Definisi Teori

1. Definisi Teori

  Landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya tulis yang penting adalah tulisan itu berdasarkan riset. Melalui penelitian atau kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru. Penulis harus belajar dan melatih dirinya untuk Landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya tulis yang penting adalah tulisan itu berdasarkan riset. Melalui penelitian atau kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru. Penulis harus belajar dan melatih dirinya untuk

  Biasanya setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori, konsep-konsep dan generalisasi- generalisasi hasil penelitian yang bisa dijadikan landasan teori untuk pelaksanaan penelitian.

  Penyajian teori dalam landasan teori dianggap tidak terlalu sulit karena bersumber dari bacaan-bacaan. Akibatnya terjadilah penyajian materi yang tidak proporsional, yaitu mengambil banyak teori walaupun tidak mendasari bidang yang diteliti. Jadi seharusnya teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi dasar bidang yang diteiti. Selain itu, pada bagian ini juga dibahas temuan-temuan penelitian sebelumnya yang terkait langsung dengan penelitian. Teori yang ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagai pencuru karya orang lain tanpa menyebut sumbernya. Etika ilmiah tidak membenarkan seseorang melakukan pencurian karya orang lain.

  Dalam dunia ilmu, orang kadang sulit membedakan antara teori, konsep, fakta dan kenyataan. Seorang ilmuwan dalam mencari pengetahuan bukan hanya mencari fakta atau kenyataan, akan tetapi berusaha menemukan dalil-dalil. Dengan dalil tersebut, seorang ilmuwan dapat melakukan peramalan rangkaian peristiwa berikutnya. Dalil-dalil yang tersusun secara sistematis yang ditemukan inilah yang pada akhirnya merupakan teori.

  Hoy dan Miskel (1987:2) mendefinisikan "theory is a set of interrealated concepts, assumptions and generalizations that systematically describes and explains regularities in behavior in organization". Dapat diartikan, teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi logis yang berfungsi mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi perilaku yang memiliki keteraturan sebagai stimulan dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan.

  Teori para pakar kadang berbeda dalam merumuskannya. Menurut Marzuki (2003), teori adalah prinsip-prinsip umum yang ditarik dari fakta-fakta; mungkin juga berupa dugaan yang menerangkan sesuatu, seperti teori atom, evolusi, gravitasi, dan sebagainya. Dari definisi tersebut, dapat dinyatakan bahwa teori merupakan prinsip- prinsip umum, bukan spekulasi; teori ditarik dari faktafenomen yang berlaku, oleh karena itu teori dan fakta saling berhubungan; teori merupakan dugaan yang menerangkan sesuatu, karena itu peneliti sangat berkepentingan dengan teori dan fakta.

  Sedangkan menurut Kerlinger (1985), teori merupakan suatu rangkaian konstruk atau konsep, definisi dan proposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel dengan tujuan menjelaskan (memprediksi) fenomena alam.

  Bertolak dari konsep di atas, terdapat hal pokok yang terungkap dalam definisi teori, yaitu: o Elemen teori terdiri atas konstruk, konsep, definisi dan proposisi; Bertolak dari konsep di atas, terdapat hal pokok yang terungkap dalam definisi teori, yaitu: o Elemen teori terdiri atas konstruk, konsep, definisi dan proposisi;

  penentuan hubungan antar variabel; o Tujuan teori adalah untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena alam.

  Dari keterangan di atas, ada beberapa komponen yang berhubungan dengan teori yaitu konstruk, konsep, fenomen dan variabel. Hubungan antara teori, konstruk, konsep, fenomena dan variabel, baik dilihat dari bagaimana lahirnya teori, dan bagaimana menjelaskan variabel-variabel penelitian, dapat dijelaskan melalui Gambar

  5 dan Gambar 6.

  Gambar 5. Hubungan Antara Teori, Konstruk Dan Konsep (Dianalisis Dari Lahirnya Suatu Teori)

  Fenomena Fakta-fakta

  Bertolak dari gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa fenomena yang akan diteliti merupakan subjek dan objek penelitian. Teori, konstruk dan variabel merupakan sesuatu yang abstrak, sedangkan fenomena alam dan objeksubjek penelitian merupakan suatu realita atau kenyataan.

  Dalam gambar tersebut, menunjukan bahwa variabel diperoleh dari teori yang telah dikonstrukkan atau dikonsepkan. Pentingnya konstruk atau konsep teori dalam rangka pengukuran atas variabel. Sedangkan variabel itu akan menggambarkan objek ataupun subjek penelitian.

  Gambar 6. Skema Hubungan Teori-Konstruk-Variabel-Fenomena (Dianalisis Dari Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2004)

  Abstrak Teori

  Gambaran Sistematik

  SubjekObjek Penelitian

  Realita Fenomena Alam