2.5. Teorema OPTIMISASI LINEAR CHANCE CONSTRAINED

68 H 1 akan layak hanya jika peubah acak ˜b bernilai kemungkinan paling tinggi: yang terjadi dengan peluang p 1 . Jika 0 α ≤ p 1 himpunan layak terbesar kompatibel de- ngan peluang bersyarat yang menetapkan metode chance constraint adalah H 1 , karena P a T x ≤ ˜b = p 1 ≥ α 0, pada waktu bernilai b 1 . Jika α p 1 , maka H 1 tidak men- jamin kelayakan dengan peluang lebih atau sama dengan α . Himpunan H 2 akan layak jika peubah acak ˜b mengambil nilai b 2 , tetapi juga jika mengambil nilai b 1 , karena H 2 ⊂ H 1 , maka himpunan H 2 menjadi layak dengan peluang sama dengan p 1 + p 2 . Karena itu, jika p 1 α ≤ p 1 + p 2 . himpunan kompatibel paling layak dengan peluang yang ditentukan adalah H 2 sebab P a T x = p 1 + p 2 ≥ α pada saat nilai ˜b adalah b 1 atau b 2 . Jika α p 1 + p 2 maka H 2 tidak layak dengan peluang lebih dari atau sama dengan α Secara umum, untuk s ∈ {1,2,...,S},H s akan layak jika peubah acak ˜b berni- lai b s , tetapi juga jika mengambil manapun dari nilai-nilai b s −1 , b s −2 , . . . , b 1 , sebab H s ⊂ H s −1 ⊂ H s −2 ⊂ ... ⊂ H 1 , dan karena itu H s akan menjadi layak dengan peluang p 1 + p 2 + . . . + p s . Maka: jika s −1 ∑ i =1 p i α ≤ s −1 ∑ i =1 p i + p s , himpunan paling besar layak kompatibel dengan peluang kendala yang diberikan adalah H s , sebab: P a T x ≤ ˜b = s ∑ i =1 p i ≥ α 0, apabila peubah acak ˜b bernilai b 1 , b 2 , . . . , atau b s . Jika α s ∑ i =1 p i + p s , maka H s tidak menjamin kelayakan dengan peluang lebih dari atau sama dengan α . Akhirnya, himpunan H s akan menjadi pasti layak, apapun nilai peubah acak ˜b yang di- ambil, karena H S ⊂ H s , ∀s ∈ {1,2,...,S},H S menjadi himpunan paling layak kompat- ibel dengan peluang bersyarat yang diberikan. Apabila s −1 ∑ i =1 p i α ≤ 1, yaitu, apabila α sedemikian hingga H s −1 akan menjadi tidak layak dengan peluang lebih atau sama dengan α . Karena α ∈ 0,1] himpunan layak C α ditegaskan dalam teorema 2, dan dapat didefinisikan 69 G : 0, 1] → ℜ α → G α = maks{g x : x ∈ C α } Himpunan C α tertutup dan dibatasi, jika g kontinu, dapat dipastikan bahwa masalah maksimasi mempunyai solusi optimal, dan fungsi G disebutkan terdefinisi dengan baik well defined Teorema 3 Untuk α 1 , α 2 ∈ 0,1], jika α 1 α 2 ⇒ G α 1 ≥ G α 2 karena itu monoton dan menurun Bukti : Dua kemungkinan situasi: • α 1 , α 2 berada pada interval yang sama s seperti yang ditemukan pada Teorema 2. Dalam hal tersebut C α 1 = C α 2 sehingga G α 1 = maks{g x : x ∈ C α 1 } = maks {g x : x ∈ C α 2 } = G α 2 • α 1 , α 2 berada pada sub interval berbeda. Misalkan α 1 berada dalam sub-interval s, dan α 2 . berada pada sub-interval t, dengan s t diketahui H t ⊂ H s dan dengan Teorema 1: G α 1 = maks{g x : x ∈ C α 1 = H s } G α 2 = maks{g x : x ∈ C α 2 = H t } tetapi untuk setiap x ∈ H 1 sehingga x ∈ H 1 ⇒ G α 1 ≥ G α 2 Definisi 2: maks x g x kendala: ˜a T x ≤ b x ≥ 0 70 dimana ˜a T = ˜a 1 , a 2 , . . . , a n . Dengan memandang ˜a 1 sebagai peubah acak dan dengan mengambil nilai a 1r 1 maka himpunan layak adalah H r 1 : a 1r 1 x 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ≤ b , x ≥ 0 jika peluang PH r 1 = p r 1 . Dalam bentuk matrix H r 1 = H = x ∈ ℜ n : ˜a T x ≤ b , x ≥ 0 . Selanjutnya dapat diturunkan teorema berikut Tena dan Lorente, 2004 Teorema 4 Jika r ′ 1 , r ” 1 ∈ {1,2,...,R 1 }, dengan r ′ 1 r ” 1 maka H r ” 1 ⊂ H r ′ 1 Bukti : Dengan definisi diperoleh, H r ′ 1 = x ∈ ℜ n : a 1r 1 x 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ≥ b, x ≥ 0 H r ” 1 = x ∈ ℜ n : a 1r ” 1 x 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ≥ b, x ≥ 0 Karena dengan ketentuan anggapan a j 0, ∀ j ∈ 2,...,n, b 0, dan diketahui bahwa a 11 a 12 . . . a 1r 1 . . . a 1R 1 maka a 1r ′ 1 a 1r ” 1 , disebabkan r ′ 1 r ” 1 . Misalkan ambil x ∈ H r ′ 1 ⇒ x ≥ 0, a r ′ 1 x 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ≤ b. Sebagaimana a 1r ′ 1 ≤ a 1r ” 1 dan x 1 ≥ 0 diperoleh a 1r ′ 1 x 1 a 1r ” 1 x 1 . Lebih lanjut a 1r ′ 1 x 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n a 1r ” 