Hasil Penelitian yang Relevan

30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Hasra Bojongsari, Depok. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20142015 di kelas VII selama satu bulan yaitu bulan Mei 2015.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu quasi eksperimen. Pada metode ini terdapat kelas kontrol, hanya saja kelas kontrol tersebut tidak dapat berfungsi secara penuh untuk mengontrol variabel- variabel luar yang dapat mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 52 Sampel penelitian ini dibagi ke dalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan teknik scaffolding, sedangkan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Desain penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Control Design. Pada desain penelitian ini dua kelas dipilih secara acak dan diberikan perlakuan yang berbeda dengan tes yang sama diberikan di akhir perlakuan. Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. 53 Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelas Perlakuan Postest Eksperimen X E Y Kontrol X K Y 52 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2010, cet. 11, h. 112. 53 Ibid. Keterangan: X E : Perlakuan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan teknik scaffolding. X K : Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Y : Tes kemampuan berpikir logis yang sama pada kedua kelas.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Al- Hasra pada semester ganjil tahun ajaran 20142015. Pengambilan sampel pada penelitian dilakukan menggunakan teknik simple cluster random sampling.

D. Teknik dan Alat Penggumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor tes kemampuan berpikir logis matematis siswa dalam belajar matematika. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik tes, yaitu tes kemampuan berpikir logis matematis. Tes kemampuan berpikir logis matematis diberikan kepada kelas eksperimen yang dalam proses pembelajarannya diterapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan teknik scaffolding, dan kelas kontrol yaitu kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes untuk mengukur kemampuan berpikir logis matematis siswa berupa soal-soal uraian yang diberikan dalam bentuk post test. Instrumen tes ini diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana tes yang diberikan kepada kedua kelas tersebut adalah sama. Instrumen yang digunakan dibuat sesuai dengan indikator kemampuan berpikir logis matematis yang akan diukur pada penelitian ini. Penskoran diberikan berdasarkan pencapaian kemampuan siswa pada setiap indikatornya dengan skor tertinggi 4, dan skor terendah adalah 0. Adapun rubrik penskoran yang akan diukur melalui tes uraian berdasarkan masing-masing indikator akan dijelaskan sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.2 Rubrik Penskoran Soal Tes Kemampuan Berpikir Logis Skor Mengidentifikasi hubungan antar fakta dalam menyelesaikan masalah Menyelesaikan permasalahan dengan memberikan alasan Membuat kesimpulan berdasarkan keserupaan dua proses 4 Menunjukan pengidentifikasian dan pemeriksaan hubungan antar fakta secara keseluruhan dengan tepat sesuai pertanyaan dan prosesnya juga benar, jelas dan lengkap berdasarkan pengetahuan matematika dari pokok bahasan bangun datar segitiga. Menunjukan penyelesaian dengan memberikan alasan secara secara keseluruhan dengan benar, jelas dan lengkap, jawaban sesuai dengan pertanyaan berdasarkan pengetahuan matematika dari pokok bahasan bangun datar segitiga. Menunjukan kesimpulan secara keseluruhan dengan tepat sesuai pertanyaan dan prosesnya juga benar, jelas dan lengkap berdasarkan pengetahuan matematika dari pokok bahasan bangun datar segitiga. 3 Jawaban hampir lengkap dan benar. Dapat menunjukan pengidentifikasian dan pemeriksaan hubungan antar fakta yang sesuai dengan pertanyaan tetapi dalam prosesnya ada beberapa kesalahan atau kurang lengkap. Jawaban hampir lengkap dan benar. Dapat menunjukan penyelesaian dengan memberikan alasan yang sesuai dengan pertanyaan tetapi dalam prosesnya ada beberapa kesalahan atau kurang lengkap. Jawaban hampir lengkap dan benar. Dapat menunjukan kesimpulan berdasarkan keserupaan dua proses dari pertanyaan tetapi dalam prosesnya ada beberapa kesalahan atau kurang lengkap. 2 Menunjukan pengidentifikasian dan pemeriksaan hubungan antar fakta hanya sebagian dengan benar, jawaban kurang memberikan gambaran terhadap pertanyaan. Menunjukan penyelesaian dengan memberikan alasan hanya sebagian dengan benar, jawaban kurang memberikan gambaran terhadap pertanyaan. Menunjukan kesimpulan hanya sebagian dengan benar, jawaban kurang memberikan gambaran terhadap pertanyaan. 1 Beberapa usaha dicoba untuk mengemukakan identifikasi, tetapi belum menunjukkan hubungan matematis. Jawaban tidak memberikan gambaran terhadap pertanyaan. Beberapa usaha dicoba untuk mengemukakan alasan, tetapi belum menunjukkan hubungan matematis. Jawaban tidak memberikan gambaran terhadap pertanyaan. Beberapa usaha dicoba untuk mengemukakan kesimpulan, tetapi belum menunjukkan hubungan matematis. Jawaban tidak memberikan gambaran terhadap pertanyaan. Tidak ada jawaban.