Hubungan Teori dan Hipotesis

3. Hubungan Teori dan Hipotesis

  Hipotesis pada hakelatnya lahir dari kerangka konsep, sedangkan kerangka konsep lahir dari teori. Oleh karena itu penentuan kerangka konseptual oleh peneliti Hipotesis pada hakelatnya lahir dari kerangka konsep, sedangkan kerangka konsep lahir dari teori. Oleh karena itu penentuan kerangka konseptual oleh peneliti

  Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh karena itu, konsep tidak dapat diamati dan diukur secara langsung. Agar konsep tersebut dapat diamati dan diukur, maka konsep harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi variabel-variabel. Dengan adanya kerangka konseptual akan bermanfaat bagi:

  H Minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak di uji dan akan memudahkan penyusunan hipotesis.

  H Memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas, tergantung, kendali, dan variabel lainnya.

  Cara yang terbaik untuk mengembangkan kerangka konseptual tentu saja harus memperkaya asumsi-asumsi dasar yang berasal dari bahan-bahan referensi yang digunakan. Hal ini dapat diperkuat dengan mengadakan pengamatan langsung pada lingkup area masalah yang akan dijadikan penelitian. Dengan demikian kerangka konseptual yang dibuat merupakan paduan yang harmonis antara hasil pemikiran dari konsep-konsep (deduksi) dan hasil empirikal (induksi). Pola berpikir deduksi adalah proses logika yang berdasar dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan. Pola pikir induksi adalah proses logika yang berangkat dari data empirik lewat observasi menuju suatu teori. Dengan kata lain induksi adalah proses mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah menjadi suatu rangkuman hubungan atau suatu generalisasi.

  Pada suatu penelitian dengan paradigma kuantitatif sebagaimana yang banyak dilakukan dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis, terutama pada penelitian yang bertujuan mencari hubungan, pengaruh dan komparasi, maka penentuan rumusan hipotesis merupakan hal yang sangat penting. Persoalannya adalah bagaimana merumuskan hipotesis dan dari mana sumber kekuatan atas rumusan hipotesis tersebut.

  Dalam penelitian kuantitatif pada dasarnya teori adalah alat ilmu pengetahuan untuk menjelaskan masalah, sebab tanpa teori (prinsip-prinsip umum), ilmu pengetahuan tidak akan menghasilkan ramalan atau prediksi atas fenomenakejadian alam dan tanpa prediksi, tidak akan ada pengawasan terhadap gejala-gejala atas kejadian di dunia ini.

  Guna menemukan sebuah dalil atau teori yang terbukti kebenarannya, mula- mula dibuat konstruk dan konsep sementara atas dasar teori yang dipergunakan sebagai pedoman atau petunjuk untuk memecahkan masalah. Selanjutnya peneliti mencari data untuk menguji kebenaran atas konsep yang dibuatnya. Konsep atau konstruk yang dibuat dalam bentuk jawaban sementara atas masalah tersebut yang Guna menemukan sebuah dalil atau teori yang terbukti kebenarannya, mula- mula dibuat konstruk dan konsep sementara atas dasar teori yang dipergunakan sebagai pedoman atau petunjuk untuk memecahkan masalah. Selanjutnya peneliti mencari data untuk menguji kebenaran atas konsep yang dibuatnya. Konsep atau konstruk yang dibuat dalam bentuk jawaban sementara atas masalah tersebut yang

  Gambar 7. Hubungan Antara Teori Dan Hipotesis

  TEORI

  Variabel

  Kerangka Berpikir

  HIPOTESIS

  Bertolak dari Gambar 7 tersebut, dapat dinyatakan bahwa hipotesis penelitian lahir dari suatu konsepkonstruk teori yang tergambar pada variabel dan kerangka berpikir. Jadi teori menjelaskan variabel yang akan diteliti, yang kemudian dirangkaikan dalam sebuah kerangka berpikir untuk menggambarkan hubungan atau postulat antar variabel (jika model penelitian hubunganpengaruh). Berdasarkan kerangka berpikir itulah kemudian melahirkan hipotesis.