Teknik Merumuskan Masalah Penelitian

H. Teknik Merumuskan Masalah Penelitian

  Setelah masalah diidentifikasi, dipilih untuk dilakukan penelitian, maka tahap selanjutnya adalah merumuskan masalah penelitian. Pada tahapan terakhir ini, bagi banyak peneliti pemula terutama mahasiswa dalam membuat skripsi, akan mengalami kesulitan dalam merumuskan masalah, sementara itu perumusan masalah penelitian merupakan hal penting karena berhubungan dengan bagaimana meneliti, variabel apa yang diteliti, menentukan tujuan penelitian serta konsep teori apa yang akan digunakan untuk memperoleh jawaban atas masalah penelitian tersebut. Oleh karena itu, masalah penelitian harus dirumuskan dengan baik sesuai kriteria permusan masalah.

  Pada hakikatnya tidak ada standar baku untuk merumuskan masalah penelitian yang baik, namun beberapa pedoman yang dapat digunakan seperti telah dikemukakan beberapa peneliti, penulis, serta pengalaman. Anwar Sanusi (2003) memberikan beberapa diantaranya yaitu:

  a. Masalah penelitian harus dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya dan sama sekali tidak menggunakan kalimat pernyataan. Kalimat tanya yang dimaksud bisa dimulai dengan kata-kata apakah, bagaimana, sejauh mana, berapa besar, dan sebagainya. Contohnya:

  1. Sejauh mana pengaruh motivasi dan kemampuan karyawan terjadap kinerja karyawan;

  2. Bagaimana hubungan antara partisipasi karyawan dengan struktur organisasi;

  3. Berapa besar pengaruh harga, banyaknya barang sejenis beredar terhadap hasil penjualan barang;

  4. Apakah ada perbedaan kinerja.

  b. Masalah harus dinyatakan sedemikian rupa sehingga sesorang dapat memberikan jawaban secara tepat terhadap pertanyaan yang diajukan dan secara jelas memberikan arah terhadap fakta-fakta yang harus dipilih untuk menjawab pertanyaan tersebut. Contoh masalah yang memenuhi syarat poin (b) ini ialah sejauh mana pengaruh motivasi dan kemampuan karyawan terjadap kinerja karyawan.

  c. Masalah harus dirumuskan secara spesifik sehingga jawabannyapun spesifik. Peneliti tidak boleh merumuskan masalah mana dengan rumusan itu memberikan kemungkinan berbagai macam jawaban yang semuanya memenuhi syarat. Misalnya, apakah produktivitas terlalu rendah. Pertanyaan ini tergolong tidak jelas walau sepintas kelihatan benar.

  d. Masalah penelitian dirumuskan sedemikian rupa sehingga jawabannnya dapat di uji oleh orang lain. Maksudnya, pertanyaan yang terkandung dalam masalah penelitian yang diajukan itu, siapapun yang berminat akan dapat menjawab pertanyaan itu.

  e. Rumusan masalah penelitian harus mengandung definisi variabel dan unsur pengukurannya. Jika syarat ini tidak terpenuhi akan mengandung dua kelemahan menonjol, yaitu tanpa ada definisi dan ukuran, maka tidak akan dapat diteliti, ilmu tidak mengizinkan definisi dan pengukuran secara pribadi, tapi harus general. Definisi dan pengukuran harus objektif sehingga setiap ilmuan yang menggunakannnya dalam hubungan dengan masalah yang sama akan mendapat jawaban yang serupa pula.

  Selanjutnya Fraenkel dan Wellen (1990) mengemukakan bahwa masalah penelitian yang baik adalah:

  a. Masalah harus fisibel, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya amelalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabisnkan dana, tenaga dan waktu;

  b. Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap masalah tersebut;

  c. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah itu harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia;

  d. Masalah bersifat etis, yaitu tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, nilai- nilai keyakinan dan agama.

  Bertolak dari konsepsi pemikiran di atas, dapat dinyatakan bahwa masalah penelitian harus mempertimbangkan beberapa aspek yang dapat diterima secara umum serta dapat menghasilkan sesuatu untuk kegunaan baik ilmu maupun pemecahan masalah manusia. Prosedur penggalian permasalahan dan merumuskan masalah penelitian, seperti teringkas melalui gambar berikut:

  Gambar 3. Prosedur Menggali Permasalahan Penelitian

  Pengumpulan Bahan

  Analisis Dan Interpretasi

  Mengidentifikasi Masalah

  Merumuskan Masalah

  Evaluasi Bila Perlu Dilakukan Pengulangan