan pembuatan paspor kadang-kadang tepat waktu, berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat, karena adanya persyaratan tambahan yang harus dilengkapi terlebih dahulu sehingga menjadi lebih lama. Dan juga disebabkan adanya proses pemeriksaan cekal dengan menggunakan jaringan internet yang menghubungkan antara Kantor Imigrasi Kelas II Pematang Siantar dengan Pusat Data Keimigrasian yang mana waktunya tidak dapat dipastikan. Tabel 10 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Cepat Tidaknya Waktu Penyelesaian Pembuatan Paspor Yang Dilakukan Dengan Jasa Perantara No Kategori Frekwensi Persentase 1 Sangat Cepat 9 30 2 Cepat 21 70 3 Cukup Cepat - - 4 Kadang-kadang Cepat - - 5 Tidak Pernah Cepat - - Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data pada tabel di atas menunjukkan mayoritas 21 masyarakat yang melakukan pengurusan paspor 70 menyatakan sangat cepat, kemudian sebanyak 9 responden 30 menyatakan cepat apabila pengurusan paspor dilakukan dengan menggunakan jasa perantara yaitu pegawai Kantor Imigrasi Kelas II Pematang Siantar. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang melakukan pengurusan paspor hal ini karena pemohon tidak perlu bolak-balik Kantor Imigrasi dan diberi kemudahan seperti tidak harus mengikuti urutan Universitas Sumatera Utara antrian tetapi pemohon harus membayar lebih mahal dari pada pemohon yang mengikuti prosedur yang semestinya. Tabel 11 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelayanan Paspor Yang Cepat Dan Tidak Berbelit-Belit No Kategori Frekwensi Persentase 1 Selalu 2 6,67 2 Sering 17 56,66 3 Kadang-Kadang 11 36,67 4 Jarang - - 5 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan mayoritas 17 responden 56,6 menyatakan bahwa pelayanan paspor sering cepat dan tidak berbelit-belit, kemudian 2 responden 6,6 menyatakan pelayanan paspor selalu cepat. Hasil wawancara dengan masyarakat hal ini terjadi karena urutan tiap tahapan pembuatan paspor sudah jelas. Sedangkan 11 orang responden 36,6 menyatakan pelayanan paspor kadang-kadang cepat, berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai hal ini karena masih kurangnya tenaga kerja di Kantor Imigrasi Kelas II Pematang Siantar sehingga apabila ada pegawai yang tidak masuk maka akan dapat memperlambat proses pembuatan paspor. Tabel 12 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelayanan Pembuatan Paspor Yang Mudah Dipahami Dan Dilaksanakan Oleh Pemohon Paspor No Kategori Frekwensi Persentase 1 Selalu 3 10 2 Sering 19 63,33 3 Kadang-Kadang 8 26,67 4 Jarang - - 5 Tidak Pernah - - Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Universitas Sumatera Utara Data pada tabel di atas menunjukkan mayoritas 19 masyarakat yang melakukan pengurusan paspor 63,3 menyatakan pelayanan pembuatan paspor sering mudah dipahami dan dilaksanakan, kemudian sebanyak 3 responden 10 menyatakan pelayanan paspor selalu mudah dipahami dan dilaksanakan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis di lapangan, sebagian besar responden yang menjawab mudah dipahami dan dilaksanakan adalah memiliki pekerjaan PNSBUMN, karyawan swasta sehingga mereka mudah untuk memahami dan melaksanakan permohonan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Pematang Siantar. Selain itu ada juga 8 orang 26,6 masyarakat yang menyatakan kadang-kadang, hal ini karena pemohon masih baru pertama sekali melakukan pembuatan paspor. Tabel 13 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan Tentang Rincian Biaya Dalam Pembuatan Paspor No Kategori Frekwensi Persentase 1 Sangat Mengetahui - - 2 Mengetahui - - 3 Cukup Mengetahui 8 26,67 4 Kurang Mengetahui 22 73,33 5 Tidak Mengetahui - - Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Dari tabel di atas menunjukkan mayoritas 22 orang 73,3 responden kurang mengetahui rincian biaya dalam pembuatan paspor. Hasil wawancara dengan masyarakat yang melakukan pengurusan paspor hal ini disebabkan karena pada saat pembayaran, pemohon tidak menerima slipbukti pembayaran dari petugas. Meskipun demikian ada 8 responden 26,6 yang menyatakan cukup Universitas Sumatera Utara mengetahui rincian biaya dalam pembuatan paspor karena telah mendapatkan informasi dari orang terdekat. Tabel 14 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesesuaian Biaya Yang Dibayarkan Pemohon Paspor Dengan Peraturan Yang Telah Ditetapkan No Kategori Frekwensi Persentase 1 Sangat Sesuai - - 2 Sesuai 1 3,33 3 Cukup Sesuai - - 4 Kurang Sesuai 22 73,34 5 Tidak Sesuai 7 23,33 Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data pada tabel di atas paling banyak 22 responden 73,33 yang menyatakan bahwa biaya yang dibayarkan pemohon paspor kurang sesuai. Berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang menjawab bahwa biaya pembuatan paspor kurang sesuai adalah karena mereka beranggapan bahwa biaya tersebut terlalu mahal, dan adanya keluhan dari masyarakat mengenai biaya lain- lain yang harus dibayarkan seperti biaya formulir, map dan sampul paspor. Sedangkan ada 7 responden 23,3 menyatakan tidak sesuai karena berdasarkan hasil wawancara dengan responden bahwa responden sudah mengetahui biaya pembuatan paspor akan tetapi pada saat pembayaran tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Hanya 1 responden 3,3 yang menyatakan sesuai karena pemohon membayar sesuai dengan yang tertulis pada slip pembayaran. Universitas Sumatera Utara Tabel 15 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sarana Dan Prasarana Yang Lengkap Untuk Mendukung Pelaksanaan Pelayanan Pembuatan Paspor No Kategori Frekwensi Persentase 1 Sangat Lengkap 2 6,67 2 Lengkap 18 60 3 Cukup Lengkap 10 33,33 4 Kurang Lengkap - - 5 Tidak Lengkap - - Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Dari tabel di atas mayoritas 18 responden 60 menyatakan lengkap, kemudian 2 orang responden 6,67 menyatakan sangat lengkap, hal ini karena fasilitas yang tersedia di Kantor Imigrasi Kelas II Pematang Siantar sudah lengkap misalnya adanya komputer, printer, alat biometrik, scanner, dan lain sebagainya yang dapat mendukung kelancaran tugas pegawai. Selain itu 10 responden 33,3 menyatakan cukup lengkap, karena masih terdapat pegawai yang belum mahir menggunakan komputer.

4.3. Efektivitas Pelayanan Publik Variabel Y