Hipotesis Statistik

5. Hipotesis Statistik

  Rumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan di uji dengan menggunakan metode statistik, perlu diterjemahkan dalam bentuk simbolik. Simbol-simbol yang digunakan dalam rumusan hipotesis statistik adalah simbol-simbol parameter. Parameter adalah besaran-besaran yang apa pada populasi.

  Berdasarkan penjelasan sebelumnya, hipotesis dibedakan menjadi beberapa jenis, yang sangat tergantung dari sudut pandang hipotesis itu dikaji. Secara umum hipotesis dapat dikaji berdasarkan sifat rumusannya maupun berdasarkan sifat pembuktian atau secara statistis.

a. Hipotesis berdasarkan sifat rumusanpernyataan

  Hipotesis berdasarkan rumusannya atau pernyataannya atau sering juga disebut hipotesis penelitian, yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan kalimat, yang dibagi menjad :

  1. Hipotesis kerja yaitu bentuk pernyataan tentang jawaban sementara atas dugaan hubunganpengaruhperbandingan dua variabel atau lebih, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk pernyataankalimat positif. Contohnya terdapat korelasi yang positif antara permintaan beras (Q) dengan harga beras (P).

  2. Hipotesis nol, yaitu bentuk pernyataan tentang jawaban sementara atas dugaan hubunganpengaruhperbandingan dua variabel atau lebih, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk pernyataankalimat negatif. Contohnya tidak terdapat korelasi yang positif antara permintaan beras (Q) dengan harga beras (P).

b. Hipotesis berdasarkan rumusan statistis

  Berdasarkan rumusan statistis, hipotesis dirumuskan atau dinyatakan dalam bentuk kalimat statitis. Hipotesis berdasarkan statistis, dibagi menjadi:

  1. Hipotesis nol (dengan kode=H 0 );

  2. Hipotesis alternatif (dengan kode=H 1 atau Ha).

  Contoh hipotesis statistis: Hipotesis deskriptif (hanya ada bila berdasarkan data sampel) Ho:µ=600 Ha:µ≠600 atau >600 atau <600 µ adalah rata-rata populasi yang ditaksir Hipotesis komparatif

  Ho:µ 1 =µ 2

  Ha:µ 1 ≠µ 2 Hipotesis asosiatif Ho:p=0 Ho:p≠0 0 berarti tidak ada hubungan; p=nilai korelasi

c. Bentuk-bentuk hipotesis

  Bentuk-bentuk rumusan hipotesis sangat berkaitan erat dengan rumusan masalah penelitian. Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, bahwa rumusan pernyataan didasarkan pada rumusan deskriptif, komparatif dan asosiatifhubungan, demikian juga dengan rumusan hipotesis didasarkan atas tiga rumusan masalah tersebut.

  1. Rumusan hipotesis deskriptif (ini digunakan jika hipotesis perlu pembuktian dengan statistik deskriptif, jika tidak perlu pembuktian secara statistik, tidak perlu menggunakan hipotesis deskriptif). Contoh rumusan masalah deskriptif

  ˚ Seberapa tinggi produktivitas kerja karyawan; ˚ Bagaimana sikap masyarakat terhadap adanya impor gula tanpa dibebani bea masuk; ˚ Seberapa tinggi efektivitas perdagangan dengan sistem multi level; ˚ Bagaimana profil industri kecil di Kecamatan Langowan. Contoh rumusan hipotesis deskriptif ˚ Produktivitas kerja karyawan tidak memuaskan, nilainya paling tinggi 60; ˚ Terdapat beberapa persepsi negatif maupun positif sikap masyarakat terhadap adanya

  impor gula tanpa dibebani bea masuk;

  ˚ Perdagangan dengan sistem multi level sangat efektif diterapkan.

  2. Rumusan hipotesis komparatif Contoh rumusan masalah komparatif ˚ Bagaimana perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri, pegawai BUMN, dan

  pegawai swasta (satu variabel pada tiga sampel);

  ˚ Apakah terdapat kesamaan antara cara promosi antara perusahaan A dan B; ˚ Adakah perbedaan, kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai swasta nasional dan

  perusahaan asing (dua variabel pada dua sampel);

  ˚ Adakah perbedaan jumlah penjualan antara model sedan dengan mobil niaga.

  Contoh rumusan hipotesis deskriptif ˚ Terdapat perbedaan berarti (signifikan) produktivitas kerja antara pegawai negeri,

  pegawai BUMN, dan pegawai swasta;

  ˚ Terdapat kesamaan antara cara promosi perusahaan A dengan perusahaan B; ˚ Terdapat perbedaan berarti kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai swasta

  nasional dengan perusahaan asing;

  ˚ Terdapat perbedaan berarti jumlah penjualan antara model sedan dengan mobil niaga.

  3. Rumusan hipotesis hubunganpengaruh Contoh rumusan masalah hubungan simetris ˚ Bagaimana bentuk hubungan antara banyaknya radiotelevisi di pedesaan dengan sepatu

  yang dibeli melalui iklan;

  ˚ Apakah kenaikan harga ikan berhubungan dengan kenaikan harga telur di pasar

  tradisional Karombasan Manado;

  ˚ Apakah berhubungan positif dengan inflasi tahun 2003 dengan inflasi tahun 2004. Contoh rumusan hipotesis hubungan simetris

  ˚ Terdapat hubungan fungsional antara banyaknya radiotelevisi di pedesaan dengan

  sepatu yang dibeli melalui iklan;

  ˚ Kenaikan harga ikan berhubungan fungsional dengan kenaikan harga telur di pasar

  tradisional Karombasan Manado.

  ˚ Terdapat hubungan positif inflasi tahun 2003 dengan inflasi tahun 2004. Contoh rumusan masalah hubungan kausal

  ˚ Berapa besar pengaruh, modal, tenaga kerja, dan skills terhadap produktivitas minyak

  kelapa PT Bimoli Bitung;

  ˚ Apakah sistem penggajian perpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan; ˚ Berapa besar pengaruh harga beras, kualitas beras terhadap kuantitas beras yang diminta. Contoh rumusan hipotesis hubungan kausal ˚ Modal, tenaga kerja, dan skills berpengaruh positif dan berarti terhadap produktivitas

  minyak kelapa PT Bimoli Bitung;

  ˚ Sistem penggajian perpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan; ˚ Harga beras dan kualitas beras berpengaruh kuat terhadap kuantitas beras yang diminta. Contoh rumusan masalah hubungan interaktiftimbal balik ˚ Bagaimana hubungan antara konsumsi dan pendapatan. Disini dapat dinyatakan

  konsumsi mempengaruhi pendapatan dan sebaliknya pendapatan mempengaruhi konsumsi;

  ˚ Apakah inflasi berhubungan dengan kenaikan kurs rupiah terhadap dolar. Contoh rumusan hipotesis hubungan interaktiftimbal balik

  ˚ Antara konsumsi dan pendapatan saling berhubungan positif; ˚ Antara inflasi dengan kenaikan kurs rupiah terhadap dolar berhubungan timbal balik dan

  positif.