Desain Hubungan Variabel-variabel Ekonomi

2. Desain Hubungan Variabel-variabel Ekonomi

  Dalam ilmu ekonomi, sesuai dengan karakteristik variabel-variabelnya, model hubungan yang banyak terjadi adalah bersifat hubungan fungsional dan asimetris antara dua variabel atau lebih. Dalam kaitan dengan desain ekonomi, perlu diketahui cirri dari variabel ekonomi. Selain ciri yang dikemukakan sebelumnya, ciri variabel ekonomi yaitu: Dalam ilmu ekonomi, sesuai dengan karakteristik variabel-variabelnya, model hubungan yang banyak terjadi adalah bersifat hubungan fungsional dan asimetris antara dua variabel atau lebih. Dalam kaitan dengan desain ekonomi, perlu diketahui cirri dari variabel ekonomi. Selain ciri yang dikemukakan sebelumnya, ciri variabel ekonomi yaitu:

  b. Memiliki hubungan fungsional yang merupakan fungsi multivariat (ciri khas fungsi multivariat, bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen);

  c. Hubungan fungsional dalam ekonomi menunjukkan:  Ada tidaknya hubungan;  Besarnya pengaruh (besaran elastisitas);  Keeratan hubungan (signifikansi);  Sifat pengaruh (positifnegatif);  Perkembangan (trend);  Mengidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap variabel lain.

  Bertolak dari karakteristik, tersebut, maka desain hubungan variabel-variabel ekonomi cenderung berhubungan simetris maupun asimetris, baik hubungan antara satu variabel dengan satu variabel lain (bivariat) maupun hubungan antara satu atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya (multivariat). Bentuk rumusan hubungan variabel-variabel ekonomi dapat dilihat melalui contoh persamaan berikut.

  a. Hubungan dua variabel Model fungsi konsumsi

  : C=f (Y)

  Model persamaan konsumsi

  : C=a+bY+e

  Model tersebut menggambarkan bahwa konsumsi (C) tergantung pendapatan (Y) dan dipengaruhi oleh kesalahan pengganggu (e).

  b. Hubungan lebih dua variabel Model fungsi konsumsi

  : Q=f (N, C,MP, S)

  Model persamaan konsumsi

  : Q=a+b 1 N+b 2 C+b 3 MP, b 4 S+e)

  Model tersebut menggambarkan bahwa produksi (Q), tergantung variabel-variabel alamsewa tanah atau natural (N), modal atau capital (C), tenaga kerja atau man power (MP), dan keahlian atau skill (S) dan kesalahan pengganggu (e).

  Variabel N, C, MP, S, merupakan variabel bebas. Selain itu ada juga variabel tak

  bebas (dependen) lainnya yang suda terjadi sebelumnya (variabel dengan data deret waktu). Variabel demikian disebut variabel beda kala (variabel dengan deret waktu), atau disebut juga lagged variable.

  Contoh

  : C=a+b 1 Y 1 +b 2 C t-1 +e

  Variabel C t-1 =variabel logged yaitu konsumsi waktukala 1 tahun

  c. Hubungan timbal balik Dalam ekonometrika, kehidupan ekonomi dapat diterangkan dengan suatu

  himpunan persamaan persamaan matematis yang simultan sifatnya. Persamaan simultas, memungkinkan untuk dapat menghitungmemberikan besarnya pengaruh antara variabel secara timbal balik, sebab variabel-variabel ekonomi memang saling berhubungan. Misalnya kenaikan permintaan konsumsi (C) menyebabkan kenaikan produksi (Q). Produksi menyebabkan kenaikan pendapatan (Y) sebagai hasil balas jasa faktor produksi. Kenaikan pendapatan menyebabkan kenaikan konsumsi. Akhirnya himpunan persamaan persamaan matematis yang simultan sifatnya. Persamaan simultas, memungkinkan untuk dapat menghitungmemberikan besarnya pengaruh antara variabel secara timbal balik, sebab variabel-variabel ekonomi memang saling berhubungan. Misalnya kenaikan permintaan konsumsi (C) menyebabkan kenaikan produksi (Q). Produksi menyebabkan kenaikan pendapatan (Y) sebagai hasil balas jasa faktor produksi. Kenaikan pendapatan menyebabkan kenaikan konsumsi. Akhirnya

  Gambar 8. Hubungan Timbal Balik Antar Variabel

  Hubungan variabel di atas dapat dirumuskan secara matematis sebagai ekspresi hubungan variabel ekonomi yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk mengenai tingkah laku ekonomi. Bentuk hubungan matematisnya sebagai berikut: Ct=a+bQt

  Ct=konsumsi waktu t

  Qt=a1+b1Yt

  Qt=produksi waktu t

  Yt=a2+b2Ct

  Yt=pendapatan waktu t