1 x 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ⇒ x ≥ 0 se- dangkan a r ′ 1 x 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ≤ b ⇒ x ∈ H r ′ 1 , karena itu H r ” 1 ⊂ H r ′ 1 atau H R 1 ⊂ H R 1 −1 ⊂ ... ⊂ H 2 ⊂ H 1 Dalam persoalan program stokastik maks x g x kendala ˜ a 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ≤ b x ≥ 0 dipandang sebagai deterministik yang ekivalen dengan menggunakan metode chance − constrained yang tergantung pada parameter α ∈ 0,1]: 71 maks x g x kendala P [ ˜a 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ] ≤ b x ≥ 0 Karena itu untuk setiap α dapat diperoleh himpunan deterministik layak terbe- sar. Teorema 5 Untuk α yang terkandung pada sub-interval r 1 dari 0,1] ditentukan 0 α ≤ p 1 , untuk r 1 = 1 dan r 1 −1 ∑ i =1 p i α ≤ r 1 −1 ∑ i =1 p i + p r 1 untuk r 1 = 2, 3, . . . , R 1 , himpunan deterministik ekivalen C α , sebagai fungsi parameter α , adalah himpunan H r 1 Bukti : Berdasar Teorema 4, H r ” 1 ⊂ H r ′ 1 atau H 1 ⊃ H 2 ⊃ ... ⊃ H r 1 ⊃ ... ⊃ H R 1 . Him- punan H 1 akan layak hanya apabila realisasi peubah acak a 11 terjadi dengan peluang p 1 . Jika 0 α ≤ p 1 , himpunan paling layak yang memenuhi peluang bersyarat yang dinyatakan metode chance constrain adalah H 1 , karena Pa 11 x 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ≤ b = p 1 ≥ α 0, pada waktu peubah acak ˜a 1 adalah a 11 . Jika α p 1 , maka P H 1 = p 1 α , dan karena itu H 1 bukan himpunan layak Himpunan H 2 akan menjadi layak jika peubah acak ˜ a 1 mengambil nilai a 12 , tetapi juga jika mengambil nilai a 11 , sebab H 2 ⊂ H 1 . Karena itu H 2 akan layak dengan peluang p 1 + p 2 . Maka, jika p 1 α ≤ p 1 + p 2 , himpunan paling layak kom- patibel dengan peluang bersyarat dari metode chance constraint adalah H 2 , sebab P a 12 x 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ≤ b = p 1 + p 2 ≥ α , ketika realisasi dari peubah acak ˜ a 1 adalah a 11 atau a 12 . Jika α p 1 + p 2 , maka H 2 tidak menjamin kelayakan dengan peluang lebih atau sama dengan α 72 Secara umum, untuk r 1 ∈ {1,2,...,R 1 },H r 1 akan menjadi layak jika peubah acak ˜ a 1 bernilai a 1r 1 , tetapi juga jika mengambil nilai yang mana saja dari a 1 r 1 −1 , a 1 r 1 −2 , . . . a 11 , sebab H r 1 ⊂ H r 1 −1 ⊂ H r 1 −2 ⊂ ... ⊂ H 1 . Karena itu H r 1 menjadi layak dengan peluang sama dengan p 1 + p 2 + . . . + p r 1 . Jika r 1 −1 ∑ i =1 p i α ≤ r 1 −1 ∑ i =1 p i + p r 1 , r 1 ∈ {2,3,...,R 1 }, himpunan paling layak dengan peluang bersyarat kompatibel adalah H r 1 , sebab P a 1r 1 x 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ≤ b = r 1 ∑ i =1 p i ≥ α ketika realisasi dari peubah acak ˜ a 1 adalah a 11 atau a 12 atau . . . atau, a 1r 1 . Jika α ≥ r 1 ∑ i =1 , maka H r 1 tidak menjamin kelayakan dengan peluang lebih atau sama dengan α . Akhirnya, himpunan H R 1 akan menjadi layak dengan pasti, apapun nilai peubah acak ˜ a 1 diambil, karena H R 1 ⊂ H r 1 , ∀r 1 ∈ {1,2,...,R 1 menjadi himpunan kelayakan terbesar selaras dengan peluang bersyarat yang diberikan, apabila R 1 −1 ∑ i =1 α ≤ 1, yaitu jika α sedemikian hingga H R 1 −1 tidak layak dengan peluang lebih dari atau sama dengan α Misalkan ditentukan fungsi G : 0, 1] → R α → G α = maks g x : x ∈ C α Seperti untuk setiap α ∈ 0,1] himpunan C α tertutup dan dibatasi, jika fungsi g kontinu, masalah maksimasi yang muncul dalam definisi fungsi G memiliki suatu solusi optimal dan karena itu fungsi G didefinisi dengan baik. Teorema 6 Untuk α 1 , α 2 ∈ 0,1]4, jika α 1 α 2 ⇒ G α 1 ≥ G α 2 73 Bukti : Ada dua kemungkinan situasi a. α 1 , α 2 dalam interval yang sama r 1 , seperti pada Teorema 5. Dalam hal ini C α 1 = C α 2 sehingga G α 1 = maks {g x : x ∈ C α 1 } = maks{g x : x ∈ C α 2 } = G α 2 b. α 1 , α 2 berada dalam sub interval yang berbeda. Misalkan α 1 berada dalam sub interval r ′ 1 dan α 1 berada dalam sub interval r ” 1 seperti α 1 α 2 demikian r ′ 1 ⊂ r ” 2 Dengan Teorema 5 G α 1 = maks{g x : x ∈ C α 1 = H r ′ 1 }, G α 2 = maks g x : x ∈ C α 2 = H r ” 1 } dan kemudian untuk setiap x ∈ H r ′ 1 yaitu x ∈ H r ′ 1 ⇒ G α 1 ≥ G α 2

