2.10. Program Integer 2.11. Aplikasi OPTIMISASI LINEAR CHANCE CONSTRAINED

89 program integer dapat dinyatakan sebagai berikut Lasserre, 2009: maks x {c T x |Ax = y, x ≥ 0, x ∈ Z n } atau sama saja dengan penulisan maks x c T x kendala Ax = y x ≥ 0 x ∈ Z n dimana Z adalah himpunan bilangan cacah, A adalah matriks dalam ℜ m x n dengan bentuk dualitasnya sebagai berikut: min f { f y| f A j ≥ c j , j = 1, 2, . . . , n, f ∈ Γ } dengan Γ adalah himpunan fungsi f : Z m → ℜ adalah superadditive yaitu f x + y ≥ f x + f y untuk semua x, y ∈ Z m , dan f 0 = 0.

4. 2.11. Aplikasi

Tulisan ini memuat suatu contoh penggunaan sederhana sebagai berikut. Seorang pengusaha sepatu harus memutuskan berapa pasang sepatu perempuan anak-anak x 1 , sepatu perempuan dewasa x 2 , sepatu anak-anak laki-laki x 3 dan sepatu laki-laki dewasa x 4 diproduksi agar mendapatkan keuntungan maksimal. Bahan yang diper- hatikan adalah kulit asli, tenaga kerja, paku, karet dan lem dengan kuantitas berturut- turut ˜b 1 dalam meter, ˜b 2 dalam jam, 2300 ons, ˜b 3 kg, dan 600 ons. Keuntungan dan kendala produksi ditentukan sebagai berikut: 90 maks 35x 1 + 55x 2 + 100x 3 + 81x 4 kendala 6x 1 + 25x 2 + 20x 3 + 25x 4 ≤ ˜b 1 10x 1 + 15x 2 + 27x 3 + 22x 4 ≤ ˜b 2 4x 1 + 10x 2 + 14x 3 + 15x 4 ≤ 2300 5x 1 + 25x 3 ≤ ˜b 3 25x 4 ≤ 600 x i ≥ 0, i = 1,2,3,4 dimana nilai peubah acak ˜b 1 , ˜b 2 , dan ˜b 3 dapat diperoleh dengan peluang sebagai berikut: ˜b 1 meter 30100 25000 22500 21000 p 1 j 1 3 1 2 1 8 1 24 ˜b 2 dalam jam 4600 4400 4100 3600 p 2 j 3 24 5 24 7 12 1 12 ˜b 3 kg 2600 2450 2010 1900 p 3 j 1 2 1 3 1 8 1 24 Misalkan solusi optimal dari persoalan stokastik harus diperoleh menurut metode chance constrained bersama untuk α = 0,8 maka dengan menggunakan Teorema 7 akan lebih dahulu ditentukan α 1 , α 2 , α 3 , ∈ 0,1] sedemikian sehingga α 1 + α 2 + α 3 , = 3 + 0, 8 − 1 = 2,8. Antara lain α 1 = 0, 95, α 2 = 0, 90, α 3 = 0, 95, adalah nilai yang mungkin untuk α 1 , α 2 , α 3 . Selanjutnya untuk masing-masing α i digunakan Teorema 2 sedemikian sehingga 1 Untuk α 1 = 0, 95 dalam hal mana 1 3 + 1 2 = 5 6 = 0, 833 α 1 ≤ 5 6 + 1 8 = 23 24 maka kendala yang sesuai adalah 91 P 6x 1 + 25x 2 + 20x 3 + 25x 4 ≤ ˜b 1 ≥ α 1 = 0, 95, x i ≥ 0,i = 1,2,3,4 dipenuhi oleh: H 13 : 6x 1 + 25x 2 + 20x 3 + 25x 4 ≤ 22500, x i ≥ 0,i = 1,2,3,4 2 Untuk α 2 = 0, 90 dalam hal mana 3 24 + 5 24 = 8 24 = 0, 33 α 2 ≤ 8 24 + 7 12 = 22 24 maka kendala yang sesuai adalah P 10x 1 + 15x 2 + 27x 3 + 22x 4 ≤ ˜b 2 ≥ α 2 = 0, 90, x i ≥ 0,i = 1,2,3,4 dipenuhi oleh: H 23 : 10x 1 + 15x 2 + 27x 3 + 22x 4 ≤ 4100, x i ≥ 0,i = 1,2,3,4 3 Untuk α 3 = 0, 95 dalam hal mana 1 2 + 1 3 = 5 6 = 0, 833 α 3 ≤ 5 6 + 1 8 = 23 24 maka kendala yang sesuai adalah P 5x 1 + 25x 3 ≤ ˜b 3 ≥ α 3 = 0, 95, x i ≥ 0,i = 1,2,3,4 dipenuhi oleh: H 33 : 5x 1 + 25x 3 ≤ 2010, x i ≥ 0,i = 1,2,3,4 Karena itu untuk α = 0.8 diperoleh bentuk deterministik yang setara dengan chance constrained dan nilai optimal seperti dalam tabel berikut: α α 1 α 2 α 3 C α Program g ∗ x ∗ 1 x ∗ 2 x ∗ 3 x ∗ 4 maks 35x 1 +55x 2 +100 x 3 +81x 4 kendala 6x 1 +25x 2 +20x 3 +25x 4 ≤ 22500 10x 1 +15x 2 +27x 3 +22x 4 ≤ 4100 0,80 0,95 0,90 0,95 H 13 ∩ H 23 ∩ H 33 4x 1 +10x 2 +14x 3 +15x 4 ≤ 2300 15002 64,14 73,74 67,57 24 5x 1 + 25x 3 ≤ 2010 25x 4 ≤ 600 x i ≥ 0, i=1,2,3,4 92 Tetapi dengan memandang banyak pasangan sepatu tidak mungkin dalam peca- han maka x 1 , x 2 , x 3 , dan x 4 adalah bilangan cacah integer maka jawaban seharusnya adalah sebagai berikut: α α 1 α 2 α 3 C α Program g ∗ x ∗ 1 x ∗ 2 x ∗ 3 x ∗ 4 maks 35x 1 +55x 2 +100 x 3 +81x 4 kendala 6x 1 +25x 2 +20x 3 +25x 4 ≤ 22500 10x 1 +15x 2 +27x 3 +22x 4 ≤ 4100 0,80 0,95 0,90 0,95 H 13 ∩ H 23 ∩ H 33 4x 1 +10x 2 +14x 3 +15x 4 ≤ 2300 15002 62 92 68 12 5x 1 + 25x 3 ≤ 2010 25x 4 ≤ 600 x i ≥ 0, i=1,2,3,4 Walaupun tampaknya nilai optimalnya sama, tetapi jumlah pasangan sepatu yang akan diprodukai atas kendala-kendala tersebut berbeda dan jawaban setepatnya adalah yang disajikan dengan integer.

