Prinsip Mendesain Kuisioner

1. Prinsip Mendesain Kuisioner

  Prinsip desain kuisioner biasanya difokuskan pada prinsip susunan kata dalam pertanyaan, kedua mengacu pada perencanaan bagaimana variabel akan dikategorikan, diskalakan dan dikodekan setelah respon diterima. Dan ketiga adalah berkaitan dengan penampilan kuisioner secara keseluruhan. Ketiga faktor ini perlu mendapat perhatian karena dapat meminimalkan bias dalam penelitian.

a. Prinsip susunan kata

  Prinsip susunan kata mengacu pada hal-hal berikut ini seperti ketepatan isi pertanyaan, bagaimana pertanyaan disampaikan, dan tingkat kefasihan bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan yang diajukan, urutan pertanyaan dan data pribadi yang dicari dari responden. Kelima prinsip ini kemudian dijelaskan sebagai berikut:

6 Isi dan tujuan pertanyaan

  Sifat variabel akan menentukan pertanyaan yang diajukan. Contohnya, jika variabel bersifat subjektif (seperti kepuasan, keterlibatan), dimana keyakinan, persepsi, dan sikap responden yang ingin diukur, maka sebaiknya mengungkapkan dimensi dan elemen konsep. Jika variabel yang ingin diketahui merupakan variabel objektif seperti usia, pendidikan, besaran penghasilan, dan seterusnya, maka pertanyaan yang berskala ordinal (kategori) lebih disukai.

  Gambar 10. Contoh Pertanyaan Yang Berskala Ordinal

  Kuisioner Kepuasan Kerja Contoh Kuisioner: Oleh Henry

  Petunjuk Pengisian Beri tanda Silang (x) pada pilihan Jawaban atas pernyataan yang diberikan mengenai kepuasan kerja. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Anda cukup menjawab langsung sesuai apa yang pertama muncul di pikiran Anda. Jenis kelamin: laki-laki; perempuan Masa kerja o < 1 Tahun o

  1 – 3 Tahun o > 3 Tahun

  Anda puas dengan gaji yang diterima sekarang

  1 2 3 4 5 6 7

  Sangat Tidak Puas :

  Sangat Puas

6 Bahasa dan susunan kata kuisioner

  Bahasa yang dipergunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Apabila responden adalah masyarakat awam dengan jenjang pendidikan rendah maka menggunakan istilah bahasa Inggris dapat menyebabkan kebingungan mereka untuk menjawabnya.

6 Pertanyaan terbuka dan tertutup

  Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab sesuai dengan yang mereka inginkan, sedangkan pertanyaan tertutup yaitu memberikan alternatif pilihan jawaban kepada responden untuk dipilih. Contohnya “apa yang paling anda sukai dari perusahaan tempat anda bekerja sekarang ini?”.

6 Pertanyaan positif dan negatif

  Sangat disarankan untuk memberikan pertanyaan secara positif dan negatif, hal ini untuk mencegah kecenderungan responden untuk menjawab pada salah satu ujung skala. Misalnya pada skala 5 titik (1=sangat tidak setuju – 5=sangat setuju), maka untuk menghindari kecenderungan responden untuk secara mekanis melingkari

  titik kanan (positif) bisa diminimalisasi dengan membuat pertanyaan negatif. Contohnya positif “gaji yang Anda terima sudah sesuai dengan beban kerja Anda” dan negatif “Anda merasa karir Anda sulit untuk berkembang di perusahaan ini”. Menghindari pertanyaan yang bersifat terlalu umum dan kata-kata yang samar. Kalimat pertanyaan seperti “apakah Anda setuju jika gaji dinaikkan?”, atau “apakah kinerja Anda baik?” sudah pasti akan dijawab dengan setujubaik oleh responden. Hindarkan pertanyaan yang mendua arti (ambiguitas) atau memiliki respon ganda. Contohnya “bagaimana penilaian Anda tentang kualitas dan harga produk ini”. Responden akan mengalami kebingungan karena pertanyaan mengandung penilaian “kualitas” dan “harga”. Hindarkan pertanyaan yang menggiring. Contohnya “dengan kenaikan harga bahan pokok sekarang ini, seharusnya karyawan diberikan gaji yang layak”. Kalimat pertanyaan seperti itu mengandung unsur menggiring opini dengan mendahului kalimat “dengan kenaikan harga bahan pokok” dan “seharusnya karyawan diberi gaji yang layak”. Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan. Pertanyaan mengenai waktu lampau seperti kejadian 10 tahun yang lalu dapat menyulitkan responden untuk menjawab. Contohnya “apa yang sedang anda lakukan ketika terjadi demonstrasi besar 5 tahun yang lalu?”. Hindarkan pertanyaan yang bermuatan. Contohnya “sejauh mana kemungkinan perusahaan akan memberikan sanksi jika karyawan melakukan demo”. Kata “sanksi” dan “demo” mengandung muatan emosi yang memperlihatkan dua sudut pandang pihak manajemen dan pihak karyawan. Pertanyaan yang terjadi panjang. Secara umum, panjang pertanyaan dalam kuisioner sebaiknya tidak melebihi 20 kata, atau tidak melebihi satu baris baris penuh dalam cetakan (Horst, 1968, Oppenheim, 1986, dalam Sekaran, 2006)

6 Prinsip pengukuran

  Prinsip pengukuran perlu mendapat perhatian untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah tepat untuk menguji hipotesis. Berbagai mekanisme penyusunan skala akan dibahas secara terpisah disini

b. Tampilan umum

  Tampilan umum kuisioner harus jelas mengungkapkan identitas peneliti, dan tujuan survei yang dilakukan. Kuisioner yang atraktif dan rapi dengan pendahuluan yang baik, instruksi dan kumpulan pertanyaan akan memudahkan responden untuk menjawab.

  Gambar 11. Contoh Tampilan Pendahuluan