4. 2.6. Generalisasi CCP dengan beberapa kendala

Pemecahan CCP telah dibicarakan dalam bentuk sederhana yang kemudian digen- eralisasi dengan n peubah acak keputusan. Pemecahan dimulai dengan beberapa defi- nisi umum tentang CCP dengan beberapa kendala dan kemudian memecahkan masalah pemrograman stokastik yang memiliki beberapa kendala. Bentuk umum masalah pro- gram stokastik dengan beberapa kendala stokastik, di mana fungsi tujuan adalah deter- ministik: maks x g x kendala ˜ g i

x, ˜

ξ ≤ 0, i = 1,2,...,m x ∈ D 74 Ide pemecahan CCP adalah dengan menstranformasi permasalahan yang diberikan ke permasalahan deterministik yang setara, yang mana kendala dipenuhi, paling tidak peluang tetap seperti semula. Ada dua kasus harus dibedakan tergantung pada apakah peluang tetap untuk himpunan semua kendala atau untuk masing-masing secara ter- pisah.

4. 2.6.1. CCP Bersama

maks x g x kendala P ˜ g 1

x, ˜

ξ ≤ 0, ˜g 2

x, ˜

ξ ≤ 0, ..., ˜g m

x, ˜

ξ ≤ 0 ≥ α x ∈ D 4.22 1 − α adalah merupakan risiko yang dapat diterima untuk solusi non layak. Dalam hal khusus, jika untuk setiap x ∈ D peubah acak ˜g 1

x, ˜

ξ , ˜g 2

x, ˜

ξ ,- . . . , ˜g m

x, ˜

ξ saling bebas, maka persoalan kesetaraan deterministik dapat dinyatakan seperti: maks x g x kendala P ˜ g 1

x, ˜

ξ ≤ 0 P ˜ g 2

x, ˜

ξ ≤ 0 . . . P ˜ g m

x, ˜

ξ ≤ 0 ≥ α x ∈ D

4. 2.6.2. CCP Tersendiri

Dalam hal ini untuk setiap kendala i ∈ {1,2,...,m} dengan α i ∈ 0,1] yang diberikan, kesetaraan deterministik diperoleh: maks x g x kendala P ˜ g i

x, ˜

ξ ≤ 0 ≥ α i , i = 1, 2, . . . , m x ∈ D 4.23