4. 3. Aproksimasi Rataan Sampel

Dalam bagian ini dikemukakan tentang Aproksimasi Rataan Sampel Sample Aver- age Approximation SAA sebagai suatu metode untuk menyelesaikan persoalan opti- misasi. Pandang persoalan optimisasi dalam bentuk min x ∈D f x 4.43 dengan D ⊆ R d d ∞ dan fungsi bernilai riel f . tidak dapat ditentukan secara eksak tetapi dapat diestimasi melalui simulasi. Prinsip dari SAA memberikan kemampuan 93 untuk menyelesaikan persoalan optimisasi demikian melalui pemakaian metode sam- pling dan optimisasi untuk persoalan deterministik. Dalam pembicaraan ini diandaikan bahwa fungsi f tidak dapat diamati atau di- hitung secara langsung, tetapi diketahui bahwa f x = E f x, ξ dimana ξ elemen acak dengan distribusi tidak tergantung pada x dan f ., . merupakan fungsi bernilai riel deterministik. Secara implisit hal ini berarti bahwa untuk setiap ∈ D tertentu, E [ f x, ξ ] ∞ . Dalam SAA dipilih dan ditetapkan ξ 1 , ξ 2 , . . . , ξ n semuanya berdistribusi sama seperti ξ , dan dinyatakan f n x = 1 n n ∑ i =1 f x, ξ i Diberikan sampel ξ 1 , ξ 2 , . . . , ξ n fungsi f n . deterministik sehingga dapat dipergu- nakan algoritma optimisasi deterministik untuk menyelesaikan persoalan min x ∈D f n x 4.44 Ambil suatu optimisasi, misalnya X ∗ n dari 4.44 sebagai estimator penyelesaian optimal dari 4.43. Diandaikan bahwa ξ 1 , ξ 2 , . . . , ξ n , membentuk sampel berdis- tribusi identik dan bebas. Sebagai contoh, pandang persoalan penjual surat kabar newsvendor. Sebanyak x unit surat kabar dibeli dengan biaya c 0 per unit, obsevasi permintaan ξ , jual se- banyak yang dimungkinkan pada hanya s c. Tujuannya adalah memilih x sehingga memaksimumkan keuntungan. Keuntungan untuk realisasi yang diberikan ξ adalah f x, ξ = s min x, ξ − cx. Fungsi konkaf dalam x memiliki kemiringan s − c 0 untuk x cukup kecil dan kemiringan −c 0 untuk x cukup besar. Akibatnya sama untuk pendekatan f n . yang dapat mencapai maksimumnya. Jelasnya, suatu optimasi