Jenis-jenis Variabel

2. Jenis-jenis Variabel

  Variabel terdapat beberapa jenis dan ragamnnya. Untuk mengkajinya dapat dilihat dari sudut pandang penjenisannya. Variabel dapat dibedakan berdasarkan jenis hubungan internal dan hubungan eksternal terhadap variabel yang dikaji.

a. Jenis variabel berdasarkan hubungan yang dikaji

  © Variabel Independen atau bebas atau sering disebut sebagai variabel input atau stimulus,

  biasanya diberi kode “X” jika variabel tersebut tidak memiliki kode umum. Apabila telah memiliki kode umum, maka kode tersebut dapat diubah sesuai kode yang digunakan, misalnya konsumsi (C), pendapatan (Y), produksi (Q), harga (P), dan seterusnya.

  © Variabel dependen atau tak bebasterikat atau sering disebut variabel output atau respons,

  biasanya diberi kode “Y” jika variabel tersebut tidak memiliki kode umum. Apabila telah memiliki kode umum, maka pemberian kodenya sama dengan variabel independen.

b. Jenis variabel berdasarkan pengaruh variabel luar (disturbance)

  © Variabel moderator analisis hubungan yang menggunakan minimal dua variabel, yaitu satu

  variabel dependen dan satu atau beberapa variabel independen, adakalanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model statistik yang kita gunakan. Dalam analisis statistik ada yang dikenal dengan variabel moderator. Variabel moderator ini adalah variabel yang selain bisa memperkuat hubungan antar variabel, dilain pihak juga bisa memperlemah hubungan antara satu atau beberapa variabel independen dan variabel dependen. Misalnya pelatihan yang diikuti karyawan sebuah perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas-tugas administrasi. Seluruh karyawan yang mengikuti pelatihan tersebut memiliki jenjang pendidikan yang sama. Tetapi setelah selesai mengikuti pelatihan dan dilakukan uji keterampilan, ternyata kemampuan karyawan yang berasal dari sekolah kejuruan, memiliki keterampilan yang lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang berasal dari sekolah umum. Perbedaan keterampilan karyawan yang berasal dari sekolah kejuruan, dibandingkan dengan keterampilan kerja disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan menyerap materi yang disampaikan ketika melaksanakan pelatihan. Kondisi ini bisa saja terjadi karena ada variabel moderator yang bisa menyebabkan karyawan yang berasal dari sekolah umum memiliki motivasi yang lebih rendah untuk mengikuti pelatihan jika dibandingkan dengan Karyawan yang berasal dari sekolah kejuruan. Dalam contoh di atas pelatihan adalah variabel independen, prestasi kerja variabel dependen dan satu atau beberapa variabel independen, adakalanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model statistik yang kita gunakan. Dalam analisis statistik ada yang dikenal dengan variabel moderator. Variabel moderator ini adalah variabel yang selain bisa memperkuat hubungan antar variabel, dilain pihak juga bisa memperlemah hubungan antara satu atau beberapa variabel independen dan variabel dependen. Misalnya pelatihan yang diikuti karyawan sebuah perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas-tugas administrasi. Seluruh karyawan yang mengikuti pelatihan tersebut memiliki jenjang pendidikan yang sama. Tetapi setelah selesai mengikuti pelatihan dan dilakukan uji keterampilan, ternyata kemampuan karyawan yang berasal dari sekolah kejuruan, memiliki keterampilan yang lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang berasal dari sekolah umum. Perbedaan keterampilan karyawan yang berasal dari sekolah kejuruan, dibandingkan dengan keterampilan kerja disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan menyerap materi yang disampaikan ketika melaksanakan pelatihan. Kondisi ini bisa saja terjadi karena ada variabel moderator yang bisa menyebabkan karyawan yang berasal dari sekolah umum memiliki motivasi yang lebih rendah untuk mengikuti pelatihan jika dibandingkan dengan Karyawan yang berasal dari sekolah kejuruan. Dalam contoh di atas pelatihan adalah variabel independen, prestasi kerja

