2.2. Generalisasi Sumber Stokastik Dengan n Peubah 2.3. Koefisien Stokastik Dengan Dua Peubah Keputusan

63

4. 2.3. Koefisien Stokastik Dengan Dua Peubah Keputusan

Untuk memudahkan pemahaman pembahasan ini dimulai dari dua peubah ke- putusan x 1 dan x 2 , fungsi tujuan deterministik, dan satu kendala linear dan pada akhirnya digeneralisasi. Dalam ilustrasi ini dipilih peubah acak koefisien a 2 seperti diperlihatkan pada Gambar 4.3. Gambar 4.3: Himpunan kendala deterministik untuk e a 2 yang berbeda Dengan demikian modelnya menjadi 64 maks x g x kendala a 1 x 1 + e a 2 x 2 ≤ b x ≥ 0 dimana x = x 1 , x 2 T , b deterministik dan e a 2 adalah peubah acak diskrit dengan P a 21 = p 21 , Pa 22 = p 22 , . . . , P a 2r 2 = p 2r 2 . . . P a 2R 2 = p 2R 2 atau P [e a 2 = a 2r 2 ] = p 2r 2 untuk r 2 = 1, 2, . . . , R 2 dengan ∑ R 2 r 2 =1 p 2r 2 = 1 , a 2 0, b 0 dan 0 a 21 a 22 . . . a 2R 2 . Peubah acak e a 2 untuk nilai a 2r 2 dengan peluang p 2r 2 mempunyai himpunan layak H r 2 : a 1 x 1 + e a 2 x 2 ≤ b, x 1 , x 2 ≥ 0, dengan P[H r 2 ] = p r 2 untuk r 2 ∈ {1,2,...,R 2 } Dalam Tabel 4.2 dapat dilihat himpunan layak deterministik C α yang sesuai untuk nilai parameter α ∈ 0,1] yang berbeda. Tabel 4.2: Himpunan layak deterministik e a 2 Sub interval α C α 1 α ≤ p 1 H 1 2 p 1 α ≤ p 1 + p 2 H 2 3 p 1 + p 2 α ≤ p 1 + p 2 + p 3 H 3 ··· ··· ··· i ∑ i −1 j =1 p j α ≤ ∑ i j =1 p j H i ··· ··· ··· r 2 ∑ r 2 −1 k =1 p k α ≤ ∑ r 2 k =1 p k H r 2 ··· ··· ··· R 2 ∑ R 2 −1 k =1 p k α ≤ ∑ R 2 k =1 p k H R 2 65 Himpunan daerah layak deterministik yang berbeda mengikuti tata sarang seba- gai berikut H 1 ⊃ H 2 ⊃ ... ⊃ H r 2 . . . ⊃ H R 2 . Sekarang himpunan stokastik layak dari persoalan ditentukan dengan transformasi ke bentuk deterministik yang setara dengan menggunakan metode chance constraint dalam cara berikut P [a 1 x 1 + e a 2 x 2 ≤ b] ≥ α x 1 ≥ 0,x 2 ≥ 0 Illustrasi secara grafik dapat ditunjukkan Pada Gambar 4.4. Gambar 4.4: Ilustrasi solusi sesuai dengan sub-program untuk peubah koefisien stokastik 66 4. 2.4. Generalisasi Koefisien Stokastik Dengan n Peubah Keputusan Dimisalkan persoalan dengan salah satu koefisien a i dari x adalah peubah acak diskrit sehingga model dapat ditulis: maks x g x kendala e a 1 x 1 + a 2 x 2 + ··· + a n x n ≤ b x ≥ 0 dimana x = x 1 , x 2 , . . . , x n T , a j 0 untuk j = 2, 3, . . . , n dan b deterministik dan e a 1 adalah peubah acak diskrit dengan P a 11 = p 11 , Pa 12 = p 12 , . . . , P a 1r 1 = p 1r 1 , . . . , P a 1R 1 = p 1R 1 atau P [e a 1 = a 1r 1 ] = p 1r 1 untuk r 1 = 1, 2, . . . , R 1 dengan ∑ R 1 r 1 =1 p 1r 1 = 1 dan a j = 0, ∀ j ∈ 2,3, ...,n , b 0 dan 0 a 11 a 12 ··· a 1R 1 Dengan notasi matriks, persoalan tersebut dapat ditulis maks x g x kendala ea T x ≤ b x ≥ 0 dimana ea T = e a 1 , a 2 , . . . , a n . Untuk setiap nilai peubah acak ea 1 , dapat diambil dan dapat ditulis himpunan layak sesuai dengan peluangnya. Yakni, himpunan layak menjadi H r 1 : a 1r 1 x 1 + a 2 x 2 + ··· + a n x n ≤ b, x ≥ 0 jika untuk peubah acak e a 1 , diambil a 1r 1 , terdapat P [H r 1 ] = p r 1 dengan r 1 ∈ {1,2,...,R 1 } atau dalam notasi matriks H r 1 = H = {x ∈ ℜ n : ea T x ≤ b,x ≥ 0} 67

4. 2.5. Teorema

Dari kedua generalisasi tersebut di atas dapat dituliskan definisi yang dimanfaatkan untuk menurunkan teorema seperti uraian di bawah ini. Definisi 1 : Misalkan dalam P ˜b = b s = p s , untuk s = 1, 2, . . . , S dan S ∑ s =1 p s = 1, anggap a j ≥ 0,∀ j ∈ {1,2,...,n} dan b 1 b 2 . . . b s 0, maka H s : a 1 x 1 + a 2 x 2 + . . . + a n x n ≤ b s dan x ≥ 0 atau H s = {x ∈ ℜ n : a T x ≤ b s , x ≥ 0} Dengan dasar Definisi 1 dapat diturunkan teorema Tena dan Lorente, 2004 Teorema 1 Jika s ,t ∈ {1,2,...,S} dan s t, maka H t ⊂ H s Bukti : Menurut definisi H t = {x ∈ ℜ n : a T x ≤ b t , x ≥ 0} H s = {x ∈ ℜ n : a T x ≤ b s , x ≥ 0} dan karena s t maka b s b t . Jika x ∈ H t ⇒ x ≥ 0 dan a T x ≤ b t b s ⇒ x ≥ 0 dan a T x ≤ b s ⇒ x ∈ H s yang berarti H t ⊂ H s dengan cara yang sama ∀ j, H j ⊃ H j +1 atau H 1 ⊃ H 2 ⊃ H 3 ⊃ ... ⊃ H s Teorema 2 Untuk α yang bersangkutan kepada sub-interval s dari interval 0,1] diperoleh α ≤ p 1 , untuk s = 1, dan s −1 ∑ i =1 p i α ≤ s −1 ∑ i =1 p i + p s , untuk s = 2, 3, . . . , S, him- punan deterministik ekivalen C α sebagai fungsi parameter α adalah himpunan H s Bukti : Dengan Teorema 1 diketahui H 1 ⊃ H 2 ⊃ H 3 ⊃ ... ⊃ H s , karena itu himpunan