  © Variabel intervening adalah variabel yang bisa memperkuat atau memperlemah hubungan

  antar variabel (variabel moderator), secara teori merupakan satuan yang bisa diukur. Akan tetapi variabel yang yang nilainya secara satuan relatif tidak dapat diukur secara pasti, misalnya sedih, gembira, sakit hati, stres, frustasi dan sebagainya, merupakan variabel intervening. Contohnya meningkatnya hasil produksi padi dalam suatu lahan sawah yang diukur dengan satuan penggunaan biaya pupuk tinggi, biaya pembelian bibit padi tinggi, dan pengairan yang baik, tetap tidak mengalami peningkatan hasil produksi padi secara signifikan. Kemudian setelah diteliti secara seksama, ternyata sebagian besar lahan sawah sedang terserang hama.

  © Variabel kontrol adalah variabel yang sering digunakan oleh penelitian, selain variabel

  moderator dan variabel intervening adalah variabel kontrol. Variabel ini (kontrol), kualitas dan kuantitasnya biasanya bisa dikendalikan peneliti sesuai dengan waktu dan tempat yang dikehendaki. Misalnya saja produktivitas lahan sawah yang diukur dengan satuan penggunaan bibit, peneliti menggunakan variabel kontrol dalam bentuk kualitas dan kuantitas pupuk yang sama. Akan tetapi kualitas dan kuantitas bibitnya berbeda. Kualitas dan kuantitas bibit padi sebagai variabel bebas, yang diukur dalam satuan kg sedangkan produktivitas lahan sawah merupakan variabel terikat yang diukur dalam satuan ton, sedangkan kualitas dan kuantitas pupuk dalam jumlah sama digunakan sebagai variabel kontrol.

c. Jenis variabel berdasarkan skala dan data

  Jika dilihat dari jenis data, variabel dibedakan menjadi variabel kuantitatif dan variabel kualitatif. Selanjutnya variabel kuantitatif dibedakan menjadi variabel diskrit (dikotomi) dan variabel kontinum. Khusus variabel kontinum dibedakan menjadi variabel ordinal, interval, dan rasio.

d. Jenis variabel yang sesuai untuk variabel-variabel ekonomi bisnis

  Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa variabel adalah objek penelitian yang dikajiditeliti, atau menjadi titik perhatian suatu penelitian. Atas dasar itu data yang akan dikumpul sangat bergantung pada variabel yang akan diteliti. Agar dapat mengorganisir data sedemikian rupa sehingga mudah untuk mengerti hubungn antara satu variabel dengan variabel lainnya, maka harus menggunakan konsep atau definisi serta ukuran yang jelas terhadap variabel yang diteliti.

  Dari keempat variabel yang disebutkan terdahulu (diskritdikotomi, ordinal, interval, dan rasio), hanya variabel rasio yang pada umumnya memiliki ukuran angka baku yang berbentuk perbandingan mutlak (absolut). Contoh variabel rasio, dengan ukuran mutlak, yaitu ukuran berat badan (kg), jumlah penjualan (Rp atau kuantitas), harga (Rp), produksi (Qjumlah), dan lainnya.

  Variabel-variabel ekonomi pada umumnya memiliki variabel yang berukuran rasio yang telah disepakati, sebagaimana dicontohkan sebelumnya. Oleh karena itu variabel-variabel ekonomi cenderung tergolong pada jenis variabel kuantitatif yang berukuran rasio. Namun demikian sangat disadari bahwa dalam ilmu ekonomi dan bisnis banyak terdapat variabel dengan ukuran kualitatif seperti jenis kelamin, motivasi kerja, dan lainnya, maka jika penelitian diarahkan pada variabel yang Variabel-variabel ekonomi pada umumnya memiliki variabel yang berukuran rasio yang telah disepakati, sebagaimana dicontohkan sebelumnya. Oleh karena itu variabel-variabel ekonomi cenderung tergolong pada jenis variabel kuantitatif yang berukuran rasio. Namun demikian sangat disadari bahwa dalam ilmu ekonomi dan bisnis banyak terdapat variabel dengan ukuran kualitatif seperti jenis kelamin, motivasi kerja, dan lainnya, maka jika penelitian diarahkan pada variabel yang